4.Meningkatnya persentase rumah sakit yang memiliki pelayanan gawat darurat yang memenuhi standar mutu menjadi 90 persen; persentase rumah sakit yang melaksanakan pelayanan obstetri
dan neonatal emergensi komprehensif (PONEK) menjadi 75 persen; meningkatnya persentase rumah sakit yang terakreditasi menjadi 75 persen;
5.Tersedianya jumlah tenaga kesehatan dan kader kesehatan di 26.000 desa siaga;
6.Tersedianyan dokter spesialis yang dididik sebanyak 1.740 orang dan 300 orang senior residen yang didayagunakan;
7.Meningkatnya persentase desa yang mencapai Universal Child Immunization (UCI) menjadi 98 persen;
8.Meningkatnya Case Detection Rate TB mencakup > 70 persen;
9.Meningkatnya angka penemuan Acute Flaccid Paralysis menjadi 2 per 100 ribu anak usia kurang dari 15 tahun;
10.Meningkatnya persentase penderita demam berdarah (DBD) yang ditemukan dan ditangani menjadi 100 persen;
11.Meningkatnya persentase penderita malaria yang ditemukan dan diobati menjadi 100 persen;
12.Menurunnya Case Fatality Rate diare saat KLB mencakup < 1,2 persen;
13.Meningkatnya persentase orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang ditemukan dan mendapat pertolongan Anti Retroviral Treatment (ART) menjadi 100 persen;
14.Meningkatnya persentase penderita flu burung yang ditemukan dan ditangani menjadi 100 persen;
15.Menurunnya prevalensi kurang gizi pada balita;
16.Meningkatnya persentase ibu hamil yang mendapat tablet Fe menjadi 90 persen;
17.Meningkatnya persentase bayi yang mendapat ASI Eksklusif menjadi 80 persen;
18.Merungkatnya persentase balita yang mendapatkan Vitamin A mencapai 80 persen;
19.Terlaksananya pengujian sampel obat dan makanan sebanyak 97 ribu sampel;
20.Meningkatnya cakupan pemeriksaan sarana produksi dalam rangka cara pembuatan obat yang baik (CPOB) menjadi 45 persen.
Keluarga Berencana
1.Menurunnya Total Fertility Rate (TFR) menjadi sekitar 2,16 per wanita;
2.Meningkatnya jumlah peserta KB Aktif (PA) menjadi sekitar 30,1 juta peserta;
3.Terlayaninya peserta KB Baru (PB) sekitar 6,0 juta peserta;
4.Terlayaninya peserta KB baru dari keluarga miskin Keluarga Pra Sejahtera/KPS dan Keluarga Sejahtera I/KS 1) sekitar 2,9 juta peserta;
5.Terbinanya peserta KB aktif miskin (KPS dan KSI) sekitar 12,9 juta;
6.Menurunnya unmet need menjadi sekitar 6,4 persen dari seluruh Pasangan Usia Subur (PUS);
7.Meningkatnya peserta KB Pria menjadi sekitar 3,6 persen dari peserta KB aktif;
8.Meningkatnya usia kawin pertama perempuan menjadi sekitar 21 tahun;
9.Meningkatnya keluarga balita yang aktif melakukan pembinaan tumbuh kembang anak melalui kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) menjadi 2,5 juta;
10.Meningkatnya jumlah keluarga remaja yang aktif mengikuti kegiatan kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) menjadi 1,1 juta;
11.Meningkatnya jumlah keluarga lansia yang aktif mengikuti kegiatan kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) menjadi 1,0 juta; dan
12.Meningkatnya jumlah keluarga pra sejahtera dan KS I anggota Usaha Penigkatatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang aktif berusaha menjadi sekitar 1,3 juta keluarga
Sumber Daya Air
1.Terbangunnya pembangunan prasarana pengambilan dan saluran pembawa untuk air baku
2. Terbangunnya tampungan untuk air baku
3.Optimalnya fungsi tampungan, prasarana pengambilan dan saluran pembawa untuk air baku
4.Terbangunnya dan optimalnya prasarana air tanah untuk air minum di daerah terpencil/perbatasan
5.Optimalnya fungsi sarana/prasarana pengendali banjir dan prasarana pengaman pantai
Transportasi
1.Meningkatnya aksesibilitas pelayanan transportasi yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat melalui pembangunan prasarana dan penyediaan sarana angkutan transportasi di wilayah perkotaan, perdesaan, daerah terpencil, pedalaman dan kawasan perbatasan, serta pulau pulau kecil dan pulau terluar dalam rangka mempertahankan kedaulatan NKRI dan mendukung upaya peningkatan ketahanan pangan nasional, termasuk penyediaan angkutan massal, pemberian subsidi operasi keperintisan dan penyediaan kompensasi untuk public service obligation (PSO);
Energi
1.Pemenuhan kebutuhan energi terutama di perdesaan dan pulau pulau terpencil untuk masa datang dalam jumlah yang memadai dan berkesinambungan, melalui peningkatan pemanfaatan sumber energi setempat yang terbarukan (mikro hidro, angin, surya, dan bahan bakar nabati) beserta kelembagaannya untuk menjamin keberlanjutan pembangunan.
Ketenagalistrikan
1.Meningkatnya rasio elektrifikasi menjadi sebesar 65 persen dan rasio elektrifikasi perdesaan menjadi sebesar 94 persen
2.Berkembangnya partisipasi pemerintah daerah dan masyarakat di berbagai wilayah dalam pengembangan ketenagalistrikan di daerah khususnya untuk pengembangan listrik perdesaan.
3.Meningkatnya penggunaan produksi listrik di wilayah perdesaan yang menggunakan energi terbarukan setempat.
4.Meningkatnya kemampuan swadaya masyarakat dalam mengelola sistem ketenagalistrikan didaerahnya.
Pos dan Telematika
1.Tersedianya layanan pos di 93% kantor pos cabang luar kota, layanan telekomunikasi di 100% wilayah USO, siaran televisi di 19 provinsi wilayah blank spot dan perbatasan.
Perumahan dan Permukiman
1.Meningkatkan penyediaan hunian sewa/milik yang layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah melalui pembangunan rumah susun sederhana sewa beserta prasarana dan sarana dasarnya, penyediaan prasarana dan sarana dasar untuk rumah susun sederhana (RSH) dan rumah susun, fasilitasi pembangunan dan perbaikan perumahan swadaya, fasilitasi dan stimulasi pembangunan baru, perbaikan rumah, dan penyediaan prasarana sarana dasar di permukiman kumuh, desa tradisional, desa nelayan, dan desa eks transmigrasi, serta peningkatan kualitas lingkungan perumahan;
2.Meningkatnya cakupan pelayanan air minum dan penyehatan lingkungan (air limbah, persampahan dan drainage) melalui pembangunan sistem penyediaan air minum bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan pembangunan air minum dan penyehatan lingkungan berbasis masyarakat; serta
3.Meningkatnya pelayanan air minum dan penyehatan lingkungan untuk menunjang kawasan ekonomi dan pariwisata melalui pembangunan air minum dan penyehatan lingkungan pada kawasan strategis, skala regional dan sistem terpusat.
Pertanahan
1.Meningkatnya kepastian hukum hak atas tanah masyarakat melalui percepatan pelaksanaan pendaftaran tanah terutama untuk membuka akses masyarakat miskin terhadap pemilikan sertifikat;
2.Tertatanya struktur penguasaan tanah yang adil dan mendukung perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah (P4T) yang berkeadilan dan sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah.
Kelembagaan Masyarakat dan Pemerintah Desa
1.Meningkatnya kapasitas aparatur Pemerintah Daerah dan masyarakat dalam pembangunan kawasan perdesaan;
2.Terfasilitasinya penguatan kelembagaan dan pemantauan unit pengaduan masyarakat,:
3.Meningkatnya kelembagaan pemerintah desa dalam pengelolaan pembangunan;
4.Meningkatnya pemberdayaan lembaga dan organisasi masyarakat desa;
ARAH KEBIJAKAN, FOKUS, DAN KEGIATAN PRIORITAS
Dalam rangka mencapai sasaran tersebut ditempuh arah kebijakan yang dikelompokkan menjadi tiga yaitu: perlindungan sosial dan keberpihakan terhadap masyarakat ,miskin, pemberdayaan masyarakat dan pengembangan ekonomi usaha rakyat, yang didukung dengan peningkatan pelayanan dan infrastruktur dasar. Arah kebijakan untuk mencapai sasaran di atas ditempuh melalui berbagai program pembangunan dengan fokus dan kegiatan prioritas sebagai berikut:
Fokus 1.Pembangunan dan Penyempurnaan Sistem Perlindungan Sosial Khususnya Bagi Masyarakat Miskin
a)Penyempurnaan Pelaksanaan Pemberian Bantuan Sosial dengan target bantuan kepada korban bencana alam 5,25 juta jiwa; korban bencana sosial 350.000 jiwa dan Bahan Bangunan Rumah (BRR) 12.000 KK di 33 provinsi;
b)Penyempurnaan Pelaksanaan Bantuan Tunai Bagi Rumah Tangga Sangat Miskin yang Memenuhi Persyaratan dengan target 750.000 RTSM di 13 provinsi;
c)Peningkatan Pelayanan Sosial Dasar Bagi Anak, Lanjut Usia dan Penyandang Cacat dengan target layanan terhadap 50.000 anak; 14.500 lanjut usia terlantar; 11.060 tuna sosial; 3.320 korban napza; dan 5.086 penyandang cacat di 33 Provinsi;
d)Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pengarusutamaan Gender (PUG) dan Anak (PUA) dengan target PUG di 18 K/L, 10 provinsi & 50 kab/kota;
e)Pembentukan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan/ Anak (P2TP2A) dengan target terlaksananya fasilitasi pembentukan P2TP2A di 40 kab/kota;
t)Penyediaan Beasiswa bagi siswa miskin jenjang SMP dengan target 998.200 siswa;
g)Penyediaan Beasiswa bagi siswa miskin jenjang SD dengan target 1.796.800 siswa;
h)Beasiswa untuk Siswa Miskin MI dengan target 640.000 siswa;
i)Beasiswa untuk Siswa Miskin MTs dengan target 540.000 siswa;
j)Beasiswa untuk siswa miskin SMA dengan target 387.922 siswa;
k)Beasiswa untuk siswa miskin SMK dengan target 512.078 siswa;
1)Beasiswa untuk Siswa Miskin MA dengan target 320.000 siswa;
m)Penyediaan Beasiswa Untuk Mahasiswa Miskin dan Peningkatan Prestasi Akademik, Serta Bantuan Belajar dan Daerah Konflik dan Bencana dengan target 249.231 mahasiswa;
n)Beasiswa untuk Mahasiswa Miskin di Perguran Tinggi Agama dengan target 65 ribu orang;
o)Pelayanan Kesehatan Bagi Penduduk Miskin di kelas III Rumah sakit dengan target 76,4 juta penduduk miskin;
p)Pelayanan kesehatan dasar bagi seluruh penduduk miskin di Puskesmas dan jaringannya dengan target seluruh penduduk yang mendapatkan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas dan jaringannya;
q)Pembiayaan jaminan kesehatan dengan target 100 persen klaim pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin terverifikasi;
r)Jaminan Pelayanan KB Berkualitas Bagi Rakyat Miskin dengan target tersedianya Alokon dan pelayanan Kontap gratis bagi 916.900 PB Miskin (Implant, IUD, MOP/MOW) dan 9.589.700 PA Miskin (suntik, pil, kondom), serta ayoman melalui perluasan akses dan peningkatan kualitas pelayanan KB;
s)Penyediaan Subsidi Beras untuk Masyarakat Miskin (Raskin) dengan target penyediaan beras untuk 19,1 juta masyarakat miskin, sebanyak 20 kg per RTM selama 12 bulan;
t)Penyediaan Bantuan Langsung Tunai dengan target rumah tangga sasaran yang mencakup Rumah Tangga Sangat Miskin, Rumah Tangga Miskin, dan Rumah Tangga Hampir Miskin di 33 provinsi.
Fokus 2.Penyempurnaan dan Perluasan Cakupan Program Pembangunan Berbasis Masyarakat
a)Peningkatan Keberdayaan Masyarakat dan PNPM Perdesaan dengan Kecamatan Grant (PNPM Perdesaan) dengan target pemberdayaan di 2.886 kecamatan (BLM & T/A);
b)Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (PNPM Perkotaan) dengan target pemberdayaan di 1.072 kecamatan;
c)Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (RISE. PNPM) dengan target pemberdayaan di 237 kecamatan;
d)Peningkatan Infrastruktur Pedesaan Skala Komunitas (PPIP /RIS PNPM) dengan target pemberdayaan di 3.200 desa;
e)Peningkatan Kualitas Lingkungan Perumahan Perkotaan dengan target 285 kelurahan di 32 kab/kota;
f)Penanganan Rehab dan Rekonstruksi Rumah Pasca Gempa Bumi di Provinsi DIY & Jateng dengan target terlaksananya Penanganan Rehabilitasi dan Rekonstruksi di Provinsi Yogyakarta dan Jateng;
g)Penyediaan dan Perbaikan Infrastruktur Pertanian dengan target JITUT 70.000 ha, JIDES 40.000 ha, TAM 20.000 ha, Balai Subak 20 unit, Irigasi air permukaan 205 unit, Sumur resapan 450 unit, pompa hydram 8 unit, embung 200 unit, irigasi tanah dangkal 400 unit, irr tanah dalam 50 unit, irr bertekanan 135 unit, JUT 470 km, jalan produksi 300 km, Optimalisasi lahan 21.000 ha, Konservasi lahan 500 ha, Reklamasi lahan 4.500 ha, PLTB di lahan rawa 500 ha, Konservasi DAS 15.000 ha, fasilitasi sertifikasi lahan petani 25.000 bdg, Pengembangan SRI 50 paket, pengembangan dampak SRI 50 unit, cetak sawah 25.000 ha, pendampingan cetak sawah 25 kab, pembukaan lahan kering 2.500 ha, peral horti 3.500 ha, peral bun 4.500 ha, pengembangan HMT 3.000 ha, padang pengembalaan 500 ha, PHLN (WISMP, PISP, NTB WRMP, IDB, POST TSUNAMI, DRIP IRRIGATION) 6 paket;
h)Penguatan Kelembagaan Ekonomi Pedesaan Melalui LM3 dengan target tersalurkannya bantuan permodalan kepada 200 lembaga mandiri yang mengakar di masyarakat (LM3); terselenggaranya pengembangan hortikultura melalui LM3 dan bantuan sosial pada 32 kawasan dan sentra produksi hortikultura potensial lainnya di 33 provinsi; pengembangan LM3 Peternakan 340 klp, LM3 kambing/domba 53 klp dan SDM 250 klp; dan fasilitasi 150 LM3 pengolahan dan pemasaran hasil;
i)Pengembangan Usaha Agribisnis Pertanian (PUAP) dengan target fasilitasi dan pengembangan PUAP di 10.000 desa;
j)Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus dengan target pemberdayaan masyarakat di 32 kabupaten tertinggal, bantuan sosial ke 1.044 desa tertinggal di 186 kecamatan; 2 paket pelatihan @ 16 orang/kab (2.448 peserta);
k)Percepatan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (P2IPDT) dengan target penyediaan prasarana perdesaan di 800 desa tertinggal di 148 kabupaten, 29.850 unit PLTS di 952 desa tertinggal;
l)Percepatan Pembangunan Sosial Ekonomi Daerah Tertinggal (P2SEDT) dengan target 14.800 kader penggerak pembangunan, 1.480 kelompok masyarakat, 148 kabupaten;
m)Pemberdayaan keluarga, fakir miskin melalui keterampilan usaha dan pemberdayaan KAT dengan target 101.234 KK fakir miskin; 3.300 keluarga rentan sosial ekonomi; 6.565 keluarga muda mandiri di 33 provinsi, 12.150 KK komunitas adat terpencil, dan pemberdayaan sosial melalui bantuan modal usaha KUBE.
Fokus 3. Pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil
a) Penjaminan untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR);
b)Penyediaan Skim Penjaminan Kredit UMKM termasuk untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan target tersedianya pendampingan kepada 3.500 UKM oleh 500 BDS;
c)Penyediaan Dana Bergulir Untuk kegiatan Produktif Skala Usaha Mikro Dengan Pola Bagi Hasil/Syariah dan Konvensional Termasuk Perempuan Pengusaha dengan target 75.000 UMi/3.000 Koperasi/LKM;
d)Bimbingan Teknis/Pendampingan dan Pelatihan Pengelola LKM/KSP dengan target 2.800 Koperasi/LKM;
e)Pelatihan Fasilitator Budaya/Motivasi Usaha dan Teknis Manajeman Usaha Mikro Melalui Koperasi dengan target 1.000 koperasi;
f)Pembinaan Sentra Sentra Produksi UMKM di Daerah Terisolir dan Tertinggal/Perbatasan dengan target 60 sentra/1.700 UMI;
g)Fasilitasi Pengembangan Pemasaran Usaha Mikro Melalui Koperasi dengan target 4.300 UMI;
h)Penyediaan Dana Melalui Koperasi Untuk Pengadaan Sarana Produksi Bersama Anggota dengan target 125 koperasi;
i)Pemberdayaan Ekonomi, Sosial dan Budaya Pelaku Usaha Perikanan dan Masyarakat Pesisir dengan target Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir di 100 kab/kota, berkembangnya usaha perikanan budidaya di 200 kab/kota, penyediaan sarana perikanan tangkap di 33 provinsi dan meningkatnya akses permodalan di 5 lokasi, serta pemberdayaan perempuan pesisir /lembaga adat;
j)Pengembangan Agroindustri Terpadu dengan target peningkatan daya saing komoditas hortikultura melalui pembenahan SCM di 62 kab/kota di 22 provinsi; peningkatan pelayanan investasi hortikultura melalui PATIH (Fasilitasi Investasi) terpadu di 32 kawasan daerah sentra produksi potensial lainnya pada 33 provinsi; pembukaan ULIB Baru 300 unit, Integrasi Tanaman ternak sapi/kerbau 22 klp, UPJA Penetas Unggas dan Pengolah Pakan 25 klp, Industri pengolahan berbasis tepung lokal 29 kab, pengolahan hasil horti di 50 kab, Pengolahan hasil bun di 40 kab, pengolahan hasil ternak di 15 kab. Pengolahan pakan temak di 15 Kab;
k)Pengembangan Kawasan Transmigrasi Kota Terpadu Mandiri (KTM) di Wilayah Perbatasan dengan: target 1 paket;
l)Pengembangan Kawasan Transmigrasi Kota Terpadu Mandiri (KTM) di Wilayah Tertinggal dengan target 2 paket;
m)Pengembangan Kawasan Transmigrasi Kota Terpadu Mandiri (KTM) di Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh dengan target 2 paket;
n)Percepatan Pembangunan Kawasan Produksi Daerah Tertinggal (P2KPDT) dengan target berkembangnya kawasan produksi pada 120 kabupaten (termasuk kabupaten NAD Nias ex. BRR) melalui 1.440 kelompok masyarakat di 360 desa tertinggal;
o)Percepatan Pembangunan Pusat Pertumbuhan Daerah Tertinggal (P4DT) dengan target berkembangnya pusat pertumbuhan berbasis lokal pada 44 kabupaten melalui 816 kelompok masyarakat di 204 desa tertinggal;
p)Pengembangan Prasarana dan Sarana Desa Agropolitan dengan target terlaksananya pengembangan di 55 kawasan agropolitan (lanjutan).
Fokus 4.Pemantapan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun yang Berkualitas Khususnya Bagi Daerah yang Kinerja Pendidikannya Masih Tertinggal
a)Melanjutkan Penyediaan BOS SD unruk 27.130.955 siswa;
b)Melanjutkan Penyediaan BOS SMP untuk 9.465.822 siswa;
c)Penyediaan Bas Jenjang Pendidikan Dasar (MI/MTs) dengan target 6.142.751 siswa;
d)Penyediaan Buku Pelajaran SD dengan target 19.657.292 siswa;
e)Penyediaan Buku Pelajaran SMP dengan target 6.700.417 siswa;
f)Penyediaan Buku Pelajaran jenjang Pendidikan Dasar (Bos Buku) MI dan MTs dengan target 6.142.751 siswa;
g)Rehabilitasi Sarana dan Prasarana SMP dengan target 5.100 ruang;
h)Rehabilitasi ruang kelas MI dan MTs dengan target 1.900 unit;
i)Pembangunan SD SMP satu atap dengan target 750 unit;
j)Pembangunan USB SMP dengan target 350 unit;
k)Pembangunan RKB SMP dengan target 8.000 ruang;
l)Bantuan Pembangunan MI melalui MEDP (ADB) dengan target 205 MI;
m)Bantuan Pembangunan MTs melalui MEDP (ADB) dengan target 237 MTs;
n)Penyediaan Peralatan Lab SMP dengan target 3.548 sekolah;
o)Pembangunan Laboratorium IPA dan Perpustakaan SMP dengan target 3.750 ruang;
p)Pembangunan Pusat Sumber Belajar SMP dengan target 3.500 ruang;
q)Pembangunan Perpustakaan dan Pusat Sumber Belajar SD dengan target 6.396 sekolah;
r)Penyelenggaraan Paket A setara SD dengan target 90.000 orang;
s)Penyelenggaraan Paket B setara SMP dengan target 410.000 orang;
t)Penyelenggaraan Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus dengan target 84.693 siswa;
u)Penyelenggaraan UASBN (Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional) SD dengan target 5.059.139 siswa;
v)Penyelenggaraan UN SMP dengan target 3.727.773 siswa;
w)Akreditasi Sekolah Jenjang SD dengan target 32.500 sekolah;
x)Akreditasi Sekolah Jenjang SMP dengan target 8.000 sekolah;
y)Penyusunan/Pengembangan kurikulum/Bahan ajar/model pembelajaran dengan target 461 Kab/Kota.
Foktus 5.Peningkatan Mutu Dan Relevansi Pendidikan Menengah, Tinggi, Dan Non Formal
a) Rehabilitasi Ruang Kelas SMA dengan target 970 paket;
b)Rehabilitasi Ruang Kelas SMK dengan target 1.200 paket;
c)Rehabilitasi ruang ke1as MA dengan target 850 unit;
d)Pembangunan USB SMA dengan target 50 paket;
e)Pembangunan USB SMK dengan target 225 lokasi;
f) Pembangunan RKB SMA dengan target 1.000 paket;
g)Pembangunan RKB SMK dengan target 5.000 ruang;
h)Bantuan Pembangunan MA me1alui MEDP (ADB) dengan target 549 unit;
i)Pembangunan Perpustakaan, Laboratorium dan Workshop SMA dengan target 499 PKT;
j)Pembangunan Perpustakaan, Laboratorium dan Workshop SMK dengan target 225 PKT;
k)Pembangunan Pusat Sumber Belajar SMA dengan target 50 paket;
l)Pembangunan Pusat Sumber Belajar SMK dengan target 50 PKT;
m)Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) SMA (Sekolah) dengan target 1.700 PKT;
n)Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) SMK [siswa] dengan target 2.786.854 Siswa;
o)Akreditasi Sekolah jenjang pendidikan Menengah dengan target 5.900 sekolah;
p)Penyelenggaraan UN Jenjang Pendidikan Menengah dengan target 3.618.559 siswa;
q)Pengembangan bidang keilmuan (Rumah Sakit Pendidikan) PTN dengan target 13 PT;
r)Pelaksanaan penelitian di Perguruan Tinggi (yang menghasilkan Patent, Jurnal Internasional, Teknologi Tepat Guna, Rekayasa Sosial, Kebijakan Publik, Metodologi, Karya Seni dan Buku Ajar) dengan target 445 Judul;
s)Pengadaan Peralatan Laboratorium PT dengan target 164 paket;
t)Pembangunan gedung dan lab baru PT dengan target 175.000 m2;
u)Pendirian dan Peningkatan Kapasitas Politeknik dengan target 41 politeknik;
v)Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan Fungsional dengan target 900.000 orang;
w)Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan (paket C) dengan target 35.000 orang;
x)Penyelenggaraan Kursus dan Magang dengan target 200.000 ORG;
y)Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Pembangunan Lembaga PAUD dan Penyediaan Bahan Ajar dan Alat Permainan Edukasi dengan target 9.000 lembaga;
z)Perluasan akses dan mutu TK (subsidi TK SD satu atap) dengan target 596 TK;
aa)Penyediaan Fasilitas, Koleksi dan Layanan Perpustakaan dengan target terlaksananya pembangunan gedung layanan perpustakaan terbuka Jl. Merdeka Selatan tahap I; Pengadaan 1 perangkat e library untuk 32 provinsi; 50.000 eksemplar bahan bacaan;
bb)Bantuan Fasilitasi Perpustakaan Keliling kepada Perpustakaan Umum Kab/Kota dengan target terlaksananya fasilitasi 60 unit perpustakaan keliling di 60 kabupaten/kota.
Fokus 6.Peningkatan Kualitas dan Kesejahteraan Pendidik
a)Percepatan Peningkatan Kualifikasi dan Kompetensi Pendidik (dikedas) dengan target 270.000 orang;
b)Percepatan Peningkatan Kualifikasi dan Kompetensi Pendidik (menengah) dengan target 10.143 orang;
c)Peningkatan kualifikasi akademik dosen PT (DN) dengan target 17.389 dosen dengan rincian lanjutan 11.389 dosen dan baru 6.000 dosen;
d)Bantuan Peningkatan Kualifikasi Guru Program S2 dengan target 2.000 orang;
e)Bantuan Peningkatan Kualifikasi Guru Program S1 dengan target 2.900 orang;
f)Peningkatan kualifikasi akademik dosen PT (LN) dengan target 2.500 orang dengan rincian lanjutan 1.000 dosen dan baru 1.500 dosen;
g)Peningkatan Mutu dan Profesionalisme guru dengan target 11.267 KK;
h)Pengembangan Kemitraan Antara Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) Dengan Sekolah Untuk Mendukung Wajib Belajar 9 Tahun dengan target 11.790 orang;
i)Percepatan Sertifikasi Akademik Bagi Guru dalam jabatan melalui sistem portfolio dengan target 200.000 ORG;
j)Percepatan Sertifikasi Guru Madrasah dengan target 90.000 orang;
k)Percepatan Sertifikasi Dosen (PTA) dengan target 2.0000 dosen;
l)Subsidi Tunjangan Fungsional Guru Non PNS (Jenjang Pendidikan Dasar) dengan target 341.465 guru;
m)Subsidi Tunjangan Fungsional Guru Non PNS (Jenjang Pendidikan Menengah) dengan target 196.348 orang;
n)Tunjangan Fungsional Guru Non PNS RA/MI/MTs/MA dengan target 501.831 orang;
o)Tunjangan profesi guru dengan target 307.101 orang;
p)Tunjangan profesi guru menengah dengan target 63.349 orang;
q)Tunjangan Profesi Guru (Madrasah) NonPNS dengan target 46.445 orang;
r)Tunjangan profesi dosen dengan target 12.500 dosen;
Fokus 7.Percepatan Penurunan Kematian Ibu dan Anak, Kekurangan Gizi dan Pemberantasan Penyakit Menular;
a)Pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak (KIA) dengan target cakupan pelayanan antenatal (K4) 90%, kunjungan neonatus (KN) 87%, cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan 87%, dan cakupan kunjungan bayi 87%;
b)Pemenuhan kebutuhan dokter spesialis dengan target terlaksananya pendidikan 1.740 orang dokter spesialis dan dan 340 mitra dokter spesialis, dan 200 bidan komunitas;
c)Penanganan Masalah Gizi Kurang dan Gizi Buruk pada ibu hamil dan menyusui, bayi dan anak balita dengan target penanganan gizi kurang dan gizi buruk (500 ribu anak 6 24 bulan), pemberian vitamin A (80%), pemberian Fe (90%), pencegahan GAKY diukur dengan keluarga yang mengkonsumsi garam beryodium yang cukup (80%);
Dostları ilə paylaş: |