Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan ketergantungan.
Contoh golongan I adalah brolamfetamin dan mekatinona.
Golongan analisis : IV
Pemerian : bubuk kristal tak berwarna, rasa agak pahit
Kelarutan : Larut dalam 130 bagian air, dalam 13 bagian air mendidih, dalam 15 bagian etanol (95%) P
Pemeriksaan Kualitatif :
1. Zat uji + 2 tetes NaOH jika perlu panaskan untuk melarutkan + HCL encer amati kristal dibawah mikroskop
2. Zat uji + NaOH didihkan gas yang membirukan lakmus merah.
Golongan analisis : IV
Pemerian : Serbuk hablur, kuning
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; sukar larut dalam etanol dan dalam eter; agak sukar larut dalam kloroform
Pemeriksaan Kualitatif :
1. 20 mg zat dalam campuran 5 ml HCL dan 10 ml air didihkan selama 5 menit + 2 ml natrium nitrit + larutan asam sulfamat 0,5% campurkan + 1 ml larutan N-(1-Naftil) etilendiamina dihidro-klorida warna merah
2. 10 mg zat dalam 1 ml metanol, hangatkan + 0,05 ml NaOH 2N warna kuning intensif
Golongan analisis : III
Pemerian : Serbuk hablur, putih; tidak berbau; rasa pahit; pH larutan jenuh lebih kurang 5,6 , tetapkan secara potensiometrik
Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air; mudah larut dalam etanol dan dalam eter; larut dalam kloroform; dalam larutan alkali hidroksida dan dalam alkali karbonat
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; sukar larut dalam kloroform P dan dalam etanol 95% P
Pemeriksaan Kualitatif :
1. 20 mg zat + 5 ml HCL dan 10 ml air panaskan hingga mendidih + 2 ml natrium nitrit P ( kocok ) + 1 ml amonium sulfamat (kocok selama 2 menit ) + 1 ml nafetilendiamina warna violet kemerahan