Keuntungan: berupa unit dose, dosis lebih tepat, lebih stabil, disolusi lebih cepat.
Kerugian: Rasanya,dapat merangsang mukosa mulut dan atau saluran cerna
Kapsul (Capsulae)
Sediaan obat terbungkus cangkang kapsul yang umumnya terbuat dari gelatin
Ada 2:
Keras: bahan obat kering
Lunak : bahan obat berupa minyak
Keuntungan : dapat menutupi rasa, lebih mudah ditelan, dapat dilapisi bahan tertentu, dapat diisi bahan obat tunggal atau campuran dan bahan obat berupa granul (sustainet release)
Tablet = Tabulae compressae
Tablet adalah sediaan padat, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan.
Berat : 300-600 mg
Kelebihan:
Berupa unit dose system
Praktis :
Waktu: peresepan dan pelayanan diapotek cepat
Lebih mudah dibawa dan disimpan
Mudah ditelan
Tablet 2
Kekurangan:
Menyulitkan terapi individual
Sasaran kadar obat dalam plasma lebih sulit tercapai
Tablet dapat disalut dengan zat penyalut :
gula (sugar coating): menutupi rasa dan bau yang tidak enak dan melindungi zat yang berkhasiat agar tidak mudah rusak.
kempa (press coating):
kerjanya panjang.
Bahan-bahan obat tidak dapat dicampur
Tablet 3
Film coated: dilapisi selaput film yang tipis untuk melindungi obat terhadap kelembaban selama penyimpanan juga untuk menutupi rasa dan bau yang tidak enak.
Enteric coated: disalut dengan zat penyalut yang tidak hancur dalam asam lambung, tetapi hancur dan larut dalam usus halus dengan tujuan:
Obat tidak mengiritasi lambung
Menghindari dekomposisi dan pengrusakan obat oleh enzim pencernaan
Obat dapat bekerja di tempat yang dikehendaki yakni usus.
Mencegah netralisasi asam lambung
Pil = pilulae
sediaan yang berbentuk bulat seperti seperti kelereng yang mengandung satu atau lebih bahan obat.
Berat : 100 - 500 mg.
Pil kecil (granula) : beratnya ±30 mg, bila tidak disebutkan maka granula mengandung bahan obat berkhasiat 1 mg.
Pil besar (boli): berat >500 mg.
untuk memperbesar volume diperlukan zat tambahan seperti zat pengisi, zat pengikat dan pembasah dan bila perlu ditambahkan zat penyalut.
Suppositoria
BSO padat yang mengandung bahan obat dan bahan dasar diberikan dengan cara memasukkannya melalui rectum, vagina atau urethra, dapat melunak, larut atau meleleh pada suhu tubuh.
Bahan dasar yang digunakan harus bersifat :
Titik lebur : suhu kamar-37○C (larut atau meleleh dalam suhu tubuh)
Sediaan cair yang mengandung bahan kimia terlarut.
Larutan terjadi apabila suatu zat padat bersinggungan dengan suatu cairan, maka zat padat tadi terbagi secara molekular dalam cairan tersebut. Kelarutan suatu zat dipengaruhi oleh suhu, umumnya kenaikan suhu menyebabkan bertambahnya kelarutan suatu zat.
pelarut :air suling kecuali disebutkan yang lain.
Larutan 2
Larutan yang mudah terurai atau bereaksi karena cahaya harus disimpan dalam botol yang berwarna gelap, umumnya coklat.
Keuntungan::
Lebih mudah diserap sehingga dapat segera bekerja
Karena zat aktif terlarut secara homogen maka konsentrasi obat yang diinginkan dapat tepat
Pelarut utama : etanol dengan maksud untuk mempertinggi kelarutan obat. Kadar etanol dalam 5-10%.
Pemanis yang digunakan antara lain : gula atau sirup gula, sorbitol,gliserin dan sakarin.
INJEKSI
Injeksi adalah sediaan steril yang disuntukkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui selaput lendir.
Injeksi dapat berupa larutan, emulsi, suspensi atau serbuk steril yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan.
TUGAS
1. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan BSO
2. Pilih salah satu penyakit pada ternak kemudian saudara pilih pengobatan yang diberikan untuk mengatasi penyakit tersebut dan jelaskan mengapa saudara pilih obat tersebut (jelaskan pula cara kerja obat tersebut)
3. Jawaban dikirimkan melalui e-mail paling lambat tgl 4 Nopember 2015 ke alamat mamilistisusiati@yahoo.com