Sinonim:
Cutaneus Larva Migrans, Sand Worms Eruption, Creeping Eruption
Etiologi:
-
Ankilostoma brasiliense
-
Ankilostoma caninum
-
Ankilostoma duodenale
-
Necator americanus
-
Strongyloides sterconalis
Epidemiologi
-
Daerah tropis & subtropis à tanah pasir a.l pantai, pertambangan
-
Faeces + telur à larva à lesi kulit (di bawah stratum Basale)
Simtomatologi
-
Papel gatal (port d’entre) digaruk terjadi migrasi larva ke sub-epidermis, lalu membuat terowongan berkelok-kelok
-
Lesi serpiginosa + eritematosa à bekas hiperpigmentasi
-
Vesikulasi à pecah à skuama
Larva Migran Visceral
Etiologi
-
Toxocara canis & Toxocara cati
-
Ascaris lumbricoides
Simtomatologi
-
Lesi papular & urtikaria
-
Granuloma milier pada hepar & hepatomegali
-
Eosinofilia & hiperglobulinemia
Penatalaksanaan
-
Thiabendazole 50 mg/ kgBB/ hari à 2 x sehari/ oral (2-3 hari)
-
Bedah beku à klor etil, CO2, N2 cair
-
Bedah kimia (kaustik) à asam triklor asetat
-
Bedah listrik à elektro-kauterisasi
AMUBIASIS KUTAN
Etiologi
Entamoeba hystolitica
Epidemiologi
-
Insiden jarang
-
Frekuensi < à daerah endemis, disentri amuba
Patogenesis
-
Primer: genitalia eksterna, akibat PMS
-
Sekunder: penjalaran amubiasis dari tempat lain misalnya fistula akibat amubiasis hati & disentri amuba
Simtomatologi
-
Ulkus kronis, fagedenis yang nyeri à tak sembuh-sembuh
-
Batas tegas & dikelilingi cincin eritema
-
Dasar banyak eksudat & hemo-purulen
-
Di abdomen, gluteal, genitalia & bekas operasi perut
Diagnosis
-
Kerokan lesi à pewarnaan gram & preparat basah
-
Pemeriksaan faeces
-
Biopsi & pemeriksaan PA
-
Tes serologi
Penatalaksanaan
-
Emetine HCl 1 mg/kgBB/ hari à dosis max 60 mg/ hari I.M
-
Diiodo-hidroksikinolin 3 x 650 mg/ oral/ hari à 20 hari
-
Metronidazole 3 x750 mg/ hari à 10 hari
-
Topikal: kompres rivanol & PK
-
Antibiotika untuk infeksi sekunder
PENYAKIT INFEKSI VIRUS PADA KULIT
HERPES SIMPLEX
Sinonim
-
Fever blister
-
Cold sore
-
Herpes febrilis
-
Herpes labialis
-
Herpes genitalis
Definisi
-
Infeksi akut disebabkan oleh VHS (Virus Herpes Simplex Hominis), terutama daerah mukokutan, lesi berupa vesikulae berkelompok di atas dasar kulit eritematous
( ± oedem)
-
Sembuh sendiri dan cenderung rekurens
Etiologi
-
Virus Herpes Simplex à 2 tipe (= Herpes Simplex Virus Hominis)
-
Tipe 1 : Herpes simplex labialis
-
Tipe 2 : Herpes simplex genitalis/progenitalis
Simptomatologi
2 manifestasi klinis :
-
Herpes simplex infeksi primer (Initial)
-
Herpes simplex rekurens (Residif)
HERPES SIMPLEX LABIALIS
-
Infeksi Primer (=Initial)
-
Orang dengan antibodi VHS (-) [ sakit ± 3 mgg
-
Gejala sistemik: demam, malaise & anorexia
-
Efluor.: vesikulae berkelompok di atas kulit yg eritematus & sembab, keruh à seropurulen à
Krusta/ ulserasi à sembuh tanpa sikatriks
Fase laten VHS [ ggl dorsalis ggl Trigeminal
ggl Sacralis
+ Faktor Pencetus
H.L Rekurens
Epidemiologi
Cara Penularan
Langsung Tidak Langsung
Ciuman, hubungan sex Alat terkontaminasi
Pada anak 1 – 5 tahun
Bayi > 6 bulan
ATAS VHS I Non genital Dewasa
------------------ PINGGANG ---------------- GENITAL
Dewasa
BAWAH VHS II Non genital Bayi neonatal (dari ibu)
b. H.S.Labialis Rekurens (Ulang)
HERPES GENITALIS
-
P.H.S (STD/STI)
-
Adolesens & dewasa muda
-
Neonatus; dari ibu Å
-
Faktor imunologis à berat/ ringan
-
Praktek Seksual :
Herpes genitalis infeksi primer
Predileksi
Pria : - Preputium, glans / batang penis
- Urethra, scrotum
- Proktitis homo
Wanita : - Vulva, vagina
- serviks, urethra
- Mulut orogenital
-
Masa tunas: 2 – 5 hari
-
Efloresensi vesiculae g di kulit eritematus, ulserasi dangkal yang nyeri/panas
-
Sekitar uretra. + kena urin
-
Infeksi sekunder à genitalia (♀)
Herpes Genital Rekurens (7-10 hari)
-
Gejala klinis lebih ringan
-
Onset lebih pendek
-
Rekurensi oleh karena:
-
Trauma fisik
-
Trauma psikis/stres
-
Rangsangan makanan/ minuman
Diagnosis
-
Anamnesis & klinis
-
Apusan Tzanck (Giemsa/ Wright)
-
Antibodi VHS (IgM ; Ig G)
-
Isolasi & identifikasi virus
-
Biak
Diagnosis Diferensial
-
Impetigo vesiko bulosa
-
Ulkus durum
-
Ulkus mole
-
Primer afek LGV (sepintas)
VARISELA
Sinonim
-
Varicella ; “Chicken Pox”
-
Cacar air ; “ Waterpoken”
Definisi
Infeksi akut primer oleh virus varisela zoster yang menyerang kulit & mukosa, disertai dgn gejala konstitusi, kelainan kulit khas – erupsi vesikel terutama di bagian sentral tubuh.
Etiologi
-
Virus Varisela – Zoster (=Virus DNA ; golongan Herpes Virus)
Patogenesis
-
Infeksi primer g penderita rentan
-
Penularan aerogen tract.respiratorius
Oropharing
Epidemiologi
-
Kosmopolit
-
Tanpa perbedaan ras
-
Insidens pada anak-anak lebih besar
Klinik
-
Masa tunas 14 – 21 hari Å nyata
-
Gejala prodromal (2 -3 hari)
Pada anak kecil lebih ringan
Anak besar + penderita dewasa lebih nyata
Makula – papula 8 – 12 jam vesikulae + delle pustul krusta 1-3 minggu sikatriks.
Vesikel baru polimorf
Panas & menetap infeksi sekunder : furunkulosis, erisipelas, selulitis
Komplikasi
-
Ensefalitis
-
Pneumonia
-
Glomerulo-nefritis
-
Karditis
-
Hepatitis
-
Keratitis & Vesicular Conjunctivitis
-
Orchitis
-
Perdarahan g mukosa
Diagnosis
Terutama gambaran klinis g dibantu
1. Distribusi umur : anak & dewasa muda
orang tua g sakit berat
2. Tanda prodromal ringan
3.Sumber infeksi Å & masa tunas ± 10 – 20 hari
4. Morfologi :
-
Timbul vesikel-vesikel bergelombang
-
Penyebaran sentrifugal
-
Telapak tangan dan kaki (-)
Laboratorium g Pembantu Diagnosis
-
Percobaan TZANCK g sel datia + inti >
-
S.A. kerokan dasar vesikel + pewarnaan Giemsa
Histopatologi
-
Vesikula g intra epidermal / unilokuler o.k. degenerasi balon
-
Sel datia + badan inklusi Lipschutz
Therapy
-
Therapy Umum
-
Istirahat
-
Diet TK/ TP
-
Higiene kulit g mandi P.K.
-
Disinfektan
Therapy Obat-obat : Non spesifik g simtomatik
-
Cegah vesikel pecah
-
Topikal
-
Bedak salisil
-
Losio kalamin
-
Oral
-
Anti piretik g panas
-
Anti histamin g gatal
-
Antibiotik g infeksi sekunder
-
Anti viral
-
Asiklovir (stadium dini)
-
Adenin arabinosin
Prognosis
-
Baik, kecuali penderita gangguan imunitas (leukemia, limfoma, AIDS)
-
+ perawatan baik dan teliti g jaringan parut minimal
Perbedaan Variola dengan Varicela
|
Variola
|
Varicela
|
Etiologi
|
Virus Pox
|
Virus Varicela – Zoster
|
Klinis :
MT
Konstitusi
Erupsi
Efl
|
12 hari
akut:sakit berat ; Hiperpireksia
Sentripetal (muka & ekstremitas)
Jarang pada lipatan
Selalu lesi + di telapak tangan & kaki
Monomorf, Umbilikasi +
Selalu pustel
Selalu sikatriks
Kulit sekitar lesi bengkak
|
14-21 hari
prodromal 2-3 hari ; subfebril, lesu
Sentrifugal (badan lengan / tungkai atas)
Sering pada lipatan
Jarang, hampir tak pernah
Polimorf (kadang umbilikasi +)
+ infeksi sec pustel
tak selalu ada sikatriks
hanya eritem
|
P.A
|
- vesikel multiokuler
- badan inklusi pada sitoplasma “Guaneri”
|
Unilokuler
Pada nucleus “Lipshutz)
|
Involusi
|
Penyembuhan 1 bulan
Harus karantina
|
1-2 minggu
|
HERPES ZOSTER
Sinonim
-
Shingles
-
Cacar saraf ; Cacar ular (Tjoa)
Definisi
Etiologi
-
Virus Varisela-Zoster
-
Penularan secara aerogen
Patogenesis
3 teori ::
1. Reinfeksi : imunitas ↓
2. Reaktivasi: virus laten g Tumor/ TBC
3. Infeksi langsung g dermatom
Klinis
-
Prodromal 3 – 5 hari, lesu ; subfebril
-
Hiperestesi, panas & nyeri tusuk-tusuk g dermatom
-
Efl. eritema + papel à 7 hari à vesikel berkelompok menjadi
-
Sp bula pecah Erosi
Ulkus
-
K.G.B biasanya membesar
-
Predileksi :
-
Muka & badan
-
Unilateral
-
Kadang bilateral g Herpes Zoster Aberantes
-
KHAS !!!!
Lesi dalam 1 dermatom = POLIMORF
Lesi dalam 1 kelompok = MONOMORF
Bentuk Klinis
-
H.Z. Varicelliformis : H.Z + varisela = H.Z. Generalisata / Diseminata
-
H.Z. Haemorhagic
-
Orang tua + keadaan umum jelek
-
Penyakit kronis (leukemia, limfoma)
-
H.Z. Thoracalis : TERSERING
-
N. Trigeminus :
-
H.Z. Opthalmicus à MRS
-
H.Z. Maxillaris
-
H.Z. Mandibularis
-
N. Facialis
-
C2 ; L2
Ganglion Geniculatum (N.VII)
-
H.Z. Oticus = RAMSAY HUNT Syndr.
-
Antara lain:
-
Vesikel liang telinga luar & palatum post & uvula
-
Paralisis N. VII (sensoris)
-
Lagofthalmus
-
Tinitus, vertigo, pendengaran ↓
Diagnosis
Gambaran klinis khas g mudah
Diagnosis Diferensial
-
Dermatitis kontak
-
Herpes simpleks zosteriformis
Laboratorium
-
TZANCK test Å: kerokan dasar vesikel + giemza g sel datia berinti banyak
Therapy
-
Umum : istirahat, simtomatis, cegah infeksi sekunder, obat anti virus
-
Lokal : Salicyl talc, Zalf antibiotik, Desinfektan
Prognosis
MOLLUSCUM CONTAGIOSUM
Sinonim
MOLUSKUM KONTAGIOSUM
Kutil bulat ( anak-anak)
Definisi
Penyakit infeksi virus di kulit & selaput lendir, ditandai adanya papel-papel dan cekungan di tengah berisi massa putih (Badan Moluskum)
Etiologi
-
Virus Molluscum contagiosum (Pox Virus)
-
(Virus DNA ; terbesar Æ ± 300 nm)
Epidemiologi
-
Penularan kontak langsung :
-
Kontak erat g orang dewasa (PHS)
-
Auto inokulasi
-
Penularan tak langsung :
-
Benda digunakan penderita
-
Kolam renang, dll
Insiden
Anak2 ± 5–10 th
♂ > ♀
Simptom
-
Papulae (milier g lentikuler) tersebar, diskrit,
-
Æ 2 – 5 mm
-
1½ cm – GIANT MOLUSCUM
-
Khas bulat, menonjol, bentuk kubah + “delle”
-
Warna putih abu-abu/ merah muda (spt daging)
-
Konsistensi kenyal g lunak
-
Pijat g massa putih – kuning ( = beras)
-
Menetap berbulan2 g tahun2 cenderung banyakà kadang2 regresi sendiri à sembuh
Masa tunas :
-
14 – 60 hari (2 minggu – 2 bulan)
Predileksi
-
muka, badan & ekstremitas
-
pubes, genital & perineum (pd orang dewasa)
-
kdg2 mukosa bibir, lidah, conjunctiva
Diagnosis
-
Klinis yang khas
-
Histopatologi
Diagnosis Diferensial
-
Lichen Planus
-
Veruca Vulgaris
-
Epithelioma
-
Kerato Achantoma
Therapy
-
Prinsip!! Keluarkan massanya (moluscum bodies) dengan:
-
Ekstraktor komedo, kuret, jarum + chlor etil
-
Elektro-kauterisasi
-
Bedah beku
Prognosis
-
Baik
-
Berantas seluruh lesi g residif (-)/ jarang
VERUCCA VULGARIS
Sinonim
Veruka Vulgaris ; Wart ; Kutil
Definisi
Tumor jinak kulit & selaput lendir, karena hiperplasia epidermis, akibat virus papiloma humanus
Etiologi
-
Human Papilloma Virus (Papova-Virus)
-
(Virus DNA ; Famili Papova Viridae)
Epidemiologi
-
Kosmopolit
-
Transmisi
-
Kontak kulit
-
Auto inokulasi
-
Tergantung jenis kutil g anak ; dewasa
Symptom
-
Papel/ nodul, ukuran bbrp macam - ± 1 cm
-
Batas tegas, warna kulit – coklat
-
Permukaan verukosa
-
Konfluens g bentuk tak teratur
BENTUK KLINIS
1. Veruka Vulgaris (= Common Wart)
-
Terutama di jari tangan, ekstensor tangan
-
Lesi menonjol, permukaan rata : abu-abu
2. Veruka Filiformis g di muka & leher
-
Vegetasi lancip
-
DD/:- skin tag
- kornu kutaneum
3. Veruka Plantaris Pedis ó di kaki
Veruka Palmaris Manus ó di tangan
-
Tunggal/ multipel (40 – 50 buah)
-
Mozaic Waats ó Bentuk di kaki
4. Veruka Plana Juvenilis
Papulae Milier/ lentikuler, datar
Punggung tangan, muka – leher, lutut
5. Kondiloma Akuminata
(= Genital Wart; Venereal Wart)
Diagnosis
Klinis khas
Diagnosis Diferensial
-
TBC kutis verukosa
-
Kromomikosis
Therapy
-
Kaustik
-
Bedah skalpel
-
Bedah listrik
-
Bedah beku
Prognosis
-
Baik
-
Cegah cacat permanen
LEPRA (KUSTA)
Sinonim
-
Zaraath (bahasa Hebrew, Kitab Injil);
-
Kushtha (Hindi) berasal “Kushnati” = “eating away”
-
Aussatz (German); Lepre (French); Prokaza (Rusia)
-
Mafung (China); Raibyo (Japan); Judham (Arab)
-
Leprosy; Morbus Hansen (M.H); Hansen Disease
Definisi
-
Penyakit infeksi kronis, disebabkan Mycobacteroium leprae
-
Mula-mula mengenai SS tepi, lalu kulit & mukosa traktus respiratorius atas, RES, mata, otot, tulang, testis & organ lain, kecuali SSP.
-
Cenderung menyebabkan cacat tangan dan kaki
Etiologi
-
Mycobacterium leprae atau basil Hansen
-
Ditemukan th 1873 oleh G.H.A Hansen, Norwegia
-
Basil tahan asam, batang, p. 1-8 μ & l. 0,2-0,5 μ
-
Berkelompok (globus) atau tersebar satu-satu, sifat parasit obligat intraseluler (jaringan dengan suhu dingin)
-
Tidak dapat dibiakan dalam media buatan, dpt menyebabkan infeksi sistemik pd armadillo
Cutaneus Mycobacterium Infection
-
Mycobact. Leprae
-
Tuberkuloid (TT.)
-
Borderline (BB.)
-
Lepromatous (LL.)
2. Mycobact. Tuberculosis
-
Scrofuloderma
-
TBC kutis verukosa
-
Lupus vulgaris
-
TBC kutis gumosa
-
TBC kutis orifisialis
-
Gol. I: Fotokromogen
- M. marinum
- M. ulcerans
-
Gol. II: Skotokromogen
- M. scrofulaceum
-
Gol. III: Nonfotokromogen
- M. battey
- M. intracellulare
-
Gol. IV: Rapid growers
- M. fortuitum
- M. chelonei
Sejarah
-
Sejak dahulu kala ditulis dlm Kitab Injil (± 1400 thn SM kushtha atau Zaraath, bhs Hebrew)
-
1873: kuman ditemukan G.H.A Hansen (+osmic acid). Percobaan infeksi pada dirinya dan Dr. Danielssen (4x)
-
1879: diakui Albert Neisser (German), berhasil pewarnaan BTA + fuchsin & gentian violet
-
1960: Shepard ó inokulasi pada telapak mencit
-
1963: Rees & Waters ó inokulasi pada mencit (+thymectomy & radiasi) à infiltrat hidung, telinga dan kaki
-
1965: Kircheimer & Storrs (USA) infeksi sistemik pd Armadillo
Epidemiologi
-
± 15 – 20 juta penderita di dunia
-
Penyakit endemis à tropis dan subtropis (di Asia, Afrika & Amerika Latin a.l Brasil, Chili)
-
± 4 juta penduduk di India
-
± 200.000 penderita di Indo. (Irian & SulSel, Maluku, NTT, KalBar, Sumatra, Jawa & Bali)
-
Sosial ekonomi, higiene dan lingkungan hidup buruk
-
Usia 25 – 35 tahun (13% anak < 14 tahun; tak pernah bayi < 1 tahun)
Patogenesis
-
Sumber penularan penderita MB (multi-basiler) sebagai kontak (+) melalui:
-
Kontak langsung erat dan lama à lesi kulit + suhu dingin (terutama Susceptible persons)
-
Droplet infection (aerogen) dari/ melalui mukosa hidung (infeksi melalui oral lambung & kulit utuh ditentang ahli)
-
Dapat ditularkan melalui tempat tidur, pakaian, dll o.k diyakini M.leprae dapat bertahan hidup beberapa hari di luar tubuh
-
Kemungkinan penularan melalui gigitan serangga diakui
Gambaran Klinis
-
Cermin kekebalan seluler penderita (CMI)
-
Dari bbp klasifikasi yg dikembangkan, à klasifikasi Ridley & jopling (1962) yg membagi lepra menjadi 5 kelompok atas dasar gambaran klinis, bakteriologik, histopatologik dan imunologis, yang digunakan dlm bidang penelitian sekarang secara luas dipakai dalam klinik dan epidemiologi (utk pemberantasan)
-
Tipe TT & LL à tipe polar yang tidak berubah
-
Tipe BB
-
Tipe tengah
-
Paling tidak stabil, dapat berubah ke tipe lain
-
Lesi berbentuk makula infiltratif
-
Permukaan berkilat
-
Batas lesi kurang jelas & cenderung simetris
-
Lesi sangat bervariasi baik ukuran, bentuk dan distribusinya
-
Khas lesi punch out = makula hipopigmentasi yang oval cekung bag tengah dengan batas jelas dengan lesi-lesi kecil di tepinya
-
Tipe BT
-
Tipe peralihan kearah TT
-
Berupa makula/ plakat dengan lesi satelit di pinggirnya
-
Lesi 1 atau beberapa
-
Hipopigmentasi
-
Kering
-
Skuama tak jelas
-
Ada ggn saraf ringan biasanya asimetris
-
Tipe BL
-
Tipe peralihan kearah LL
-
Awalnya beberapa makula
-
Bentuk bervariasi cepat menyebar ke seluruh tubuh disertai papel dan nodus yang tegas dengan distribusi simetris.
-
Bagian tengah sering mencekung dibandingkan pinggir luarnya
-
Ditemukan plak punch out lesion
-
Tanda kerusakan saraf spt ggn sensibilitas, kurangnya keringat, gugurnya rambut lebih cepat muncul dari tipe LL serta penebalan saraf yang teraba pada tempat predileksi
Perbedaan TT & LL
Perbedaan
|
Tuberkuloid (TT)
|
Lepromatosa (LL)
|
Jumlah lesi
|
1 / bbrp
|
Banyak
|
Efloresensi
|
Makula / plakat
|
Papul, nodul & infiltrat
|
Distribusi
|
Asimetris
|
Simetris
|
Permukaan Lesi
|
Lebih kasar
|
Lebih halus & mengkilap
|
Tepi lesi
|
Batas jelas
|
Batas tak jelas
|
Anestesi
|
Jelas stad dini
|
Tak jelas, biasa stad lanjut
|
Kontraktur
|
Sering stad dini
|
Terutama stad lanjut
|
Bakterioskopi
|
BTA – atau sedikit
|
BTA banyak
|
Histopatologi
|
Tuberkel
|
Lini tenang (Subepidermal clear zone)
Sel busa (Foam cell/ Virchow cell)
|
Tes Lepromin
|
Positif
Imunitas seluler
|
Negatif
Imunitas seluler
|
Simtomatologi
-
Dostları ilə paylaş: |