Penyakit keracunan makanan terjadi akibat mengkonsumsi makanan yang mengandung toksin bakteri maupun jamur. (Staphylococcus aureus, Clo.botulinum, B.cereus, dan A.flavus)
Infeksi :
Penyakit keracunan makanan terjadi akibat mengkonsumsi makanan maupun minuman yang terkontaminasi bakteri enteropatogen. (Salmonella)
Toksikoinfeksi :
Penyakit keracunan makanan terjadi akibat mengkonsumsi sejumlah besar sel hidup dari bakteri patogen yang mengkontaminasi makanan maupun minuman. Bakteri tersebut mengalami sporulasi atau mati dan menghasilkan toksin sehingga menimbulkan gejala. (Clostridium perfringens : gastroentritis)
Daging segar dan daging olahan
Daging segar dan daging olahan
Miscellaneous (Telur, mayonaise, cereal, kacang2an, minyak biji2an, salad, dan sandwiches)
Seafood
Susu dan produk olahannya
Buah, sayur, dan hasil olahannya
Fast food
Fast food
Restaurants
Café
Jajanan sekolah
Karakteristik umum :
Karakteristik umum :
Toksin diproduksi oleh patogen ketika fase pertumbuhan dalam makanan
Gejala : diare eksplosif, sakit perut akut, demam (tidak selalu)
Hanya dapat dicegah dengan penanganan makanan dan teknik penyimpanan yang benar
cause 2 syndromes :
cause 2 syndromes :
Diarrheal and emetic
Diarrheal syndrome :
Dosis infektif 105-107
Produksi toksin dalam usus halus
Inaktif pd 560C 5’
Masa inkubasi 8-16 jam (terkadang >24)
Masa sakit 12-24 jam
Gejala : sakit perut, diare.
Produk daging,sup,sayuran,puding/saus dan susu dan olahannya
Patogen pada manusia
Patogen pada manusia
Secara tipikal dihubungkan dengan air
Kebanyakan habitatnya di makanan laut (seafood)
Enteropathogenic (EPEC)
Enteropathogenic (EPEC)
Enteroinvasive (EIEC)
Enterotoxigenic (ETEC)
Enterohemorrhagic (EHEC)
Resisten terhadap asam
Enteroaggregative (EaggEC)
Diffusely adherent (DAEC)
Daging beku yang disimpan pada freezer, khususnya poultry, sebelum dimasak harus di thawing sempurna dalam kulkas semalam.
Daging beku yang disimpan pada freezer, khususnya poultry, sebelum dimasak harus di thawing sempurna dalam kulkas semalam.
Jika proses thawing tidak dilakukan dengan sempurna, waktu pemanasan lebih lama untuk melelehkan es yang berada di tengah daging.
Kondisi tersebut mengakibatkan lama dan suhu pemanasan yang direkomendasikan tidak cukup untuk membunuh Salmonella atau bahkan mencapai suhu optimumnya untuk memperbanyak sel.