e-ISSN:2528-66510;Volume 5;No.3(June, 2020): 865-874
Jurnal Human Care
872
pembina wilayah masing-masing. Pembina
wilayah
melakukan
perekapan
hasil
pelaksanaan imunisasi di wilayah binaannya
yang bersumber dari pelayanan di posyandu
digabung dengan pemberian iminisasi yang
dilaksanakan oleh jejaring puskesmas seperti
Bidan Praktek Swasta (BPS) dan klinik-
klinik
yang
memberikan
pelayanan
imunisasi, dan kemudian ditambahkan
dengan pemberian imunisasi di puskesmas
terhadap sasaran yang berdomisili di daerah
binaan yang bersangkutan.
Hasil pencatatan imunisasi dilakukan
oleh setiap unit yang melakukan kegiatan
imunisasi, mulai dari puskesmas pembantu,
puskesmas, rumah sakit umum, Kantor
Kesehatan
Pelabuhan,
balai
imunisasi
swasta, rumah sakit swasta, dan klinik swasta
kemudian disampaikan kepada pengelola
imunisasi kabupaten/kota (Kemenkes, 2013).
Berdasarkan hasil pengumpulan data
tentang
supervisi
dalam
pelaksanaan
program imunisasi di Puskesmas Lubuk
Buaya diperoleh bahwa supervisi sudah
terlaksana dari dinas maupun oleh puskesmas
dan sekaligus sudah ada bimbingan teknis
dari
dinas
dan
puskesmas
terhadap
pelaksanaan imunisasi. Belum terlaksananya
supevisi lintas sektor secara rutin dari
kelurahan dan kecamatan. Berdasarkan
informasi yang didapatkan tidak berjalannya
supervisi dari lintas sektor secara rutinitas
disampaikan ada hubungannya dengan
sumber daya manusia yang terbatas.
Hasil penelitian Evaluasi Pelaksanaan
Fungsi
Manajemen
Kegiatan
Program
Imunisasi Bayi di Puskesmas Kabupaten
Bangkalan
Madura.
Hasil
penelitian
menunjukkan bahwa Supervisi pelaksanaan
kegiatan imunisasi telah berjalan. Monitoring
sudah dilaksanakan meskipun ada satu
puskesmas non UCI tidak melakukan
monitoring. Pelaksanaan monitoring di
Puskesmas ini hanya dilakukan oleh Dinas
Kesehatan saja (Ifadhotul A, 2009). Sebagai
salah satu fungsi manajemen adalah
melaksanakan supervisi yaitu melakukakan
pengamatan yang dilakukan secara langsung
dan berkala oleh atasan terhadap pekerjaan
yang dilakukan oleh bawahan dan kemudian
apabila ditemukan masalah segera diberikan
petunjuk atau bantuan yang bersifat langsung
untuk mengatasi masalah yang ada (Azwar,
2010).
Supervisi
yang
dilakukan
oleh
puskesmas khususnya ke unit-unit pelayanan
swasta yang berada di wilayah kerja
puskesmas perlu ditingkatkan kualitasnya
terutama untuk melakukan pembinaan
tentang pengelolaan vaksin dengan benar
bagi
petugas/pelaksana
imunisasi.
Kecamatan dan kelurahan untuk dapat
mengidentifikasi
masalah-masalah
yang
terjadi pada pelaksanaan imunisasi di
masyarakat sebaiknya melakukan kunjungan
atau
peninjauan
langsung
pada
saat
pelayanan imunisasi.
Berdasarkan
pengumpulan
data
penelitian tentang cakupan imunisasi dasar di
Puskemas Lubuk Buaya didapatkan bahwa
untuk saat ini cakupan imunisasi belum
mencapai target yang ditetapkan, yang
disebabkan oleh berbagai faktor dimulai dari
dasar penetapan sasaran imunisasi yang tidak
sesuai dengan realita di lapangan karena letak
wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya yang
berada di zona merah, kemudian adanya isu-
isu negatif yang sampai ke masyarakat
tentang vaksin untuk imunisasi, kemudian
adanya
pemahaman
dan
pola
pikir
masyarakat yang masih rendah tentang
imunisasi.
Upaya pencapaian target cakupan
imunisasi masih memerlukan evaluasi yang
menyeluruh dari pelaksanaan program
imunisasi selama ini. Evaluasi terhadap
pelaksanaan oleh petugas mulai dari
perencanaan, pemberian pelayanan, sampai
kepada
pencatatan
dan
pelaporan
pelaksanaan imunisasi itu sendiri. Dari
perencanaan diperlukan pendataan yang
akurat terhadap sasaran pada setiap wilayah,
e-ISSN:2528-66510;Volume 5;No.3(June, 2020): 865-874
Jurnal Human Care
873
pelaksanaan masih perlu evaluasi dari tenaga
pelaksana dalam memberikan edukasi dan
komunikasi kepada masyarakat serta masih
perlu dilakukan pelatihan-pelatihan kepada
petugas yang belum pernah mengikuti
pelatihan imunisasi selama ini.
Koordinasi lintas sektoral menjadi
perhatian untuk kedepannya karena untuk
terlaksananya program imunisasi secara
efektif dan efisien maka perlu adanya
koordinasi lintas sektor terutama dengan
kecamatan dan kelurahan karena dengan
keikutsertaan lintas sektor ini bisa nantinya
secara bersama- sama untuk mengidentifikasi
masalah-masalah
yang
ada
dalam
pelaksanaan imunisasi ini di masyarakat, dan
mencari jalan keluarnya untuk dapat
menggerakkan dan memotivasi masyarakat
untuk bisa mengikuti program imunisasi.
Dalam
mendukung
untuk
terlaksananya program imunisasi diperlukan
advokasi dan pendekatan-pendekatan kepada
pihak yang memiliki pengaruh di masyarakat
yaitu tokoh masyarakat dan tokoh agama
agar dapat meluruskan ideologi tentang
vaksin kearah yang benar dan memberikan
bantahan terhadap ideologi yang salah
tentang vaksin oleh masyarakat. Dengan
melibatkan tokoh-tokoh masyarakat dan
tokoh
agama
diharapkan
terjadinya
peningkatan dan kepercayaan imunnisasi di
tengah masyarakat secara merata.
Dostları ilə paylaş: