Emetine HCl 1 mg/kgBB/ hari à dosis max 60 mg/ hari I.M
Diiodo-hidroksikinolin 3 x 650 mg/ oral/ hari à 20 hari
Metronidazole 3 x750 mg/ hari à 10 hari
Topikal: kompres rivanol & PK
Antibiotika untuk infeksi sekunder
PENYAKIT INFEKSI VIRUS PADA KULIT HERPES SIMPLEX
Sinonim
Fever blister
Cold sore
Herpes febrilis
Herpes labialis
Herpes genitalis
Definisi
Infeksi akut disebabkan oleh VHS (Virus Herpes Simplex Hominis), terutama daerah mukokutan, lesi berupa vesikulae berkelompok di atas dasar kulit eritematous
( ± oedem)
Sembuh sendiri dan cenderung rekurens
Etiologi
Virus Herpes Simplex à 2 tipe (= Herpes Simplex Virus Hominis)
Tipe 1 : Herpes simplex labialis
Tipe 2 : Herpes simplex genitalis/progenitalis
Simptomatologi
2 manifestasi klinis :
Herpes simplex infeksi primer (Initial)
Herpes simplex rekurens (Residif)
HERPES SIMPLEX LABIALIS
Infeksi Primer (=Initial)
Orang dengan antibodi VHS (-) [ sakit ± 3 mgg
Gejala sistemik: demam, malaise & anorexia
Efluor.: vesikulae berkelompok di atas kulit yg eritematus & sembab, keruh à seropurulen à
Krusta/ ulserasi à sembuh tanpa sikatriks
Fase laten VHS [ ggl dorsalis ggl Trigeminal
Efloresensi vesiculae g di kulit eritematus, ulserasi dangkal yang nyeri/panas
Sekitar uretra. + kena urin
Infeksi sekunder à genitalia (♀)
Herpes Genital Rekurens (7-10 hari)
Gejala klinis lebih ringan
Onset lebih pendek
Rekurensi oleh karena:
Trauma fisik
Trauma psikis/stres
Rangsangan makanan/ minuman
Diagnosis
Anamnesis & klinis
Apusan Tzanck (Giemsa/ Wright)
Antibodi VHS (IgM ; Ig G)
Isolasi & identifikasi virus
Biak
Diagnosis Diferensial
Impetigo vesiko bulosa
Ulkus durum
Ulkus mole
Primer afek LGV (sepintas)
VARISELA
Sinonim
Varicella ; “Chicken Pox”
Cacar air ; “ Waterpoken”
Definisi
Infeksi akut primer oleh virus varisela zoster yang menyerang kulit & mukosa, disertai dgn gejala konstitusi, kelainan kulit khas – erupsi vesikel terutama di bagian sentral tubuh.
Etiologi
Virus Varisela – Zoster (=Virus DNA ; golongan Herpes Virus)
Patogenesis
Infeksi primer g penderita rentan
Penularan aerogen tract.respiratorius
Oropharing
Epidemiologi
Kosmopolit
Tanpa perbedaan ras
Insidens pada anak-anak lebih besar
Klinik
Masa tunas 14 – 21 hari Å nyata
Gejala prodromal (2 -3 hari)
Pada anak kecil lebih ringan
Anak besar + penderita dewasa lebih nyata
Makula – papula 8 – 12 jam vesikulae + delle pustul krusta 1-3 minggu sikatriks.
Penyakit endemis à tropis dan subtropis (di Asia, Afrika & Amerika Latin a.l Brasil, Chili)
± 4 juta penduduk di India
± 200.000 penderita di Indo. (Irian & SulSel, Maluku, NTT, KalBar, Sumatra, Jawa & Bali)
Sosial ekonomi, higiene dan lingkungan hidup buruk
Usia 25 – 35 tahun (13% anak < 14 tahun; tak pernah bayi < 1 tahun)
Patogenesis
Sumber penularan penderita MB (multi-basiler) sebagai kontak (+) melalui:
Kontak langsung erat dan lama à lesi kulit + suhu dingin (terutama Susceptible persons)
Droplet infection (aerogen) dari/ melalui mukosa hidung (infeksi melalui oral lambung & kulit utuh ditentang ahli)
Dapat ditularkan melalui tempat tidur, pakaian, dll o.k diyakini M.leprae dapat bertahan hidup beberapa hari di luar tubuh
Kemungkinan penularan melalui gigitan serangga diakui
Gambaran Klinis
Cermin kekebalan seluler penderita (CMI)
Dari bbp klasifikasi yg dikembangkan, à klasifikasi Ridley & jopling (1962) yg membagi lepra menjadi 5 kelompok atas dasar gambaran klinis, bakteriologik, histopatologik dan imunologis, yang digunakan dlm bidang penelitian sekarang secara luas dipakai dalam klinik dan epidemiologi (utk pemberantasan)
Tipe TT & LL à tipe polar yang tidak berubah
Tipe BB
Tipe tengah
Paling tidak stabil, dapat berubah ke tipe lain
Lesi berbentuk makula infiltratif
Permukaan berkilat
Batas lesi kurang jelas & cenderung simetris
Lesi sangat bervariasi baik ukuran, bentuk dan distribusinya
Khas lesi punch out = makula hipopigmentasi yang oval cekung bag tengah dengan batas jelas dengan lesi-lesi kecil di tepinya
Tipe BT
Tipe peralihan kearah TT
Berupa makula/ plakat dengan lesi satelit di pinggirnya
Bentuk bervariasi cepat menyebar ke seluruh tubuh disertai papel dan nodus yang tegas dengan distribusi simetris.
Bagian tengah sering mencekung dibandingkan pinggir luarnya
Ditemukan plak punch out lesion
Tanda kerusakan saraf spt ggn sensibilitas, kurangnya keringat, gugurnya rambut lebih cepat muncul dari tipe LL serta penebalan saraf yang teraba pada tempat predileksi