Jadi persamaan differensial pressure drop :
camp
D
G
G
Dp
camp
dZ
dP
r
e
e
m
e
.
.
1
.
75
,
1
.
).
1
.(
150
2
3
-
ú
û
ù
ê
ë
é
+
-
=
dengan :
dP
= penurunan tekanan (kg.m/m
2
.j)
Dp
= diameter partikel katalisator (m)
G
= kecepatan massa gas (kg/j)
ρcamp = densitas gas(kg/m.j)
µcamp = viskositas gas (kg/m
3
)
H.
Menentukan jenis dan ukuran tube
Ukuran tube ditentukan dengan cara memilih pada table 10, Apendix D.Q
Kern halaman 843 dengan spesifikasi sebagai berikut :
Diameter dalam tube(IDT)
: 1,33 in
Diameter luar tube (ODT)
: 1,5 in
BWG
: 14
Flow area (a’t)
: 1,4 in
Panjang tube ditentukan pada saat tercapai konversi reaksi yang sesuai yaitu
0,99, sehingga diperoleh tinggi bed katalis = 4.5 m.
I.
Menentukan susunan tube
Direncanakan tube disusun dengan pola triangular pitch, dengan alasan :
1.
Turbulensi yang terjadi pada susunan segitiga sama sisi lebih besar
dibandingkan dengan susunan bujur sangkar, karena fluida yang mengalir
di antara pipa yang letaknya berdekatan akan langsung menumbuk pipa
yang terletak pada deretan berikutnya.
2.
Koefisien perpindahan panas konveksi (h) pada susunan segitiga 25%
lebih tinggi dibandingkan dengan fluida yang mengalir dalam shell pada
susunan segi empat.
(Agra, S.W.,Perpindahan Panas, p 7-73)
Luas ∆ ABC
= ½.AB.CT
= ½.AB.PT sin 60
= ½.PT.PT sin 60
Luas daerah ∆ ABC tidak diarsir
= ½ x luas penampang tube
= ½ x (¼.π.ODT
2
)
= ½ x (¼. 3,14. 0,0381
2
)
= 0,0005698m
2
Clearance (C’) = Pitch – ODT
A
B
C
T
Pitch =1 7/8 in
(Tabel 9, Apendix Kern)
= 0,047625 m
C’
= 0,047625 - 0,0381
= 0,009525m
Luas ∆ ABC = ½ x 0,047625 x 0,047625 x sin 60
= 0,0009821m
2
Luas daerah ∆ ABC yang diarsir = luas ∆ ABC - luas daerah ∆ ABC tidak
diarsir
= 0,0009821- 0,0005698
= 0,000412377m
2
J.
Menentukan diameter shell dan jumlah tube
Dari tabel 9, A pendix Kern untuk :
ODT
= 1,5 inc
Pitch
= 1,875 in
ID s
Nt
12
18
13.25
27
15.25
36
17.25
48
19.25
61
21.25
76
23.25
95
25
115
27
136
y = 0.2472x
2
- 1.8876x + 6.5125
R
2
= 0.9997
0
50
100
150
200
250
300
350
0
10
20
30
40
50
IDS
N
t
Gambar 1. Grafik hubungan antara diameter shell dengan jumlah tube.
Pada saat Ids = 85 inc = 2,159m
Nt
= 1632 tube
1. Kecepatan aliran massa gas masuk ke masing-masing tube :
Kecepatan aliran massa gas masuk reaktor (m) = 3854,148 kg/j
m
mt
Nt
=
=
1632
148
,
3854
= 2,362 kg/j
2.
Menghitung debit aliran gas pada masing-masing tube (qf)
r
mt
qf
=
=
5736
,
0
362
,
2
= 4,117 m
3
/j
3. Menghitung kecepatan linier gas pada masing-masing tube (v)
' .
qf
v
a t
e
=
=
3
,
0
0009
,
0
11967
,
4
x
= 15193,613 m/j
29
160
31
184
33
215
35
246
37
275
39
307
ODT
ODT
P
x
P
x
Des
T
T
p
p
5
,
0
))
4
/
5
,
0
(
86
.
0
5
,
0
(
4
2
-
=
4. Bilangan Reynold (Nre)
m
r
IDT
v
N
.
.
Re
=
=
3600
10
.
8685
,
1
0338
,
0
613
,
15193
5736
,
0
5
x
x
x
-
= 4377,014 > 4000 (aliran turbulen)
(Geankoplis, hal 60)
K.
Menentukan Baffle space, diameter Ekivalen dan diameter rerata tube
1.
Menghitung baffle space (B)
Baffle space (B)
= 0,25 x Ids (Kern, hal 129)
= 0,25 x 2,159
= 0,53975m
2.
Menghitung diameter ekivalen dan diameter rerata tube
(Kern, hal 139)
0381
,
0
14
,
3
5
,
0
))
4
/
0381
,
0
14
,
3
5
,
0
(
047625
,
0
86
,
0
047625
,
0
5
,
0
(
4
2
x
x
x
x
x
x
x
x
-
=
= 0,0271 m
2
IDT
ODT
D
+
=
=
2
0338
,
0
0381
,
0
+
= 0,0359 m
L.
Menghitung koefisien perpindahan panas bersih dan kotor(Uc dan Ud)
Harga Uc dan Ud di setiap inkremen berbeda-beda. Oleh karena itu dipakai
harga Uc dan Ud rata-rata. Perhitungan Uc dan Ud didekati dengan cara
seperti shell and tube heat exchanger, yaitu sebagai berikut:
1.
Sisi Tube
a.
Luas penampang total,
n
t
a
Nt
at
'
.
=
, m
2
(kern, pers 7.48)
1
0009
.
0
1632 x
at
=
= 1,4741 m
2
b.
Flow rate,
at
W
Gt
=
, kg/jam m
2
4741
,
1
155000
=
Gt
= 105151,6459 kg/jam m
2
c.
Koefisien transfer panas pada lapisan film di dalam tube
1
0,8
0,14
3
.
.
0, 027
IDT Gt
Cpt t
Kt
t
hi
t
Kt
IDT
w
m
m
m
m
æ
ö
æ
ö
æ
ö æ
ö
=
ç
÷
ç
÷
ç
÷ ç
÷
è
ø è
ø
è
ø
è
ø
, kJ/jam m
2
K
(Kern, pers 6.2)
d.
Koefisien transfer panas lapisan film dalam tube yang disetarakan
dengan luar tube
(
/
)
hio
hi IDT ODT
=
, kJ/jam m
2
K (Kern, pers 6.5)
Dengan :
at’
= flow area per pipa , m
2
Nt
= jumlah tube
n
= jumlah pass tube
W
= Flow rate reaktan, kg/jam
IDT
= diameter dalam tube, m
ODT = diameter luar tube, m
µt
= viskositas fluida dalam tube, kg/m jam
Kt
= konduktivitas panas fluida dalam tube, kJ/m jam K
µt/µw diasumsikan = 1
2.
Sisi shell
a.
Clearance, C’ = PT – ODT , m
b.
Luas penampang aliran dalam shell,
PT
xB
IDsxC
as
'
=
, m
2
(Kern, pers 7.1)
c.
Flow rate per rate,
as
Wp
Gs
=
, kg/jam m
2
(Kern, pers 7.2)
d.
Koefisien transfer panas pada lapisan filn di luar tube, kJ/jam m
2
K
1
0,55
0,14
3
.
.
0, 36
De Gs
Cps s
Ks
s
ho
s
Ks
De
w
m
m
m
m
æ
ö
æ
ö
æ
ö æ
ö
=
ç
÷
ç
÷
ç
÷ ç
÷
è
ø è
ø
è
ø
è
ø
(Kern, hal 137)
e.
Koefisien transfer panas bersih,
ho
hio
ho
hio
Uc
+
=
.
, kJ/jam m
2
K
(kern, pers 6.38)
f.
Koefisien transfer panas kotor,
)
.
1
(
Uc
Rd
Uc
Ud
+
=
, kJ/jam m
2
K
(Kern, pers 6.10)
Dengan :
PT
= jarak antar pusat tube, m
IDs
= Diameter dalam shell, m
B
= Jarak antar baffle, m
Rd
= Dirt factor, jam m
2
K/kJ
Cps
= kapasitas panas pendingin dalam shell, kJ/kg K
Ks
= konduktivitas panas pendingin dalam shell, kJ/kmol K
M.
Menentukan massa katalis dan volume bed katalis
Katalis yang dipakai dengan spesifikasi sebagai berikut :
Bahan katalis
= karbon aktif
Bentuk
= granular
Umur katalis
= 3-5 tahun
Diameter katalis
= 0,004 m
Porositas, ε
= 0,3 m
3
/m
3
Densitas katalis
= 1350kg/m
3
(Kirk-Othmer)
1. Menghitung massa katalis
2
(
)(1
)
.
4
B
W
IDT
Nt
Z
p
e
r
=
-
D
2
(
)(1
)
.
4
B
dW
IDT
Nt
dZ
p
e
r
=
-
2
0
0
(
)(1
)
.
4
w
Z
B
dW
IDT
Nt
dZ
p
e
r
=
-
ò
ò
2
(
)(1
)
.
4
B
W
IDT
Nt
Z
p
e
r
=
-
=
0
,
0
(
4
14
,
3
338
2
)(1-0,3)x1632x1350x4,5
= 4605,440 kg
2. Menghitung volume bed katalis
o
V
bed
seluruh tube
=
(1
)
B
W
x
r
e
-
=
)
3
,
0
1
(
1350
4395
,
4605
-
x
= 6,579 m
3
(
)
ú
û
ù
ê
ë
é
+
-
-
=
-
75
.
1
/
)
1
(
150
1
3
2
m
e
e
e
r
DpxG
x
x
x
D
G
dL
dP
ú
û
ù
ê
ë
é
+
-
-
-
=
75
.
1
/
)
1
(
150
)
1
(
3
2
m
e
e
e
r
DpG
x
x
x
D
G
dZ
dP
ò
ò
ú
û
ù
ê
ë
é
+
-
-
=
-
L
PL
PO
dL
DpxG
x
x
x
D
G
dP
0
3
2
75
.
1
/
)
1
(
150
)
1
(
m
e
e
e
r
L
DpxG
x
x
x
D
G
P
P
O
L
ú
û
ù
ê
ë
é
+
-
-
=
-
-
75
.
1
/
)
1
(
150
)
1
(
)
(
3
2
m
e
e
e
r
ú
û
ù
ê
ë
é
+
-
=
ú
û
ù
ê
ë
é
-
úû
ù
êë
é
-
75
.
1
/
)
1
(
150
)
1
(
)
(
3
2
m
e
e
e
r
DpxG
x
x
L
D
x
x
G
P
P
L
O
o
V
bed
katalis untuk tiap tube =
Nt
Alltube
V
bed
=
1632
5792
,
6
= 0,004 m
3
N.
Menghitung Pressure Drop Sepanjang Tube
Menggunakan persamaan Ergun :
Jadi persamaan differensial pressure drop :
Dari program diperoleh tekanan keluar reaktor adalah : 1,0486 atm
Jadi Pressure dropnya = 1,05 - 1,0486 = 0,0014 atm
Keterangan :
Po = tekanan gas pada saat masuk rektor, atm
P
L
= tekanan gas setelah keluar reaktor, atm
D = diameter tube, m
C
P
fE
ri
P
ts
+
-
=
6
.
0
.
L = panjang tube, m
e = porositas katalis, m
3
/m
3
G = kecepatan massa gas, kg/jam
ρ = densitas gas, kg/m
3
µ = viskositas gas, kg/m.jam
Dp = diameter katalis, m
O.
Menentukan Tinggi dan Volume Reaktor
1. Menghitung tebal shell
Tebal shell (ts) dapat dihitung dengan persamaan berikut :
in
(Brownell, pers 13-1, p 254)
Direncanakan shell terbuat dari Stainless steel SA 167 grade 3
Kondisi operasi :
Suhu
= 423 K = 302 F
Tekanan operasi
= 1,05 atm
Spesifikasi :
1. Faktor keamanan diambil = 20%
2. P desain
= 1,26 atm
= 18,522 psia
3. Tekanan yang diijinkan(f) = 1540 (Brownell and Young, p 342)
4. Efisiensi pengelasan (E)
= 0,8 (Brownell and Young, p 254)
5. Corrosion allowance (C) = 0,125 inc
6. Jari-jari dalam shell (ri)
= 42,5 inc
7. Diameter dalam shell (IDs) = 85 inc
÷
ø
ö
ç
è
æ +
=
+
-
=
icr
rc
x
W
C
xP
xfxE
PxrcxW
th
3
4
1
)
2
.
0
(
2
ts
IDS
OD
2
+
=
522
,
18
6
.
0
8
.
0
1540
5
,
42
522
,
18
x
x
x
ts
-
=
+ 0,125
= 0,1888 in
Digunakan tebal shell standart yaitu 0,25 inc
Diameter luar shell (ODs)
= IDs + 2 x ts
= 85 + 0,5
= 85,5 inc
Dipakai diameter luar shell standart = 90 inc
2. Menghitung tebal head
Direncanakan head menggunakan bahan yang sama dengan shell reaktor
yaitu Stainless steel SA 167 grade 3. Head yang digunakan berbentuk
torisperical, karena cocok digunakan untuk tekanan antara 15 psig – 200
psig atau antara 1,02 atm – 14 atm. (Brownell, hal 88)
Tebal head dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut :
Dengan :
th
= tebal head, inc
icr
= inside corner radius, inc
rc
= radius of dish, inc
Tabel 5.7 Brownell untuk OD = 90 inc dan t = 0.3125 inc
icr
= 5,5inc
rc
= 90 inc
maka didapat W
= 1,7613 inc
th
= 0,2438 inc
sf
b
th
+
+
2
ID
2
2
AB
BC
-
Dipilih tebal standart = 0,25 inc
3.
Menghitung tinggi head (OA)
Tinggi head dihitung dengan cara berikut
Tinggi head =
a
=
AB
= a - icr
BC
= r – icr
AC
=
b
= r – AC
Data-data icr, r, th pada ts dan OD dapat dilihat pada tabel 5.7 hal 89-91
Brownell. Harga sf dilihat dari tabel 5.6 hal 88 Brownell. Data-data tersebut
diperoleh sebagai berikut :
a
= 42,5 inc
sf
= 1,5 – 2,25 dipilih sf = 2,25 inc
icr
= 5,875 inc
AB
= 36,625inc
BC
= 84,125inc
AC
= 75,7339 inc
b
= 14,2661inc
maka tinggi head
= 0,2299 + 14,2661 + 2,5
= 16,7661inc
= 0,42586 m
4. Menghitung tinggi reaktor
Tinggi reaktor merupakan tinggi tube yang digunakan ditambah 2 x tinggi
head. Tinggi tube diperoleh dari hasil run program matlab untuk
menyelesaikan persamaan-persaman yang diperoleh.
Didapat tinggi/panjang tube yang digunakan, Z = 4,5 m
Tinggi reaktor (Hr) = Z + 2 x Tinggi head
= 4,5 + 0,85172
= 5,352 m
5. Menghitung volume total reaktor
Volume Head
= 0.000049 IDS
3
(Brownell, hal 88)
IDs dalam inc , V dalan ft
3
= 0.000049 x 85
3
= 30,0921 ft
3
= 0,852 m
3
Volume shell
= (1/4)
p IDS
2
Z
= ¼ x 3.14 x 2,159
2
x 4,5
= 16,466 m
3
Volume reaktor
= Volume shell + 2.Volume Head
= 16,466 + 2 x 0,852
= 18,170 m
3
P.
Menentukan diameter pipa masuk dan pipa keluar reaktor :
Direncanakan diameter pipa masuk dan keluar sama, karena debit aliran sama.
Umpan masuk (G)
= 3854,148kg/j = 1,071kg/s
ρ avg
= 0.5736 kg/m
3
Diameter optimum
=
35
.
0
5
.
0
226
-
r
G
(Coulson,161)
= 226 x 1,0706
0.5
x 0,5736
-0.35
= 284,054mm
= 11,183inc
Dipakai diameter pipa standart
= 12 inc SN 30
OD
= 12,75 inc
ID
= 12,09 inc
Q.
Menentukan Diameter Pipa Pendingin Masuk dan Keluar Reaktor
Direncanakan diameter pipa masuk dan keluar sama, karena debit aliran sama.
Kecepatan alir massa pendingin masuk reaktor = 115000kg/j= 31,9444 kg/s
Densitas pendingin ( flue gas ), ρ
= 995,68
kg/m
3
Diameter optimum
=
35
.
0
5
.
0
226
-
r
G
= 226 x 31,9444
0.5
x 995,68
-0,35
= 114,0156 mm
= 4,489 inc
Dipakai diameter standart
=6 incSN 40
OD
= 6,625 inc
ID
= 6,065 inc
|