Risk Assessment

Risk Assessment

Dalam Bab 9 kita membahas analisis risiko yang dapat mendukung manajemen risiko perusahaan (enterprise risk management (ERM). Tujuan penilaian risiko adalah untuk mengidentifikasi, mengukur, dan memprioritaskan risiko utama organisasi untuk memungkinkan keputusan bisnis dan manajemen risiko yang lebih terinformasi.

Sebuah survei KPMG tahun 20132 terhadap sekitar 1.000 eksekutif lintas industri tingkat C menemukan bahwa 80 persen responden mereka mengatakan bahwa perusahaan mereka melakukan beberapa bentuk penilaian risiko, sementara hanya 20 persen yang tidak memiliki strategi identifikasi risiko formal di seluruh perusahaan sama sekali. Dari 80 persen responden yang melakukan penilaian risiko, survei menemukan (beberapa jawaban diperbolehkan):

• 
  48 persen responden mengatakan fungsi manajemen risiko perusahaan mereka melakukan penilaian risiko tahunan
  
• 
  38 persen mengatakan bahwa bisnis individu melakukan risk-control self assessment (RCSA)
  
• 
  34 persen mengatakan bahwa penilaian risiko dari semua risiko dan fungsi kontrol diselaraskan untuk membentuk profil risiko yang lengkap
  

langkah-langkah kunci dari penilaian risiko biasa:

• 
  Menetapkan konteks bisnis sehubungan dengan tujuan organisasi dan persyaratan peraturan.
  
• 
  Identifikasi risiko utama yang dapat berdampak negatif (atau positif) terhadap pencapaian tujuan bisnis.
  
• 
  Mengevaluasi risiko utama dalam hal probabilitas (kemungkinan terjadinya) dan tingkat keparahan (konsekuensi finansial dan reputasi).
  
• 
  Mengevaluasi efektivitas pengendalian yang terkait dengan risiko-risiko utama.
  
• 
  Menentukan strategi manajemen risiko, termasuk akuntabilitas dan rencana aksi.
  
• 
  Prioritaskan risiko teratas untuk analisis lebih lanjut, kuantifikasi, dan mitigasi risiko.
  
• 
  Menyediakan pelaporan dan pemantauan berkelanjutan.
  

Dalam pelaksanaan program ERM, penting untuk diingat potensi manfaat dari penilaian risiko, yang meliputi:

• 
  Peningkatan kesadaran dan transparansi tentang risiko utama yang dihadapi organisasi
  
• 
  Memfasilitasi pembelajaran lintas fungsi dan transfer pengetahuan bagi para peserta
  
• 
  Peningkatan analisis risiko dan proses kuantifikasi (dengan menargetkan upaya ini pada risiko yang paling kritis)
  
• 
  Peningkatan pelaporan dewan dan manajemen
  
• 
  Peningkatan kinerja bisnis melalui pengambilan keputusan berbasis risiko
  

Terdapat masalah umum dalam pelaksanaan program penilaian risiko bagi perusahaan, yaitu:

• 
  Kurangnya sponsor manajemen senior dan/atau dukungan unit bisnis untuk program penilaian risiko
  
• 
  Inkonsistensi dalam standar penilaian risiko yang digunakan dari waktu ke waktu; dan/atau kualitas masukan di seluruh organisasi
  
• 
  Ketidakmampuan untuk mengembangkan profil risiko secara keseluruhan karena banyaknya data kualitatif, yang mungkin sulit untuk dikumpulkan, diprioritaskan, dan diukur
  
• 
  Kurangnya integrasi dengan proses ERM lainnya dan/atau aktivitas dan operasi bisnis.
  
• 
  Kesulitan dalam menunjukkan manfaat bisnis yang nyata selain kepatuhan terhadap peraturan dan persyaratan perusahaan
  

In this chapter, we will discuss the key phases and processes for developing and implementing risk assessment programs. We will also examine the common, related pitfalls and practical solutions related to each phase of risk assessment. At the end of the chapter, a self-evaluation checklist is provided so companies can benchmark their current risk assessment processes.