Pengaruh Perubahan Waktu Terhadap Kadar Total Lycopene
Gambar 6. Grafik Perbandingan Waktu Operasi Vs Kadar total Lycopene
Pada variabel waktu operasi yang di jalankan pada waktu 30 ,40 ,50, 60,
70, 80, 90, 100, 110, 120 menit menghasilkan kadar likopen yaitu (4,25; 4,39;
4,44; 4,51; 4,54; 4,63; 5,14; 5,2; 5,29; 5,3) mg/100gr.
Grafik 6 menunjukkan bahwa semakin lama ekstraksi maka lycopene yang
didapat semakin banyak. Hal ini disebabkan karena pengaruh waktu operasi pada
proses ekstraksi adalah semakin lama proses ekstraksi, lycopene terekstrak juga
semakin besar. Hal ini dikarenakan semakin lama proses ekstraksi, maka kontak
antara solvent dengan solute akan semakin lama sehingga proses pelarutan
lycopene oleh solvent akan terus terjadi sampai solvent jenuh terhadap solute.
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
5
5,5
6
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90 100 110 120 130
Ka
d
ar
Lyc
o
p
e
n
e
T
erek
st
ra
k
(m
g/1
00
gr)
Waktu Operasi (menit)
kurva rendemen
29
Dari tabel 3.6, dapat diketahui bahwa waktu ektraksi yang optimum adalah
90 menit. Pada waktu ekstraksi 100,110, dan 120 menit terjadi peningkatan hasil
yang relatif kecil dibandingkan dengan waktu ekstraksi sebelumnya sehingga
tidak ekonomis dan kurang efisien untuk dilakukan proses ekstraksi. Untuk itu,
waktu ekstraksi yang paling optimum adalah 90 menit, dengan lycopene yang
terekstrak sebesar 40,15%.
30
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan :
Ekstraksi jus buah tomat dengan menggunakan solvent campuran n-heksana,
etanol, dan aseton bisa digunakan untuk menghasilkan ekstrak cair buah tomat
yang mengandung lycopene. Penambahan solven terhadap feed pada
perbandingan F/S 1:4 menunjukkan kondisi perbandingan F/S yang optimal,
lycopene yang terekstrak semakin banyak pula. Demikian juga dengan semakin
tinggi suhu dan semakin lamanya waktu ekstraksi, maka lycopene yang terekstrak
juga akan semakin banyak. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi
optimum operasi ekstraksi lycopene dengan menggunakan solven campuran n-
heksana, etanol, dan aseton adalah pada perbandingan F/s, 4 : 1 pada suhu operasi
70˚C dan 90 menit untuk variable waktu ekstraksi. Pada kondisi ini lycopene yang
terekstrak sebesar 5,14 mg/100gram atau sebesar 40,15%.
5.2. Saran
1.
Seharusnya tomat dapat dijadikan bahan pembuatan sumber makanan baru
karena tomat merupakan jenis buah yang memiliki gizi yang bagus bagi
manusia.
2.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pelarut lain yang lebih
dapat meningkatkan hasil.
3.
Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya digunakan reagen dengan
kemurnian yang lebih tinggi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
31
DAFTAR PUSTAKA
Agnes, Y., Fanny, H., dan Bakti, J., Ektraksi Asam Lemak Omega-3 Dari Limbah
Ikan Tuna. Universitas Diponegoro, Semarang.2002
Andayani, R., Lisawati, Y., dan Maimunah., Penentuan Aktivitas Antioksidan,
Kadar Fenolat Total Dan Likopen Pada Buah Tomat. Universitas
Andalas, Padang. 2008.
Arab, L. and Steck, S., 2000. Lycopene and Cardiovaskular Disease. American
Journal of Clinical Nutrition. 71 : 1691-1695
Bombardelli. 1999. Process for Extraction of Lycopene Using Phospolipid in The
Extraction Medium. US Patent : 5897866.
Brown, G.G., Unit Operation. Webster School and Office Supplier, Manila.1950.
Cahyadi, W., Analisis Dan Aspek Kesehatan., Bumi Aksara, Jakarta, 2008.
Di Mascio, P ., Kaiser, S., Sies, H., Lycopene as The Most Efficient Biological
Carotenoid Singlet Oxygen Quencher. Archives of Biochemistry and
Biophysics. 1989.
Direktorat Gizi DEPKES RI., Daftar komposisi Bahan Makanan.Jakarta, 1996.
Firdiana, D., Kuncoro, R., dan Jos, B., Ekstraksi Karotenoid dari CPO Dengan
Solven Heksana. Universitas Diponegoro, Semarang. 2003.
Jos, B., Ekstraksi Minyak Nilam Dengan Pelarut n – Heksana. Semarang. 2004
Kikuzaki, H., Hisamoto, M., Hirose, K., Akiyama, K., and Taniguchi, H.,
Antioxidants Properties of Ferulic Acid and Its Related Compound, J.
Agric.Food Chem, 2002, 50:2161-2168.
Kustanti, F., dan Ajianni, M. Y., Ekstraksi Minyak Mentah Dari Kopra Dengan
Solven Campuran Benzena Dan n – Heksane. Universitas Diponegoro,
Semarang. 2000.
Mahmudi, M., Penurunan Kadar Limbah Sintetis Asam Phosphat Menggunakan
Cara Ekstraksi Cair – Cair Dengan Solven Campuran Isopropanol
Dan n – Heksane. Universitas Diponegoro, Semarang. 1997.
32
Musaddad, D,. dan Hartuti, N,. (2003), Produk Olahan Tomat, seri agribisnis,
Penebar Swadaya, Jakarta
Prakash, A., Antioxidant Activity., Medallion Laboratories : Analithycal Progres ,
2001, Vol 19 No : 2. 1 – 4.
Stahl, W. and Sies,H ., Uptake of Lycopene and Its Geometric Isomers is Greater
from Heat-Processed than from Unprocessed Tomato Juice in
Humans. Journal of Nutrition, 1992, 122 : 2161-2166.
Sudarwanto, H., Napitupulu, P., dan Bakti, J., Ekstraksi Minyak Laka ( CNSL )
dari Kulit Biji Jambu Mete Dengan Solvent Ethanol. Universitas
Diponegoro, Semarang. 2004.
Suhartono, J., Hendri, M. A., dan Sumarno., Proses Aktivasi Arang Tempurung
Kelapa Menggunakan Solven Aceton. Universitas Diponegoro,
Semaarang. 1988.
Sunarmani dan Tanti, K., Parameter Likopen Dalam Standarisasi Konsentrat
Buah Tomat. Penelitian Balai Besar Penelitian dan Pengembangan
Pascapanen Pertanian, 2008.
Tsang, G. 2005. Lycopene in Tomatoes and Prostate Cancer
.
http://www.healthcastle.com
Tugiyono, H., Bertanam Tomat., Penebar Swadaya, Jakarta, 2006.
Utami, F. N., dan Dewi, S. P., Alkoholisis Minyak Biji Kapuk Dengan Etanol.
Universitas Diponegoro, Semarang. 1997.
Wiryanta, B., 2002, “Bertanam tomat”, AgroMedia Pustaka, Jakarta.
www.wikipedia.com
www.WHfoods.org
LAMPIRAN
Lampiran I : Perhitungan
I.
Membuat larutan umpan dalam campuran pelarut hexana, aseton, dan
etanol sebanyak 300 ml
# membuat larutan perbandingan (F/S)
(1:1) V
sampel
= ½ x 300 ml = 150 ml
V
solven
= ½ x 300 ml = 150 ml
V
hexana
= 2/4 x 150 ml
= 75 ml
V
aseton
= 1/4 x 150 ml
= 37,5 ml
V
etanol
= 1/4 x 150 ml
= 37,5 ml
(1:2) V
sampel
= 1/3 x 300 ml = 100 ml
V
solven
= 2/3 x 300 ml = 200 ml
V
hexana
= 2/4 x 200 ml = 100 ml
V
aseton
= 1/4 x 200 ml = 50 ml
V
etanol
= 1/4 x 200 ml = 50 ml
(1:3) V
sampel
= 1/4 x 300 ml = 75 ml
V
solven
= 3/4 x 300 ml = 225 ml
V
hexana
= 2/4 x 225 ml = 112,5 ml
V
aseton
= 1/4 x 225 ml = 56,25 ml
V
etanol
= 1/4 x 225 ml = 56,25 ml
(1:4) V
sampel
= 1/5 x 300 ml = 60 ml
V
solven
= 4/5 x 300 ml = 240 ml
V
hexana
= 2/4 x 240 ml = 120 ml
V
aseton
= 1/4 x 240 ml = 60 ml
V
etanol
= 1/4 x 240 ml = 60 ml
(1:5) V
sampel
= 1/6 x 300 ml = 50 ml
V
solven
= 5/6 x 300 ml = 250 ml
V
hexana
= 2/4 x 250 ml = 125 ml
V
aseton
= 1/4 x 250 ml = 62,5 ml
V
etanol
= 1/4 x 250 ml = 62,5 ml
II.
Kadar total karotenoid dalam juice buah tomat
-
Uji absorbansi pada (471nm) = 0,996
Kadar karotenoid (mg/100gr) :
Y = 0,0613X + 0,0926
0,996 = 0,0613X + 0,0926
X= 14,75 mg/100gram
Y: absorbansi
X : konsentrasi dalam mg/100gram
III.
Data uji absorbansi kadar total lycopene yang terekstrak.
Tabel 3.1. Data absorbansi lycopene dengan F/S (1:1)
No.
Temperatur
(
o
C )
Absorbansi
(471 nm)
Kadar total lycopene yg
terekstrak (mg/100gr)
Persentase kadar
Lycopene (%)
1.
30
0.21
1,91
14,9
2.
40
0.212
1,95
15,2
3.
50
0.214
1,98
15,5
4.
60
0.217
2,03
15,85
5.
70
0.22
2,07
16,17
6.
80
0.2145
1,99
15,54
Tabel 3.2. Data absorbansi lycopene dengan F/S (1:2)
No.
Temperatur
(
o
C )
Absorbansi
(471 nm)
Kadar total lycopene yg
terekstrak (mg/100gr)
Persentase kadar
Lycopene (%)
1.
30
0.240
2,4
18,75
2.
40
0.243
2,45
19,14
3.
50
0.241
2,42
18,9
4.
60
0.26
2,73
21,13
5.
70
0.261
2,75
21,48
6.
80
0.258
2,7
21,09
Tabel 3.3. Data absorbansi lycopene dengan F/S (1:3)
No. Temperatur
(
o
C )
Absorbansi
(471 nm)
Kadar total lycopene
yg terekstrak (mg/100gr)
Persentase kadar
Lycopene (%)
1.
30
0.3
3,38
26,4
2.
40
0.301
3,4
26,56
3.
50
0.3
3,38
26,4
4.
60
0.309
3,54
27,65
5.
70
0.317
3,67
28,67
6.
80
0.312
3,58
27,96
Tabel 3.4. Data absorbansi lycopene dengan F/S (1:4)
No. Temperatur
(
o
C )
Absorbansi
(471 nm)
Kadar total lycopene
yg terekstrak (mg/100gr)
Persentase kadar
Lycopene (%)
1.
30
0.301
3,41
26.64
2.
40
0.33
3,87
30,23
3.
50
0.36
4,36
34.6
4.
60
0.3659
4,46
34.85
5.
70
0.369
4,51
35,23
6.
80
0.366
4,47
34,92
Tabel 3.5. Data absorbansi lycopene dengan F/S (1:5)
No. Temperatur
(
o
C )
Absorbansi
(471 nm)
Kadar total lycopene
yg terekstrak (mg/100gr)
Persentase kadar
Lycopene (%)
1.
30
0.331
3,88
30,31
2.
40
0.3315
3,89
30,39
3.
50
0.33
3,87
30,23
4.
60
0.315
3,63
28,36
5.
70
0.302
3,57
27,89
6.
80
0.296
3,33
26,01
6. Data absorbansi lycopene dengan F/S (1:4) dan Suhu 70
o
C
No.
Waktu
( menit )
Absorbansi
(471 nm)
Kadar total lycopene
yg terekstrak (mg/100gr)
1.
30
0,353
4,25
2.
40
0,3617
4,39
3.
50
0,3647
4,44
4.
60
0,368
4,5
5.
70
0,370
4,54
6.
80
0,376
4,63
7.
90
0,4076
5,14
8.
100
0,411
5,2
9.
110
0,416
5,29
10.
120
0,423
5,4
IV.
Perhitungan Kadar total likopen yang terekstrak (mg/L)
a.
Perbandingan F/S (1:1)
Temperatur 30
o
C
Kadar lycopene
= y = 0.0613x + 0.0926
x = y – 0.0926
0.0613
= (0.21) – 0.0926
0.0613
= 1.91 mg/100gr
Kadar lycopene yg terekstrak = 1.91mg/100gr
Temperatur 40
o
C
Kadar klorofil = y = 0.0613x + 0.0926
x = y – 0.0926
0.0613
= (0.212) – 0.0926
0.0613
= 1.95 mg/100gr
Kadar lycopene yg terekstrak = 1.95 mg/100gr
Temperatur 50
o
C
Kadar lycopene= y = 0.0613x + 0.0926
x = y – 0.0926
0.0613
= (0.214) – 0.0926
0.0613
= 1.98 mg/100gr
Kadar lycopene yg terekstrak = 1.98 mg/100gr
Temperatur 60
o
C
Kadar lycopene= y = 0.0613x + 0.0926
x = y – 0.0926
0.0613
= (0.217) – 0.0926
0.0613
= 2.03 mg/100gr
Kadar lycopene yg terekstrak = 2.03 mg/100gr
Temperatur 70
o
C
Kadar lycopene= y = 0.0613x + 0.0926
x = y – 0.0926
0.0613
= (0.22) – 0.0926
0.0613
= 2.07 mg/100gr
Kadar lycopene yg terekstrak = 2.07 mg/100gr
Temperatur 80
o
C
Kadar lycopene= y = 0.0613x + 0.0926
x = y – 0.0926
0.0613
= (0.2145) – 0.0926
0.0613
= 1,99 mg/100gr
Kadar lycopene yg terekstrak = 1,99 mg/100gr
b.
Perbandingan F/S (1:2)
-
Temperatur 30
o
C
Kadar lycopene= y = 0.0613x + 0.0926
x = y – 0.0926
0.0613
= (0.24) – 0.0926
0.0613
= 2.40 mg/100gr
Kadar lycopene yg terekstrak = 2.40 mg/100gr
-
Temperatur 40
o
C
Kadar lycopene= y = 0.0613x + 0.0926
x = y – 0.0926
0.0613
= (0.243) – 0.0926
0.0613
= 2.45mg/100gr
Kadar lycopene yg terekstrak = 2.45mg/100gr
-
Temperatur 50
o
C
Kadar lycopene= y = 0.0613x + 0.0926
x = y – 0.0926
0.0613
= (0.241) – 0.0926
0.0613
= 2.42 mg/100gr
Kadar lycopene yg terekstrak = 2.42 mg/100gr
-
Temperatur 60
o
C
Kadar lycopene= y = 0.0613x + 0.0926
x = y – 0.0926
0.0613
= (0.26) – 0.0926
0.0613
= 2.73 mg/100gr
Kadar lycopene yg terekstrak = 2.73 mg/100gr
-
Temperatur 70
o
C
Kadar lycopene= y = 0.0613x + 0.0926
x = y – 0.0926
0.0613
= (0.261) – 0.0926
0.0613
= 2.75 mg/100gr
Kadar lycopene yg terekstrak = 2.75 mg/100gr
Temperatur 80
o
C
Kadar lycopene= y = 0.0613x + 0.0926
x = y – 0.0926
0.0613
= (0.258) – 0.0926
0.0613
= 2,7 mg/100gr
Kadar lycopene yg terekstrak = 2,7 mg/100gr
c.
Perbandingan F/S (1:3)
-
Temperatur 30
o
C
Kadar lycopene= y = 0.0613x + 0.0926
x = y – 0.0926
0.0613
= (0.30) – 0.0926
0.0613
= 3.88 mg/100gr
Kadar lycopene yg terekstrak = 3.88 mg/100gr
|