B.
Menyusun Persamaan Reaksi :
Ditinjau reaksi :
Cl
2
(g)
+ CO
(g)
COCl
2
(g)
A
B
D
Reaksi Pembentukan phosgene dirumuskan sebagai :
(-r
A
) = k (C
A
)
3/2
(C
B
)
Reaksi Dekomposisi phosgene dirumuskan sebagai :
(r
A
) = k’ (C
A
)
1/2
(C
B
)
(Leidler, 1980)
dengan :
C
A
= konsentrasi Cl
2
keluar reaktor
C
B
= konsentrasi CO keluar reaktor
k
= konstanta kinetika reaksi pembentukan phosgene
k’
= konstanta kinetika reaksi dekomposisi phosgene
Reaksi berjalan pada suhu 125-150
O
C sehingga reaksi berjalan searah atau
tidak ada reaksi dekomposisi phosgene menjadi karbon monoksida dan klorin.
Sehingga hanya berlaku rumus reaksi pembentukannya saja.
(Ullman, 1985)
C.
Menghitung neraca massa komponen pada reaktor.
·
Waktu operasi
= 330 hari/tahun
·
Kapasitas
= 30.000 ton/tahun
= 30.000
tahun
ton
. 1000
ton
kg
.
hari
tahun
330
1
.
jam
hari
24
1
= 3787,879
jam
kg
·
Basis
= 1 jam operasi
·
Perbandingan umpan masuk reaktor adalah
CO : Cl
2
= 1 : 1
·
Umpan masuk reaktor
komponen
kg
fr.massa
kgmol
fr.mol
H
2
19,270
0,0050
9,6350 0,1106
CO
1084,612
0,2814
38,7361 0,4447
Cl
2
2750,266
0,7136
38,7361 0,4447
COCl
2
0,000
0,0000
0,0000 0,0000
Jumlah
3854,148
1,0000
87,1073 1,0000
·
Reaksi
CO
(g)
+ Cl
2(g)
COCl
2 (g)
Reaksi yang terjadi merupakan reaksi searah dengan konversi 99%.
Secara stoikiometri
CO
+ Cl
2
COCl
2
Mula 38,7361 38,7361
-
Reaksi 38,3488 38,3488 38,3488
Akhir 0,3874 0,3874
38,3488
·
Komposisi gas keluar reaktor
COCl
2
= Produk hasil reaksi
= 38,3488 kmol
CO
= CO mula-mula – CO beraksi
= 0,3874 kmol
Cl
2
= Cl
2
mula-mula - Cl
2
bereaksi
= 0,3874 kmol
H
2
= H
2
mula-mula
= 9,6350 kmol
komponen
kg
fr.massa
kgmol
fr.mol
H2
19,270
0,0050
9,6350
0,1976
CO
10,846
0,0028
0,3874
0,0079
Cl
2
27,503
0,0071
0,3874
0,0079
COCl
2
3796,529
0,9851
38,3488
0,7865
Jumlah
3854,148
1,0000
48,7585
1,0000
D.
Menghitung neraca panas komponen pada reaktor
Panas reaksi
P
H
H
R
H
Q
R
°
D
+
°
D
+
°
D
=
298
Keterangan : Q
= panas reaksi total
ΔH°R
= panas gas masuk reaktor
ΔH°P
= panas gas keluar reaktor
ΔH
R
°298
= panas reaksi standar pada 298 K
Menghitung panas reaksi (Q)
Data harga ∆Hf untuk masing-masing komponen pada 298 K adl sbb:
∆Hf CO
= -110,62 kJ/mol
= -110620 kj/kmol
∆Hf H
2
= -0,13 kJ/mol
= -130 kj/kmol
∆Hf Cl
2
= 0 kJ/mol
= 0 kj/kmol
∆Hf COCl
2
= -221,06 kJ/mol
= -221060 kj/kmol
(Coulson,1983)
ΔH
R
°298
= ΔH°P
- ΔH°R
= ∆Hf COCl
2
- (∆Hf CO + ∆Hf Cl
2
)
= -221060 – (-110620 + 0 )
= -110440 kJ/kmol
ΔH
R
°298 bernilai negative sehingga reaksi ini bersifat eksotermis
T =398 K
ΔH°R
T = 298
K
ΔH
R
°298
T = 298 K
ΔH°P
T =423K
ò
=
°
D
298
398
CpdT
R
H
ò
=
°
D
423
298
CpdT
m
P
H
E.
Menentukan jenis reaktor
Dipilih reaktor jenis fixed bed multitube dengan pertimbangan sebagai berikut:
1.
Reaksi yang berlangsung adalah fase gas dengan katalis padat.
2.
Menggunakan katalis karbon aktif yang berumur panjang.
3.
Ukuran karbon aktif (4 mm) lebih sesuai untuk reaktor fixed bed yang
mempunyai batasan ukuran katalis 2 – 5 mm.
4.
Pressure Drop gas pada fixed bed lebih kecil dibandingkan dengan reaktor
fluidized bed.
5.
Kehilangan katalis termasuk kecil jika dibandingkan dengan reaktor
fluidized bed.
6.
Tidak perlu pemisahan katalis dari gas keluaran reaktor.
7.
Konstruksi reaktor lebih sederhana jika dibandingkan dengan reaktor
fluidized bed sehingga biaya pembuatan, operasional, dan perawatannya
relatif murah.
( Charles G Hill, p 425-431)
Kondisi operasi reaktor :
a.
Non isotermal dan non adiabatis
b.
P = 1,05 atm
c.
T = 398-423 K
F.
Menentukan kondisi umpan.
Kondisi campuran gas yang bereaksi di dalam reaktor setiap saat mengalami
perubahan untuk tiap increment panjang reaktor. Persamaan yang digunakan
untuk menghitung kondisi campuran gas tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Menghitung berat molekul umpan
Berat molekul umpan merupakan berat molekul campuran gas yang dapat
dihitung dengan persamaan :
BM campuran = Σ (Bmi.yi)
Dengan :
BMi
= berat molekul komponen i, kg/kmol
yi
= fraksi mol gas i
komponen
kgmol/j
yi
Bmi
Bmi*yi
H
2
9,6350
0,1106
2
0,22122
CO
38,7361
0,4447
28
12,45145
Cl
2
38,7361
0,4447
71
31,57332
COCl
2
0,00000
0,0000
99
0,00000
Jumlah
87,1073
1,0000
44,24599
Diperoleh Bm
avg
umpan = 44,246 kg/kmol
2.
Menghitung densitas umpan
)
.
.
(
.
T
R
Z
P
BM
avg
=
r
P
= tekanan umpan masuk = 1,05 atm
R
= 0, 082057 atm.m
3
/kmol.K
T
= suhu umpan masuk = 398 K
Z
= faktor kompresibilitas (fig 1.1 Chopey hal 11)
komponen
yi (mol)
Tc ( K )
yi x Tc
Pc ( atm )
yi x Pc
H
2
0,1106
33,1800
3,6701
12,9583
1,4333
CO
0,4447
132,9300
59,1133
34,5324
15,3564
Cl
2
0,4447
417,1500
185,5044
76,1016
33,842
COCl
2
0,0000
455,0000
0,0000
55,9980
0,000
Jumlah
1,0000
248.2877
50.6317
Pr = P/Pc’
= 0,02074
Tr = T/Tc’
= 1,60298
Z
= 1
Sehingga ρ
=
398
082057
,
0
1
05
,
1
2459898
,
44
x
x
x
kg/m
3
= 0,5736 kg/m
3
3.
Menghitung viskositas umpan (µg)
Untuk menghitung viskositas umpan digunakan persamaan yang diperoleh
dari Yaws, 1999, yaitu :
2
CT
BT
A
gi
+
+
=
m
µgi
= viskositas gas, mikropoise
T
= suhu umpan, K
1
)
/
(
-
S
=
gi
xi
gi
campuran
m
m
komponen
kg/jam
xi (berat)
µgi
xi/µgi
H
2
19,270
0,0050
106,9384
0,00005
CO
1084,612
0,2814
214,0965
0,00131
Cl
2
2750,266
0,7136
176,7431
0,00404
COCl
2
0,000
0,0000
166,7052
0,00000
Jumlah
3854,148
1,0000
0,00535
µgi campuran = (0,00535185)
-1
micropoise
= 1,8685E-05kg/m.s
4.
Menghitung konduktivitas panas umpan (K
G
)
K
G
dihitung menggunakan persamaan dari Yaws, 1999, yaitu :
2
CT
BT
A
K
G
+
+
=
K
G
= konduktivitas gas, W/m.K
T
= suhu umpan, K
K
G
= Σ(K
G
.xi)
komponen
xi (massa)
ki
ki*xi
H
2
0,00500
0,21198
0,00106
CO
0,28141
0,03140
0,00884
Cl
2
0,71359
0,01230
0,00878
COCl
2
0,00000
0,01387
0,00000
Jumlah
1,00000
0,01867
K
G
= 0,01867 W/m.K
= 0,06721 Kj / m.jam K
G.
Penyusunan Model Matematis
1. Neraca massa pada elemen volume tube
aliran gas
ΔZ
Z + ΔZ
Z
)
1
(
0
A
A
A
X
F
F
-
=
0
A
A
F
dX
dF
-
=
dX
F
dF
A
A
.
0
-
=
dZ
dX
F
dZ
dF
A
a
.
0
-
=
A
r
F
F
B
a
Z
AZ
Z
AZ
.
).
(
r
-
-
=
-
D
D
+
A
r
Z
F
F
B
a
AZ
Z
AZ
.
).
(
r
-
-
=
D
-
D
+
A
r
dZ
dF
B
A
A
.
).
(
r
-
-
=
Nt
A
r
dZ
dX
F
B
A
A
A
.
.
).
(
0
r
-
-
=
-
A
r
dZ
dX
F
B
A
Ao
.
).
(
.
r
-
-
=
-
Elemen volume pada tube :
p/4 x (IDT)
2
x ∆Z
Asumsi : aliran bersifat plug flow
: difusi ke arah aksial dan radial diabaikan
: aliran steady state
Rate of input – Rate of output – Rate of reaction = Rate of accumulation
0
)
.
.
.
(
=
D
-
-
-
D
+
Z
A
r
FA
FA
B
Z
Z
Z
r
Kedua ruas dibagi dengan ∆Z, sehingga :
Diambil limit ∆Z mendekati nol, sehingga :
lim
∆Z = 0
dengan :
Untuk semua tube :
dengan A = ¼ . π. (IDT)
2
.(1 - ε)
dZ
dX
Nt
IDT
r
dZ
dX
F
B
A
A
A
).
1
.(
)
.(
4
.
).
(
2
0
e
p
r
-
-
=
)
(
).
1
.(
)
(
4
.
0
2
A
A
B
A
r
F
Nt
IDT
dZ
dX
-
-
=
e
p
r
Nt
IDT
r
dZ
dX
F
B
A
A
A
).
1
.(
)
.(
4
.
).
(
2
0
e
p
r
-
-
-
=
-
Dengan:
A
= Luas pori katalis, m
2
ρ
B
= Densitas bulk katalis, kg/m
3
e
= porositas tumpukan katalis, m
3
/m
3
IDT
= diameter dalam tube, m
F
A0
= laju alir CO masuk reaktor, kmol/j
Nt
= jumlah tube
Z
= panjang tube dihitung dari atas, m
(-r
A
)
= kecepatan reaksi CO, kmol/j.mass katalis
= konversi tiap increment panjang tube
2. Neraca Panas pereaksi pada elemen volume
aliran gas
aliran pendingin
Z
ΔZ
Z + ΔZ
0
)
(
)
(
)
(
)
(
0
=
-
D
-
-
D
+
-
D
+
D
+
å
å
AZ
Z
Z
A
R
Z
Z
Z
X
X
F
H
Nt
Tp
T
Z
IDT
Ud
Hi
Hi
p
0
)
(
)
(
)
(
)
(
0
=
D
D
-
-
D
+
-
å
å
D
+
A
A
R
Z
Z
Z
X
F
H
Nt
Tp
T
Z
IDT
Ud
Hi
Hi
p
0
)
(
)
(
)
)(
(
0
=
D
-
D
+
-
-
D
-
D
+
D
+
å
å
Z
X
X
F
H
Nt
Tp
T
IDT
Ud
Z
Hi
Hi
AZ
Z
Z
A
R
Z
Z
Z
p
0
)
(
)
(
)
)(
(
0
=
D
D
+
-
-
D
å
Z
dX
F
H
Nt
Tp
T
IDT
Ud
Z
dHi
A
A
R
p
Z
dX
F
H
Nt
Tp
T
IDT
Ud
dZ
dT
FiCpi
A
A
R
D
D
-
-
=
å
)
(
)
(
)
)(
(
0
p
å
D
D
-
-
=
)
(
)
(
)
(
)
)(
(
0
FiCpi
Z
dX
F
H
Nt
Tp
T
IDT
Ud
dZ
dT
A
A
R
p
Reaktor jenis fixed bed multitube mirip dengan alat penukar panas, gas
reaktan mengalir di dalam tube yang berisi tumpukan katalisator dan fluida
pendingin mengalir di bagian shell.
Assumsi : steady state
panas input – panas out put + panas yang diserap = panas terakumulasi
Kedua ruas dibagi dengan ∆Z diperoleh :
Diambil limit ∆Z mendekati nol, sehingga :
Dengan :
(
)
tan
reak
produk
f
o
R
H
H
H
H
D
+
D
+
D
=
D
=
°
D
f
H
panas reaksi pada keadaan standar (298 K)
produk
produk
H
Cp
dT
D
=
ò
tan
tan
reak
reak
H
Cp
dT
D
=
ò
Keterangan :
Fi
= laju alir umpan masuk reactor,kmol/j
Cpi
= kapasitas panas komponen, kJ/kmol.K
(∆H
R
) = panas reaksi, kJ/kmol
Ud
= koefisien perpindahan panas overall kotor, kJ/j.m
2
.°K
IDT
= diameter dalam tube, m
Tp
= suhu pendingin, K
3. Neraca Panas pendingin pada elemen volume
Assumsi : Steady state
panas input – panas output + panas yang diserap = panas terakumulasi
Wp.Cpp.(Tp
z
-T) – Wp.Cpp.(Tp
z+∆z
-T) +π(ODT).∆Z.Ud.(T-Tp) .Nt = 0
Kedua ruas dibagi dengan Wp.Cpp.∆Z, sehingga :
)
(
.
)
(
Tp
T
Cpp
Wp
UdNt
ODT
Z
Tp
Tp
Z
Z
Z
-
=
D
-
D
+
p
Jika diambil
0
Z
D ®
, diperoleh :
)
(
.
)
(
lim
0
Tp
T
Cpp
Wp
UdNt
ODT
Z
Tp
Tp
Z
Z
Z
Z
-
=
D
-
D
+
®
p
)
(
.
)
(
Tp
T
Cpp
Wp
UdNt
ODT
dZ
dTp
-
=
p
Keterangan :
Wp
= kecepatan alir fluida pendingin, kg/j
Cpp
= kapasitas panas pendingin, kJ/kmol K
T
= suhu gas umpan, K
Tp
= suhu pendingin, K
(
)
ú
û
ù
ê
ë
é
+
-
-
=
-
75
.
1
/
)
1
(
150
1
3
2
m
e
e
e
r
DpxG
x
x
x
D
G
dL
dP
ò
ò
ú
û
ù
ê
ë
é
+
-
-
=
-
L
PL
PO
dL
DpxG
x
x
x
D
G
dP
0
3
2
75
.
1
/
)
1
(
150
)
1
(
m
e
e
e
r
L
DpxG
x
x
x
D
G
P
P
O
L
ú
û
ù
ê
ë
é
+
-
-
=
-
-
75
.
1
/
)
1
(
150
)
1
(
)
(
3
2
m
e
e
e
r
ú
û
ù
ê
ë
é
+
-
=
ú
û
ù
ê
ë
é
-
úû
ù
êë
é
-
75
.
1
/
)
1
(
150
)
1
(
)
(
3
2
m
e
e
e
r
DpxG
x
x
L
D
x
x
G
P
P
L
O
4.
Penurunan tekanan dalam pipa berisi katalisator
Dengan menggunakan persamaan Ergun :
Dostları ilə paylaş: |