mampu menyebutkan contoh-contoh Pulvis, Pulveres, tablet, dan kapsul
mampu membedakan bentuk-bentuk sediaan pulvis dan pulveres, tablet dan kapsul
Faktor Penyakit
Faktor Penyakit
Faktor Pasien
Faktor Obat
Bentuk Sediaan Solida (Padat)
Bentuk Sediaan Solida (Padat)
Bentuk Sediaan Semi Solida (setengah Padat)
Bentuk Sediaan Liquida (Cair)
PULVIS
PULVIS
PULVERES
TABLET
KAPSUL
*. Merupakan suatu campuran obat dan/atau bahan kimia dalam bentuk kering halus dan homogen.
*. Merupakan suatu campuran obat dan/atau bahan kimia dalam bentuk kering halus dan homogen.
*. Pulvis = Bulk Powder = serbuk yang tak terbagi
*. Contoh :
1. .........
2. .........
3. .........
Sebagai Obat Luar
Sebagai Obat Luar
- digunakan sebagai anti septik
- anti fungal
*. Merupakan suatu campuran yang terdiri dari 1 atau lebih bahan obat yang dibuat dalam bentuk terbagi-bagi , yang kering , halus dan homogen.
*. Merupakan suatu campuran yang terdiri dari 1 atau lebih bahan obat yang dibuat dalam bentuk terbagi-bagi , yang kering , halus dan homogen.
Tujuan Dibuat dalam bentuk Pulveres :
Diinginkan dosis tertentu
Diinginkan beberapa macam obat pada
satu sediaan sesuai dengan kepentingan pengobatan
Campuran obat lebih stabil dibandingkan larutan
*. Penting diperhatikan tak tercampurnya obat-obatan (O.T.T)
baik secara kimia, fisik, maupun farmakologis.
Kekurangan Sediaan Pulveres
Kekurangan Sediaan Pulveres
Rasa obat yang pahit / tidak enak
Kesulitan dalam menahan terurainya bahan yang higroskopis
Mudah menguap dan mencair
…….
*. Merupakan sediaan padat yang dibuat dengan mengempa atau mencetak obat atau campuran obat dengan atau tanpa zat tambahan.
*. Merupakan sediaan padat yang dibuat dengan mengempa atau mencetak obat atau campuran obat dengan atau tanpa zat tambahan.
*. Tablet dapat berbeda dalam ukuran, bentuk, berat, kekerasan, ketebalan, dan daya hancur
Tablet Salut Gula
Tablet Salut Gula
Tablet Salut Selaput
Tablet Salut Enterik
Tablet Sublingual atau Bukal
Tablet Berlapis
Tablet Efferfescent
Tablet Kunyah
Tablet Vaginal
Tablet Hisap
Tablet Retard
Kaplet
Pellet
Tablet yang disalut dengan selaput yang terdiri dari campuran gula dengan bahan lain yang sesuai, dengan atau tanpa pemberian zat tambahan
Tablet yang disalut dengan selaput yang terdiri dari campuran gula dengan bahan lain yang sesuai, dengan atau tanpa pemberian zat tambahan
Contoh : Bioneuron tablet
Tablet yang disalut dengan selaput yang dibuat dari bahan sintetik atau bahan alam.
Tablet yang disalut dengan selaput yang dibuat dari bahan sintetik atau bahan alam.
Contoh :
Tablet yang disalut sedemikian rupa sehingga tidak hancur di dalam lambung , tetapi hancur di dalam usus
Tablet yang disalut sedemikian rupa sehingga tidak hancur di dalam lambung , tetapi hancur di dalam usus
Contoh :
Tablet yang disisipkan di pipi atau dibawah lidah, dimana tujuan pembuatan tablet ini diharapkan larut dalam kantung pipi atau dibawah lidah untuk selanjutnya diabsorpsi melalui mukosa oral.
Tablet yang disisipkan di pipi atau dibawah lidah, dimana tujuan pembuatan tablet ini diharapkan larut dalam kantung pipi atau dibawah lidah untuk selanjutnya diabsorpsi melalui mukosa oral.
Efek yang dihasilkan cepat tanpa melalui saluran pencernaan dan FPE( First Pass Effect)
Contoh : Tablet Nitroglierin
Tablet yang dibuat berlapis-lapis, dengan tujuan :
Tablet yang dibuat berlapis-lapis, dengan tujuan :
Memisahkan bahan obat yang tak tercampurkan
Jika diinginkan efek yang bersambung
Estetika
Contoh :
Tablet yang disamping mengandung bahan obat, juga mengandung asam dan basa , dengan perbandingan tertentu, dan dalam pemakaiannya harus dilarutkan terlebih dahulu dengan air
Tablet yang disamping mengandung bahan obat, juga mengandung asam dan basa , dengan perbandingan tertentu, dan dalam pemakaiannya harus dilarutkan terlebih dahulu dengan air
Contoh : ?
Tablet yang pemakaiannya dengan cara dikunyah.
Tablet yang pemakaiannya dengan cara dikunyah.
Contoh : ?
Tablet yang digunakan dengan cara dihisap
Tablet yang digunakan dengan cara dihisap
Contoh : ?
Tablet yang berbentuk batang-batang kecil steril, yang dipergunakan dengan cara implantasi
Contoh : Hormon Steroid ( Norplant tab)
Tablet yang kerjanya panjang long Acting
Tablet yang kerjanya panjang long Acting
Contoh : Avil Retard Tab
Untuk membuat suatu tablet, diperlukan bahan-bahan sebagai berikut :
Untuk membuat suatu tablet, diperlukan bahan-bahan sebagai berikut :
Medikamenta bahan yang berkhasiat sebagai obat (perhatikan sifat fisika kimia)
Bahan Penolong Zat tambahan
a. Zat Pengisi : laktosa, glukosa
b. Zat pengikat : amylum,
c. Zat Pengembang : CMC Na, pektin
d. Zat Pelicin : talkum, parafin liq
e. Zat Pewarna : carmyn
f. Zat Pengharum : oleum menthae,..
Bentuk sediaan obat yang terbungkus
Bentuk sediaan obat yang terbungkus
dalam suatu cangkang .
*. Kapsul terbuat dari gelatin, metil celulosa
*. Kapsul mudah larut dalam air
perhatikan pembuatan
Menetapkan waktu hancur dari kapsul dengan cara :
Menetapkan waktu hancur dari kapsul dengan cara :
memasukkan 5 kapsul ke dalam alat tertentu, lalu diturun naikkan dalam air pada temp.35-39 derajat celsius.
Kapsul harus larut dalam waktu 15 Menit
Hard Capsule
Hard Capsule
terdiri dari 2 kantong berbentuk silinder yang tertutup satu sama lain.
contoh : ?
Soft Capsule
bentuknya oval terbuat dari gelatin, glycerin atau plastik tertentu
Contoh :
RESEP
RESEP
Cara penulisan Resep
Cara penulisan Resep
Harus diperhatikan tentang bagian-bagian dalam penulisan resep yaitu:
Inscriptio identitas dokter, kota tempat praktek, tanggal pembuatan resep dan tanda R/
Ordinatio (Prescriptio) Nama dan jumlah masing-masing obat, serta bentuk yang dibuat
Singnatura Cara pemakaian obat dan identitas pasien
Subscriptio tanda-tangan atau paraf dokter
BAHASA DALAM PERESEPAN
BAHASA DALAM PERESEPAN
TUJUAN: MAMPU BERKOMUNIKASI DENGAN APOTEKER DENGAN MENGGUNAKAN RESEP SEBAGAI SARANA
BAHASA KOMUNIKASI: BAHASA LATIN:
BHS MATI, KEPASTIAN ARTI, BHS DUNIA KEDOKTERAN.
SINGKATAN LATIN DALAM PENULISAN RESEP
SINGKATAN LATIN DALAM PENULISAN RESEP
6 tahap melakukan panatalaksanaan pasien suatu penyakit secara rasional dan ilmiah secara tertulis (resep)
6 tahap melakukan panatalaksanaan pasien suatu penyakit secara rasional dan ilmiah secara tertulis (resep)
Mendefinisikan permasalahan pasien
Menjelaskan tujuan terapi secara spesifik
Menjelaskan kesesuaian terapi dengan obat pilihan
Memulai suatu terapi
Memberikan informasi, instruksi dan peringatan
Melakukan monitoring pengobatan dan menghentikan terapi