4 dosis tOPV (3 serotypes) pada bayi sebelum umur 1 tahun.
Memutus transmisi virus polio
Mop-up/Sub PIN/PIN, tanpa melihat status imunisasi sebelumnya.
Mempunyai community effect
Waktu
Waktu
Tempat
Orang
Waktu - MUSIM
Waktu - MUSIM
M. hujan, di negara tropis
M. dingin/ awal m. semi di negara 4 musim
Tempat
Di daerah dengan:
Cakupan imunisasi rendah
Sanitasi lingkungan buruk
Perkotaan kumuh (PADAT)
Orang:
Tidak mempunyai kekebalan
Anak < 3 th: resiko tertular paling tinggi
Umur 15 th >: sangat kecil kemungkinan tertular
Virus vaksin
Virus vaksin
VDPV
VPL
1. OPV-like virus =Sabin-like virus, dimana sekuens VP1 memiliki perbedaan < 1% dibanding dg strain Sabin;
1. OPV-like virus =Sabin-like virus, dimana sekuens VP1 memiliki perbedaan < 1% dibanding dg strain Sabin;
2. VDPV (Vaccine Derived Polio Virus), perbedaan sekuens VP1 > 1% - 15 %, besarnya perubahan genetik menunjukkan lamanya replikasi.
3. Virus Polio Liar, tidak ada hubungan dengan vaksin maupun prototype strain reference, beredar di masyarakat.Atau perbedaan sekuens dibanding Sabin >15%
VAPP adalah bentuk KIPI dari OPV.
VAPP adalah bentuk KIPI dari OPV.
WHO: suatu kelumpuhan layuh akut yang terjadi pada:
4-30 hari setelah menerima OPV
4-75 hari setelah kontak dg penerima OPV
dg kelainan neurologi sampai pada 60 hari/lebih setelah onset
atau meninggal.
* Global burden VAPP: 250-500 kasus per tahun
Virus vaksin ber-replikasi didalam usus manusia, diekskresi melalui tinja biasanya 2-3 bln
Virus vaksin ber-replikasi didalam usus manusia, diekskresi melalui tinja biasanya 2-3 bln
Pada saat replikasi terjadi mutasi/reversion virus vaksin.
Replikasi dan mutasi yang berulang diantara anak yang TIDAK IMUN dan suatu saat bergabung dengan C enterovirus maka akan terjadi recombinant dalam bentuk VDPV yang bersifat neuro-virulent.
Kesimpulan:
VAPP & VDPV adalah konsekuensi dari imunisasi dengan OPV
iVDPV = VDPV berasal dari pasien immune-deficiency.
iVDPV = VDPV berasal dari pasien immune-deficiency.
cVDPV = VDPV yang bersirkulasi;
memiliki sifat VPL, yaitu neurovirulen dan transmissable,
semua virus yg menyebabkan wabah terbukti merupakan recombinant dg C – Enterovirus