VAKSIN PENCEGAH KARIES GIGI
Disini manusia menjadikan tubuhnya sendiri sebagai alat
untuk melawan bakteri jahat
Inventor: drg. Endang Winiati B., Mbiomed, Ph.D
Mulanya bakteri ini berkelompok,
sehingga
menyebabkan
plak
terkumpul pada rongga gigi dan
menghasilkan asam. Kumpulan asam
pada rongga gigi menyebabkan
lapisan enamel gigi larut, dan
membentuk lubang pada gigi.
Hal lain yang tidak disadari sebagian
besar penduduk Indonesia adalah
mengenai
dampak
buruk
yang
ditimbulkan karies.
Meski
bermula
dengan
menyerang rongga gigi, ternyata
penyakit karies bila tidak dirawat
dapat menyebabkan penyakit ke
organ tubuh lainnya. Kumpulan
bakteri Streptococcus mutans dari
rongga mulut hingga menuju
pembuluh
darah,
kemudian
menuju
organ tubuh lainnya,
seperti jantung dan ginjal.
Penyakit
gigi
dan
mulut
merupakan
salah satu penyakit
yang sering dialami
penduduk Indonesia,
termasuk salah satu
di antaranya adalah
penyakit karies atau biasa disebut
dengan lubang gigi. Karies yang
merupakan lubang pada lapisan luar
gigi,
yakni
enamel
dan
dentin,
disebabkan oleh bakteri (kuman)
yang
menggerogoti
rongga
gigi.
Bakteri
yang
paling
berperan
menyebabkan karies adalah bakteri
Streptococcus mutans.
Layaknya
pepatah
“Mencegah
lebih baik daripada mengobati”,
adalah drg. Endang Winiati B.,
Mbiomed, Ph.D yang merupakan
dosen di Fakultas Kedokteran Gigi
dan Universitas Indonesia serta
dosen peneliti berprestasi tingkat
UI (2009) yang telah memberikan
solusi inovatif bagi pencegahan
karies pada gigi.
Melalui penelitian Ibu Endang bersama
dengan Prof. drg. Boy M. Bachtiar,
M.S.,
Ph.D,
kedua
peneliti
dari
Universitas
Indonesia
ini
berhasil
membuat suatu vaksin DNA pencegah
karies gigi.
Dengan menggunakan
bioteknologi yang canggih, Ibu Endang
mengambil gen COMD dari bakteri
Streptococcus mutans, yakni jenis gen
yang berfungsi memperbanyak plak
pada gigi.
“Pertama kita suntikkan vaksin
ini ke dalam tubuh manusia di
bagian
tubuh
manapun,
kemudian
tubuh
itu
akan
membentuk
antibodi
yang
berguna untuk mencegah karies
gigi. Konsepnya adalah persis
seperti vaksinisasi.”, jelas Ibu
Endang. Melalui inovasi ini,
manusia dapat menggunakan
tubuhnya sendiri sebagai alat
untuk melawan bakteri jahat
yang
hendak
menurunkan
kualitas hidup manusia. (Desty)
Tanggal Permohonan Paten
: 30 Juni 2008
Nomor Permohonan Paten
: P002800372
Tanggal Pengumuman Paten : 30 Juni 2009
Nomor Pengumuman Paten : 049.2779
Judul Invensi
: Vaksin DNA Pencegah Karies Gigi PCDNA-COMD
Pemohon Hak Paten
: Universitas Indonesia
Inventor
: drg. Endang Winiati B., MBiomed, Ph.D
Prof. drg. Boy M. Bachtiar, M.S., Ph.D
Untuk informasi lebih lanjut, rencana kerjasama dan lainnya mengenai produk paten ini dapat
menghubungi:
Sub Direktorat Pengembangan dan Pengelolaan HKI
Direktorat Kemitraan dan Inkubator Bisnis
Universitas Indonesia
Gd. Science Park Lt. Dasar
Telp 021 788 49137 - Email haki-ui@ui.ac.id
Kemudian gen COMD yang sudah
dalam bentuk DNA vaksin yang ada di
dalam tubuh manusia akan secara
alami membuat tubuh memproduksi
antibodi bernama anti COMD. Setelah
terbentuk, antibodi ini akan menyebar
ke seluruh tubuh, termasuk ke rongga
gigi
dan
mulut
dan
memblok
Streptococcus
mutans
untuk
berkumpul
sehingga
gigi
dapat
terhindar dari lubang-lubang yang
membahayakan.