Imunisasi berasal dari kata imun, kebal, atau resisten. Anak diimunisasi berarti diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Anak kebal atau resisten belum tentu kebal terhadap penyakit lain. Karena itu imunisasi harus diberikan secara lengkap.
TUJUAN
Program imunisasi bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Pada saat ini, penyakit-penyakit tersebut adalah dipteri, tetanus, batuk rejan (pertusis), campak, polio dan tuberkulosa.
Wanita usia subur (15-39 tahun) termasuk ibu hamil dan calon pengantin.
Anak usia sekolah tingkat dasar.
Imunisasi tambahan
Bayi dan anak
Sasaran berdasarkan tingkat kekebalan ynag ditimbulkan.
Imunisasi dasar.
Bayi
Imunisasi lanjutan.
Anak usia sekolah tingkat dasar
Wanita usia subur.
Sasaran wilayah atau lokasi
Seluruh desa atau kelurahan di wilayah Indonesia
PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)
Dipteri
Disebabkan oleh bakteri corynebacterium diphteriae. Penyebaran melalui kontak fisik dan pernapasan. Gejala awal terjadi radang tenggorokan, hilang nafsu makan dan demam ringan. Biasanya dalam 2-3 hari timbul selaput putih kebiru-biruan pada tenggorokan dan tonsil. Menimbulkan komplikasi beberapa gangguan pernapasan yang berakibat kematian.
Pertusis
Adalah batuk rejan atau batuk selama 100 hari. Disebabkan oleh bakteri bordetella pertusis. Penyebarannya melalui tetesan-tetesan kecil yang keluar dari batuk atau bersin. Gejala awal pilek, bersin, mata merah, demam, dan batuk ringan yang lama-lama menjadi parah dan menimbulkan batuk menggigil yang cepat dan keras. Komplikasi yang dapat menyebabkan kematian.
Tetanus
Disebabkan oleh bakteri clostridium tetani. Penyebarannya melalui kotoran yang masuk ke dalam luka yang dalam. Gejalanya kaku otot pada rahang disertai kaku pada leher, kesulitan menelan, kaku otot perut, berkeringat dan demam. Pada bayi biasanya berhenti menetek antara 3-28 hari setelah lahir disusul kajang yang hebat dan tubuh menjadi kaku. Komplikasi patah tulang akibat kejang, pnemunia dan infeksi sehingga menyebabkan kematian.
Tuberculosis
Disebabkan oleh mycobacterium tuberculosa. Penyebarannya melalui pernapasan bersin dan batuk. Gejalanya lemah badan, penurunan berat badan, demam dan keluar keringat pada malam hari, batuk terus menerus, nyeri dada dan mungkin juga batuk berdarah. Bila terjadi komplikasi dapat menyebabkan kematian.
Campak
Disebabkan oleh virus myxovirus viridae measles. Penyebarannya melalui udara (bersin dan batuk). Gejalanya demam, bercak kemerahan, batuk, pilek, konjungcivitis, ruam pada muka dan leher kemudian menyebar ke tubuh tangan dan kaki. Komplikasi terjadi diare hebat peradangan pada telinga dan infeksi saluran nafas.
Poliomyelitis
Adalah penyakit sususnan saraf pusat disebabkan oleh virus polio tipe 1, 2, 3. Penyebarannya melalui kotoran manusia (tinja) yang terkontaminasi. Kelumpuhan dimulai dengan gejala demam, dan nyeri otot. Dapat menyebabkan kematian bila otot-otot pernapasan terinfeksi dan tidak segera ditangani.
Hepatitis B
Disebabkan oleh virus Hepatitis B yang merusak hati. Penyebarannya dari darah atau kelenjar tubuh. Gejalanya lemah, gangguan perut, urin kuning, kotoran pucat, terlihat warna kuning pada mata dan kulit. Komplikasi yang terjadi adalah kanker hati yang menyebabkan kemtian.
JENIS VAKSIN
Pada dasarnya vaksin dibuat dari :
Kuman yang telah dimatikan
Vaksin batuk rejan
Vaksin polio jenis salk
Kuman yang telah dilemahkan
Vaksin BCG
Vaksin Campak
Vaksin polio jenis sabin
Toksin/racun yang telah dilemahkan
Toksoid tetanus
Toksoid dipteria
Protein khusus kuman
Vaksin Hepatitis B
JENIS IMUNISASI
Imunisasi Aktif
Tubuh membuat sendiri anti bodi sbg reaksi dari antigen yang masuk kedalam tubuh
Tidak ada efek bahaya yang ditimbulkan akibat pemberian polio pada anak yg sdg. Namun bila ada keraguan, missal pada penderita diare maka dosis ulangan dapat diberikan setelah sembuh
Cara Pemberian dan Dosis
Diberikan secara oral dan dikocok baik-baik sebelum digunakan
1x dosis adalah 2tts sebanyak 4x pemberian dgn interval setiap dosis minimal 4minggu
Setiap membuka vial yang baru hrs menggunakan penettes yg baru
Efek Samping
Pada umumnya tidak ada efek samping
Paralisi akibat vaksin sangat jarang terjadi
Persyaratan
Vaksin berupa cairan jernih berwarna orange, bila warna jadi merah jambu / keruh harus dibuang
Vaksin sangat peka terhadap panas jadi harus disimpan difreezer.
Pada suhu -20oC tahan 1 thn
Pada suhu 2-8oC tahan 3 bln
Ulangan
Satu dosis diberikan pada umur 1,5 – 2 tahun
Campak
Indikasi
Memberikan kekebalan terhadap penyakit campak
Kontra Indikasi
Anak dgn panas > 38oC
Riwyat kejang demam
Cara Pemberian dan Dosis
Dilarutkan terlebih dahulu dengan bahan pelaruut aquabidest sebanyak 5cc
Dosis pemberian 0,5 ml disuntikkan secara SC pada lengan kiri atas pada usia 9-11bln
Efek Samping
15% dapat mengalami demam ringan dan kemerahan selam 3 hari yang dapat terjadi pada 8-12hari setelah imunisasi
Persyaratan
Vaksin dalam bntuk beku dan harus disimpan dalam freezer.
Larutan pelarut juga haras disimpan dilemari es
Setelah dilarutkan vaksin hanya than selama 6 jam setelah itu harus dibuang.
Lindungi dari cahaya matahari langsung
Kemasan 1 vial untuk 10 dosis penyuntikkan
DT
Indikasi
Memberikan kekebalan terhadap dipteri dan pertusis
Kontra Indikasi
Gejala berat karena dosis pertam DPT
Cara Pemberian dan Dosis
Sebelum digunakan vaksin harus dikocok terlebih dahulu agar suspensi menjadi homogen