Persiapan: Perkenalkan diri, anamnesis: demam, batuk/pilek, jadwal/kelengkapan imunisasi, riwayat kipi sebelumnya, riwayat alergi, riwayat tumbuh kembang, nutrisi



Yüklə 171,13 Kb.
tarix14.01.2017
ölçüsü171,13 Kb.
#5514
IMUNISASI



  • Persiapan:

  • Perkenalkan diri, anamnesis: demam, batuk/pilek, jadwal/kelengkapan imunisasi, riwayat kipi sebelumnya, riwayat alergi, riwayat tumbuh kembang, nutrisi

  • Inform consent (verbal): jenis, tujuan, kipi+tindakan, efek samping, kapan harus kembali, indikasi kontra

  • Siapkan vaksin: nama, exp date, warna, vvm (vacine vial monitor  warna)

  • Alat suntik: jarum

  • Cuci tangan

  • A dan antiseptik alkohol swab gerakan melingkar, 2-3x, dari arah dalam ke luar (Tidak memakai sarung tangan kecuali ada indikasi misal tangan kita sedang ada luka/lesi)

  • Suntik (tidak perlu aspirasi)

  • Beri kapas alkohol (kecuali BCG), tekan/plester, 30’ boleh dilepas.

  • Tidak re-capping, bila mau teknik 1 tangan  buang ke tempat pembuangan spuit

  • Catat: nama, no batch, exp date tanggal, nama penyuntik

  • Observasi 15-30 menit (adverse reactions)

  • Edukasi: KIPI, terapi parasetamol diresepkan dan diberikan bila demam, kompres dingin, imunisasi selanjutnya

  • Bila ada waktu edukasi yang lain

  • Vaksin berisi virus hidup: polio oral, campak, MMR, rotavirus

  • Vaksin berisi bakteri hidup: BCG, tifoid oral (Ty-21a)

  • Vaksin berisi seluruh sel virus inactivated: influenza, IPV, hepatitis A

  • Vaksin berisi seluruh sel bakteri inactivated: pertusis, tifoid

  • Vaksin berisi fraksional yang masuk subunit: hepatitis B, pertusis aseluler, tifoid-Vi

  • Vaksin berisi polisakarida murni: pneumokokus, meningokokus dan HiB

  • Vaksin berisi toksoid: difteri, tetanus

  • Vaksin oral: polio oral, rotavirus

  • Vaksin suntik intrakutan: BCG

  • Vaksin suntik SK: campak, MMR, varisela

  • Vaksin suntik IM: DPT, IPV, hepatitis B, hepatitis A, tiffoid-Vi, HiB, pneumokokus, influenza

  • Polio  polio 0 HARUS ORAL, tidak boleh IPV, diberikan saat bayi akan pulang. Rekomendasi minimal IPV 1x. Pemberian IPV minimal usia 6 minggu

  • Hepatitis B  diberikan saat lahir dalam 12 jam, paling tidak dalam 24 jam.

  • Ibu HbSAg (+) : HBIg + vaksin Hep B @ 0,5 mL IM di sisi tubuh berbeda segera setelah lahir

  • Bila status ibu tidak diketahui: periksa

  • Bayi prematur dgn ibu HbSAg (+): sama  HBIg + vaksin HB

  • Bayi prematur dgn ibu HbSAg (-): vaksin HB ditunggu hingga usia 2 bulan atau BB 2000 g

  • BCG di lengan kanan. Ideal 2-3 bulan, dosis 0,05 mL, intrakutan. Dosis > 5 thn 0,1 mL. Pasca suntik, tidak pakai kapas alkohol! Tidak ada batas usia. Bila diberikan usia > 3 bulan, sebaiknya mantoux dulu, kalau tidak ada, BCG saja observasi  bila timbul reaksi cepat berupa indurasi > 1mm  mungkin infeksi (+), evaluasi apakah sudah masuk “sakit” atau baru infeksi saja. Efficacy 40-80%. Scar (+) pada 90-95%, scar (-) belum tentu tidak imunogenik. Bila cara suntik salah, misal SK, sering jadi BCG’itis atau memang reaksi simpang. Biasanya hilang dalam 14 minggu. Tidak ada terapi khusus bcg’itis kecuali diameter > 2,5cm  eksisi. Kontraindikasi: ibu HIV tanpa PMTCT

  • DPT. Usia > 7 thn  booster dg Td. Booster DTP utk usia < 5thn. Tdap  booster usia 10 thn. Sediaan baru Depkes PENTABIO (DPT, Hep B, HiB)  jadi Hep B total mjd 4 dosis

  • Campak. Bila pasti pernah sakit campak, tdk perlu vaksin campak, cukup MMR. Suntikan di deltoid kanan, SK. Jarak campak dgn MMR minimal 6 bulan. Booster campak usia 2 tahun.

  • Vaksin rotavirus ada 2 monovalen (Rotarix) dan pentavalen (Rotateq). Maksimal dosis pertama usia 14 minggu 6 hari. Interval minimal 4 minggu. Dosis terakhir maksimal 24 minggu monovalen/Rotarix (2 dosis) dan 32 minggu pentavalen/Rotateq (3 dosis)

  • Pasien dengan imunokompromais: steroid lama : vaksin hidup diberikan setelah 4 minggu terapi dihentikan. Kemoterapi  6 bulan pasca kemoterapi terakhir.

  • PCV mulai usia 2 bulan: 3x + booster. PCV mulai usia 6 bulan: 2x + booster. PCV mulai > 1 thn: 2x. PCV mulai > 2 thn: 1x. PCV maksimal pada usia 5 tahun, setelah itu tidak perlu, kecuali kelompok risiko tinggi seperti PJB sianotik, asplenia. Prevalensnya 80% pada usia < 2thn.

  • HiB  usia > 5 tahun tidak perlu

  • Dosis Influenza: < 3 tahun  0,25 mL. > 3 tahun  0,5 mL. Usia < 9 tahun, vaksin diberikan 2x, selang 4-8 minggu. Usia > 9 tahun, vaksin diberikan 1x/tahun.

  • Hepatitis A. bila pernah sakit, tidak perlu vaksin

  • Varisela. Bila pernah sakit, tidak perlu vaksin.

  • Vaksin kombinasi  boleh

  • Jeda minimal antar sesama vaksin hidup  4 minggu

Yüklə 171,13 Kb.

Dostları ilə paylaş:




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©azkurs.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin