Nama : Aji Pauji (1703015061) Binowo Aji P. (1703015043)

Nama : Aji Pauji (1703015061)

Binowo Aji P. (1703015043)

Deki Alexander (1703015059

1. 
   Latar Belakang
   

Dinas Perkebunan daerah Kalimantan Timur terus menerus memperkenalkan kepada para petani bibit unggul tanaman Lada (Piper nigrum L.) yang berasal dari Kaltim yang sudah dilepas sebagai varietas unggul nasional yang bernama Malonan 1, Kepala Dinas Perkebunan provinsi Kaltim, bapak Ujang Rachmad menjelaskan, tanaman lada yang dalam masyarakat lokal Kaltim biasa disebut sahang merupakan salah satu komoditas perkebunan andalan dari provinsi Kaltim sejak beberapa dekade silam.

Tanaman Lada di Kaltim mulai ditanam di daerah Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara pada era tahun 1960-1970. Asal mula tanaman lada lokal tersebut sampai sekarang belum secara jelas diketahu dan belum terlalu diamati. Seiring dengan berjalannya waktu, tanaman lada lokal Kaltim yang kini bernama lada Malonan 1, banyak dibudidayakan di Kecamatan Loa janan, terutama Desa Batuah, komponen mutu tanaman lada Malonan 1 mengandung kadar minyak Atsiri yaitu sebesar 2,35 persen, piperin 3, 82 persen, kadar oleoresin sebesar 11,25 persen, dan rata-rata produksi lada putih 2,17 ton/hektar serta produksi sepanjang di tahun.

Pada Tahun 2014, pencapaian luas tanaman lada di Kaltim yaitu seluas 9.500 ha dengan produksi 6.331 ton. Sedangkan sekitar tahun 2018, areal penanaman lada Malonan mencapai hingga 11.500 hektar dengan produksi 8.674 ton. Bibit lada yang sering dipakai oleh petani di Kecamatan Loa Janan dan daerah Muara Badak adalah bibit unggul dengan tinggi lima hingga enam ruas batang atau bibit dari akar dari tanaman induk lada. Salah satu dari Kendala dalam perluasan tanaman lada di Kaltim yaitu tingginya alih fungsi lahan milik petani dari perkebunan ke pertambangan batu bara.

Tanaman lada atau (Piper nigrum L) merupakan salah satu dari komoditi tanaman rempah yang utama yang sabgat berperan sebagai komoditas penting rempah-rempah dalam perdagangan dunia. Komoditi tanaman lada di Kaltim menempati di posisi kelima dalam riset pengembangan komoditas utama perkebunan setelah kelapa sawit, karet, kelapa dalam dan kakao.

2. 
   Konsep Orpeta
   

Orpeta merupakakn singkatan dari organisme penganggu tanaman. Yang mana setiap penaman tanamn pasti memikki organisme yang mangganggu, sehinga harus harus adanya pembatas, yang mana membuat petani untuk mengendalikannya. Pengelolaan organisme terpadu.

3. 
   Kasus Kerusakan Yang Dipilih
   

• 
  Busuk pangkal batang (BPB) yang diakibatkan oleh infeksi jamur Phytophthora capsici
  
• 
  Penyakit kerdil/ kriting yang disebabkan oleh virus pepper yellow mittle virus ( PYMV) dan cucumber mosaic virus (CMV).
  
• 
  Hama pengerek batang yang diebabkan oleh hama Lophobaris piperis
  

4. 
   Pengendalian serangan hama dan penyakit pada tanamn
   

• 
  Pengandalian BPB yang diakibatkan oleh serangan oleh phytophthora capsici yaitu: dengan pengunaan varitas yang tahan busuk pangkal batang. Sampai saat ini masih belum didapkan varietas yang resisten tatpi mendapat veritas yang toleran contohnya varietas natar 1, pataling 2, lampung daun kecil dan chunuk, yang dapat toleran terhadap penyakit busuk pangkal batang, pengunaan lahan yang tidak tergenang air yang menjadi habitat yang baik untuk perkembangan patogen,
  
• 
  Pengendalian penyakit kerdial /kriting pada tanaman lada dapat dikendaliakan dengan menekan jumlah virus dengan cara mengendalikan hama vector virus tersebut yaitu aphid gossypii dan ferrissia virgate.
  
• 
  Pengendalian hama pengerek batang pada lada adalah menurut jurnal musuh alami pengerek batang lada ialah tipe parasitoid larva berupa spathius piperis euderus sp, dinarmus coinbatoreris.
  

Daftar pustakai

IW. Laba dan I.M. Trisawa. 2006. Pengelolaan ekosistem untuk pengendaliasn hama lada. Balai penelitian tanamann obat dan aromatic. Bogor. hal 86- 97
Rodiah Ballfas, Irwan Lakani, Samsudin Dan Sukamto. 2007. Penularan penyakit kerdil pada tanaman lada oleh tiga jenis serangga vector. Balai penelitian tanamann obat dan aromatic. Bogor. jurnal littri 12. hal 136-141


Dyah Manohara, Dono Wahyuno Dan Rita Noveriza. Penyakit Busuk Pangkal Batang Tanaman Lada Dan Strategi Pengendaliannya. Balai penelitian tanman rempah dan obat. Hal 41-51