Tipe 1 (Brunhilde), Tipe 2 (Lansig) dan Tipe 3 (Leon)
Sangat menular
Semua tipe menyebabkan kelumpuhan
Tipe 1 : penyebab paling sering, kemudian Tipe 3 dan Tipe 2
Sekali terinfeksi, penderita akan menularkan ke semua orang yang tidak imun di sekitarnya.
Setelah Imunisasi dengan tOPV
Setelah Imunisasi dengan tOPV
Tipe 2 yang pertama dieradikasi, diikuti Tipe 3, kemudian Tipe 1
Perbandingan yang lumpuh diantara yang terinfeksi, diperkirakan:
Tipe 1 1:100
Tipe 3 1:1000
Reservoir: manusia
Reservoir: manusia
Penularan:
Fecal – oral: >>>
Masa virus dalam tinja lebih lama, beberapa saat/hari sebelum lumpuh - maks. 100 hr setelah lumpuh.
Kebersihan lingkungan rendah:
Tinja dapat mencemari air dan makanan
Lalat virus dari tinja ke mak-min
Oral – oral: sedikit
Masa virus dalam air ludah pendek, maks. 2 minggu
Kebersihan lingkungan baik.
Inkubasi pendek: 7-14 hr (terpendek 4 hr), range 3-35 hr
Inkubasi pendek: 7-14 hr (terpendek 4 hr), range 3-35 hr
Eksresi virus melalui tinja secara intermiten sampai 6-8 minggu atau melalui air ludah 1-2 setelah lumpuh.
Eksresi virus terbanyak pada:
Beberapa saat sebelum lumpuh – 2 minggu setelah lumpuh
Eksresi virus sangat menurun setelah 4 minggu lumpuh
Virus masuk melalui mulut (oral)
Virus masuk melalui mulut (oral)
Replikasi pada lapisan tonsil dan usus, serta kelenjar limfe.
Viremia melalui darah Susunan saraf pusat melalui sel saraf ke medula spinalis
Motor neuron, pada Cornu anterior medula spinalis, rusak karena replikasi virus lumpuh
Berat-ringan kelumpuhan tergantung banyaknya motor neuron yang rusak.
Melalui pemberian imunisasi/infeksi
Melalui pemberian imunisasi/infeksi
Kekebalan terhadap satu tipe tidak menyebabkan kekebalan pada tipe lain.
Ada dua jenis kekebalan: intestinal dan humoral
Kekebalan berlangsung seumur hidup
Bayi yg lahir dari ibu yg mempunyai antibodi tinggi akan terlindungi selama beberapa minggu pertama.
OPV yang direkomendasikan oleh WHO diproduksi memakai Strain Sabin
OPV yang direkomendasikan oleh WHO diproduksi memakai Strain Sabin
Setiap dosis OPV berisi 3 type virus polio dengan titer:
tipe 1 : ( 10 5.5 – 10 6.5)
tipe 2 : (10 4.5 – 10 5.5)
tipe 3 : (10 5.0 – 10 6)
OPV: kekebalan intestinal dan humoral
Membentuk kekebalan
Membentuk kekebalan
4 dosis tOPV (3 serotypes) pada bayi sebelum umur 1 tahun.
Memutus transmisi virus polio
Mop-up/Sub PIN/PIN, tanpa melihat status imunisasi sebelumnya.
Mempunyai community effect
Waktu
Waktu
Tempat
Orang
Waktu - MUSIM
Waktu - MUSIM
M. hujan, di negara tropis
M. dingin/ awal m. semi di negara 4 musim
Tempat
Di daerah dengan:
Cakupan imunisasi rendah
Sanitasi lingkungan buruk
Perkotaan kumuh (PADAT)
Orang:
Tidak mempunyai kekebalan
Anak < 3 th: resiko tertular paling tinggi
Umur 15 th >: sangat kecil kemungkinan tertular
Virus vaksin
Virus vaksin
VDPV
VPL
1. OPV-like virus =Sabin-like virus, dimana sekuens VP1 memiliki perbedaan < 1% dibanding dg strain Sabin;
1. OPV-like virus =Sabin-like virus, dimana sekuens VP1 memiliki perbedaan < 1% dibanding dg strain Sabin;
2. VDPV (Vaccine Derived Polio Virus), perbedaan sekuens VP1 > 1% - 15 %, besarnya perubahan genetik menunjukkan lamanya replikasi.
3. Virus Polio Liar, tidak ada hubungan dengan vaksin maupun prototype strain reference, beredar di masyarakat.Atau perbedaan sekuens dibanding Sabin >15%
VAPP adalah bentuk KIPI dari OPV.
VAPP adalah bentuk KIPI dari OPV.
WHO: suatu kelumpuhan layuh akut yang terjadi pada:
4-30 hari setelah menerima OPV
4-75 hari setelah kontak dg penerima OPV
dg kelainan neurologi sampai pada 60 hari/lebih setelah onset
atau meninggal.
* Global burden VAPP: 250-500 kasus per tahun
Virus vaksin ber-replikasi didalam usus manusia, diekskresi melalui tinja biasanya 2-3 bln
Virus vaksin ber-replikasi didalam usus manusia, diekskresi melalui tinja biasanya 2-3 bln
Pada saat replikasi terjadi mutasi/reversion virus vaksin.
Replikasi dan mutasi yang berulang diantara anak yang TIDAK IMUN dan suatu saat bergabung dengan C enterovirus maka akan terjadi recombinant dalam bentuk VDPV yang bersifat neuro-virulent.
Kesimpulan:
VAPP & VDPV adalah konsekuensi dari imunisasi dengan OPV
iVDPV = VDPV berasal dari pasien immune-deficiency.
iVDPV = VDPV berasal dari pasien immune-deficiency.
cVDPV = VDPV yang bersirkulasi;
memiliki sifat VPL, yaitu neurovirulen dan transmissable,
semua virus yg menyebabkan wabah terbukti merupakan recombinant dg C – Enterovirus
aVDPV = ambiguos VDPVyaitu:
tak ada bukti sirkulasi,
tak ada hubungan dg pend. imun.def
berasal dari sample lingkungan yg tak ada hubungan dg kasus AFP.
Cakupan imunisasi OPV yang rendah dalam waktu lama sehingga terjadi akumulasi orang-orang yang tidak/belum kebal terhadap polio
Cakupan imunisasi OPV yang rendah dalam waktu lama sehingga terjadi akumulasi orang-orang yang tidak/belum kebal terhadap polio
Tidak adanya sirkulasi virus polio liar ??
Sanitasi buruk
1. Imunisasi OPV: Cakupan tinggi dan merata (dipertahankan!!)
1. Imunisasi OPV: Cakupan tinggi dan merata (dipertahankan!!)
2. Deteksi dini adanya VDPV dengan
peningkatan kinerja surveilans AFP
3. Screening semua isolat virus polio dengan kombinasi metode antigenik dan molekuler , yaitu: uji ITD (Intratypic Strain Differentiation) dg ELISA & Probe-hybridization.
Akibat respon imun yang rendah dari individu
Akibat respon imun yang rendah dari individu
Tidak ada kasus lain (tidak menular)
Tipe-3 paling cepat mengalami mutasi/reversi, diikuti tipe-2 dan tipe-1, rekombinasi antara serotipe vaksin sering terjadi
Tipe-3 paling cepat mengalami mutasi/reversi, diikuti tipe-2 dan tipe-1, rekombinasi antara serotipe vaksin sering terjadi
Pendeknya waktu ekskresi dan tingginya kekebalan penduduk membatasi penyebaran virus revertant
Sebagian besar isolat dari penerima OPV maupun kontaknya berhubungan erat dg strain Sabin