Tugas manajemen



Yüklə 1,02 Mb.
səhifə21/25
tarix14.04.2017
ölçüsü1,02 Mb.
#14143
1   ...   17   18   19   20   21   22   23   24   25

ujarnya merendah. Tetapi dialah salah seorang pembawa pesan, yaitu penjual yang

beruntung karena kerja keras dan terlatih.

Orang-orang seperti inilah yang menjadi motor penggerak MLM. Mereka menjadi

penjaga pintu gerbang yang selalu menyapa banyak orang.

Diolah dari Bisnis Kita Edisi November 2005 2. Penghubung (Connector)

Di luar pintu gerbang, ada orang yang lalu-lalang yang pergi dari satu pintu ke

pintu lainnya. Ia kenal dengan banyak orang, dan selalu mendatangi orang di

tengah-tengah kesibukan pekerjaannya.

Ia selalu membuka percakapan, ekstrovert, dan profesi

pekerjaannya memungkinkan baginya untuk menjalin

hubungan dengan banyak orang. Orangnya ramah, tetapi tidak

"nyablak". Ia selalu datang dengan keinginan membantu.

Kalau Anda rajin bertanya, dan iseng-iseng membuat peta kepada siapa saja

seseorang dalam unit Anda menjalin hubungan dalam sebuah peta jaringan so-sial,

maka Anda akan menemukan mereka. Sekali lagi, orang-orang yang populer seperi

ini jumlahnya sangat sedikit dan perlu waktu bagi kita untuk menguji dan

mengungkapkannya.

3. Pencemas yang banyak bicara

Orang-orang yang mudah cemas, pada prinsipnya juga pembawa berita.

Karena begitu cemas ia tidak tahan untuk tidak menghubungi orang lain. Dalam

beberapa hal ia bisa bersikap destruktif dengan mengambil langkah yang over-

reactive, bahkan dapat mengakibatkan suatu berita menyimpang (bias), sesuai

dengan kebutuhan dan perilakunya. Mereka adalah pembawa pesan kasak-kusuk,

penggosip, yang sering meng-entertain apa saja yang baginya menarik perhatian

orang-orang di sekitarnya.

Tetapi, meski meng-entertain, mereka pada dasarnya adalah

orang yang mudah cemas, dan berbicara lebih banyak untuk

menyenangkan dirinya sendiri sekadar katup pelepas bagi

jiwanya yang gundah.

Oleh karena sifat-sifatnya yang demikian, maka diperlukan kehati-hatian me-

nangani mereka. Anda bisa tidak mengangkat atau menggunakan mereka dalam

tahap awal, tetapi peran mereka jangan diabaikan. Sebab mereka dapat menjadi

penghalang langkah Anda, dengan ucapan-ucapannya yang negatif, cepat menu-

duh, dan membiaskan suatu pesan. Mereka dapat menjadi penyebar rumor, penulis

pesan-pesan singkat (SMS) yang seakan-akan sedang bertanya, menjadi kompor

yang membakar orang lain, atau penulis pesan lewat internet yang menimbulkan

ketakutan-ketakutan.

4. Spesialis Informasi (Kritikus Masalah)

Dalam setiap komunitas dan organisasi, selalu ada spesialis orang (yang menge-

nal banyak orang), dan ada spesialis informasi. Spesialis orang menyampaikan

pokok bahasan pada tiga kelompok di atas tadi (penjaga pintu gerbang, peng-

Orang-orang yang mu-

dah cemas cenderung

cepat menyebarkan

epidemi sebagai bentuk

kecemasannya. Tetapi

Anda bisa mengambil

manfaat dari mereka.

'Jika kereta adalah

politik dan kudanya

adalah ekonomi,

maka kuda harus

berada di depan,

bukan Sebaliknya. '

- Sheikh Mohammed

bin Rasyid

Al-Maktoum -

Di dunia ini akan

selalu kita temui

orang yang merasa

sulit karena mereka

tak pernah mencoba.

Karena sebagian besar

orang tidak mencoba

hal-hal yang baru, maka

sebagian besar orang

itu tak memiliki after-

natif. Mereka menjadi

tidak berpengetahuan,

bodoh, dan selalu

menganggap tak ada

jalan keluar serta gemar

melarang. Hal ini beda

benar dengan mereka

yang senang mencoba,

sehingga menjadi

banyak tahu mana yang

bisa dan mana yang

tidak bisa.

Ia adalah orang yang

karakternya ingin

menolong, ingin terlihat

dan menjadi pem-

buka pintu. Bagi mereka

jarang sekali terucap

kata "tidak bisa"

sebelum ia mencoba

dan mengalaminya

sendiri bahwa sesuatu

memang benar-benar

tidak bisa.

hubung dan pencemas). Sekarang kita lihat spesialis informasi, yaitu orang-orang

yang tahu lebih banyak tentang suatu hal. Mereka adalah orang-orang yang selalu

menaruh perhatian terhadap segala produk dan isu yang baru muncul.

Menemui mereka tidaklah sulit, karena mereka selalu

menjadi tempat bertanya, sekaligus pemberi informasi,

baik diminta maupun tidak. Adakalanya, mereka

merangkap dua hal sekaligus, sebagai spesialis orang

dan spesialis produk.

Inilah sebabnya saya menyebut mereka sebagai seorang

multi-talent.

Paul Revere, pejuang Amerika yang saya kutip dari Gladwell, ternyata seorang

yang tahu banyak hal. Profesi utamanya memang hanyak pandai perak, tetapi

tanyakanlah tentang benda, budaya, asuransi, lisrik, dan apa saja yang Anda ingin

ketahui, maka ia akan memberi jawaban yang memuaskan. Ia juga sekaligus se-

bagai kamus berjalan dan data-based hidup. Ia tahu banyak kejadian dan hal-hal

baru, sekaligus mengenal banyak orang penting untuk keperluan yang berbeda-

beda.


Karena mereka tahu banyak hal maka hidup mereka tidak pernah susah atau

menyusahkan orang lain. Mereka selalu punya alternatif.

Lebih dari itu, yang kita cari untuk melahirkan Re-Code di sini adalah bukan

spesialis informasi yang pasif. Yang kita cari adalah spesialis aktif yang bukan

sekadar tahu untuk dirinya sendiri, melainkan terlihat aktif untuk segera memberi

tahu orang-orang di sekitarnya.

Tentu saja kehati-hatian tetap diperlukan di sini, sebab selalu saja ada orang yang

tahunya sedikit tetapi banyak bicaranya sehingga kita merasa terkelabui seakan-akan

ia adalah orang yang serba tahu, orang yang kita cari. Sebelum melakukan Re-Code,

Anda perlu mengujinya beberapa kali. Sebab ada orang yang benar-benar tahu karena

pernah mencobanya, dan ada pula orang yang tahunya karena "diberitahu" atau

"mendengar dari orang lain". Setiap kali ditanya, ia selalu butuh waktu karena selalu

melakukan "call a friend" sebelum menjawab. Akan sangat merepotkan bila mereka

sesungguhnya tidak tahu tetapi berpura-pura tahu.

Ada contoh menarik yang ditemui dari para bijak bestari yang tahu banyak

tentang banyak hal. Katanya, mereka Umumnya sangat senang mempromosikan

hal-hal yang mereka anggap luar biasa, mereka senang menemani orang lain ber-

belanja atau bertemu dengan pihak-pihak yang diyakini perlu dikenalkan, dan yang

lebih penting, mereka selalu tahu letak kamar kecil di sebuah tempat perbe-lanjaan.

5. Salesman yang selalu beruntung

Anda mungkin pernah bertemu dengan orang seperti ini, yaitu mereka yang

selalu beruntung. Apa yang ia inginkan selalu dapat menjadi miliknya, dan di tangannya benda yang hampir mati selalu menjadi hidup, tampak berkilauan dan

menjadi sangat diminati atau naik kembali harga/nilainya.

Anda menyebutnya sebagai orang yang beruntung. Perhatikanlah wajah dan

pilihan kata-kata yang ia pakai dalam berhubungan dengan banyak orang. Wajah-

nya enak dilihat, murah senyum, bersahabat, tidak memuakkan. Seakan-akan ada

aura yang terpancar dari dirinya bak sebuah magnet. Ada ketulusan dan kejujuran

yang terpancar dari wajahnya. Matanya teduh, tak ada kerakusan atau pandangan

sinis penuh curiga. Ia juga tidak menggunakan kata-kata keras atau negatif. Ia

adalah orang yang selalu optimis, sekalipun keadaan sudah sangat menakutkan dan

semua orang sudah bersuara pesimis, ia tetap memberikan harapan.

Orang-orang seperti ini berbeda benar dengan mereka yang hidupnya selalu

dirundung malang atau merasa "buntung". Perhatikanlah wajah mereka yang

kurang beruntung. Meski tidak semua orang demikian, Pertanyaan-pertanyaan ini

patut Anda renungi, adakah kebahagiaan terpancar dari wajah mereka? Apakah

wajah mereka enak dilihat? Apakah mereka menggunakan kata-kata positif dan

tidak menyinggung perasaan? Apakah mereka bisa mengendalikan amarah mereka

saat tersinggung atau tak bisa menerima keadaan?

Saya pernah bertemu dengan orang-orang seperti ini. Pada saat mengatur per-

temuan saja suaranya yang lembut sudah mengalir kata-kata yang terdengar aneh.

"Saya ini tidak kaya, kantor saya tidak bagus, tetapi saya jujur. Karena saya jujur

maka saya tidak kaya," ujarnya. Saat kita bertemu ia selalu menunjukkan seakan-

akan ia serba tahu, meski yang ia ucapkan terlalu basic dan menurut saya kurang

tepat. Setelah itu ia mulai menilai orang-orang hebat satu persatu yang menurut-

nya belum layak menjadi guru besar. Menurutnya, kalau ia tidak menjaga pintu

dengan keras, maka runtuhlah moral bangsa. Belakangan saya banyak dengar ke-

luhan tentang orang ini. Ia ternyata sangat sinis dengan semua orang yang kita nilai

hebat. Setelah bertemu saya melihat satu kali ia menganggap dirinya paling hebat

dan menurutnya orang-orang yang dibicarakan hebat sebenarnya tidak ada apa-

apanya. Bahkan ia berpendapat orang yang sejahtera banyak ketidakjujuran-nya,

dan karena ia tidak sejahtera maka cuma dialah yang jujur. Ternyata ia lebih

dikenal sebagai penjegal karier para guru besar.

Seringkali orang beranggapan salesman yang beruntung bukanlah orang yang

berpengalaman. Sebaliknya, mereka yang berwajah berat dan kusut itulah orang

yang pintar dan serba berpengetahuan. Tentu saja keliru. Tentu saja kita harus bisa

membedakan antara mereka yang sekadar tahu (pintar secara akademis) dan

mereka yang benar-benar tahu bagaimana cara menggunakan pengetahuannya.

Tahu banyak tapi sedikit yang bisa dikerjakan akan sangat

berbeda dengan mereka yang tahu sedikit tapi bisa

mengerjakan banyak hal. Yang pertama tahu banyak

tetapi tidak meyakini pengetahuannya. Yang kedua tahu

dan meyakininya.

'Karena orang

bijak banyak tahu

dan banyak

kawannya maka ia

juga menjadi

bebas, merdeka,

lebih berkuasa,

lebih kaya, dan

lebih cepat

mendapatkan

peluang-peluang

penting. Kalau

suatu peluang atau

produk bertemu

dengan orang-

orang ini, maka

peluang untuk

sukses menjadi

lebih besar.'

Semua ini berasal dari

karakter dan cara ber-

pikir. Cara berpikir Anda

menentukan perilaku

dan respons Anda pada

setiap kejadian.

Seorang salesman yang

kita cari adalah seorang

yang pandai menjual

gagasan-gagasannya.

Ia adalah orang yang

sangat persuasif tetapi

tidak mengesankan

sebagai seorang yang

sedang berjualan,

apalagi tengah

menjebak mangsanya.

Ia selalu berfokus pada

kebahagiaan dan

kepuasan lawan

bicaranya.

'Semboyan suatu

bangsa yang begitu

miskin bukanlah

anti materalistis,

melainkan berilah

kami materi

sebanyak-banyak-

nya. Bukan anti

intelektualistis,

melainkan berilah

kami intelek

sebanyak-

banyaknya.'

- Sultan Takdir

Alisyahbana -

Tentu akan lebih sempurna lagi bila yang kita dapatkan adalah orang yang tahu

banyak sekaligus bisa mengerjakan banyak hal seperti Paul Revere.

Sebagai mantan juri dalam pemilihan Putri Indonesia saya selalu bisa mem-

bedakan dengan jelas mana calon putri yang belum Jadi apa-apa dengan Miss

Universe yang sudah menjadi sesuatu. Seorang calon putri selalu ingin dikenal dan

ingin bercerita banyak tentang dirinya. Sedangkan Miss Universe adalah orang

yang sudah Jadi dan selalu ingin memperhatikan lawan bicaranya. Ia tidak meng-

gunakan kata saya ("I"), melainkan Bapak/Ibu/Saudara ("You") dan fokus pada

lawan bicaranya.

Itulah rahasia sukses seorang salesman. Ia bisa membuat sesuatu yang tidak di-

butuhkan menjadi kebutuhan, dan bisa membuat seorang penjual melepas barang-

nya pada harga yang ia inginkan. Baginya, "Everything can be negotiated".

Karena kelihaiannya itulah, seorang salesman yang selalu beruntung harus ada

dalam daftar agen perubahan yang sedang Anda galang. Ia harus menjadi sasaran

Anda dalam melakukan Re-Code, karena mereka akan menjadi penular epidemi,

perubahan yang penting.

Demikianlah kita telah membahas lima tipe orang yang perlu Anda libatkan

dalam Re-Code The Critical Mass.

Anda membutuhkan penjaga pintu gerbang dan penghubung

yang kenal banyak orang. Anda perlu mewaspadai pencemas

yang bisa menghambat perubahan dengan pesan-pesan negatif

karena mereka tidak dilibatkan. Anda juga memerlukan

spesialis informasi sebagai bank data dan perekat sosial yang

menyebarluas-kan informasi, dan salesman yang memiliki

keterampilan-keterampilan membujuk dan menimbul-kan

kepatuhan.

Orang-orang di atas bisa Anda temui, namun Anda perlu waktu dan menguji

benarkah mereka masuk dalam kategori yang saya sebutkan di atas. Di antara

mereka yang secara fisik dan kasat mata tampak hebat bisa Jadi menipu diri kita.

Begitu bekerja dalam tim bisa Jadi tenaga dan inisiatif mereka loyo dan mereka

tidak bisa menjalankan misi yang kita berikan. Maka itu mengenali mereka satu

persatu dan melakukan testing dengan memberi mereka tanggung jawab tertentu

yang sifatnya jangka pendek sangat diperlukan.

Sekali lagi harap diingat Anda tak perlu orang banyak-banyak. Ingat, Nabi Isa

(Yesus) hanya dibantu oleh 12 orang rasul, dan Nabi Muhammad SAW hanya

memulainya dengan 4 (empat) orang kerabat yang kita sebut Khulafaur Rasyidin. KAIDAH KEDUA: FAKTOR KELEKATAN

(THE STICKYNESS FACTOR)

Selain mengenal orang dan jaringannya serta menguasai informasi, Anda

masih memerlukan satu keahlian lagi yaitu begaimana agar pesan yang Anda sam-

paikan melekat di benak sasaran Anda dan mereka mau melakukannya.

Tentu saja, siapa yang menjadi pembawa pesan akan sangat menentukan apa-

kah orang mau mendengarkan dan mempercayainya. Artinya Anda memerlukan

juga orang yang kredibel, yang layak dipercaya dan ucapan-ucapannya tidak bias.

Kalpanax yang Beruntung

(Iklan yang Tidak Melekat)

IA terkenal dengan ucapan "tulus" di sekitar tahun 1998. Maka, Abud, orang itu - dalam

sebuah pesan komersial televisi tampak sedang menghitung "fulus" (uang kertas). Te-

ngah asyik menghitung "fulus" itu dengan mimik lucu, dari bagian belakang di kursi-

nya tiba-tiba muncul seorang wanita yang mengesankan menggoda. Ia mendekatkan

bagian tubuhnya dari belakang. Wan Abud terkesan kaget.

Perempuan itu lalu berujar, "Nafa mas?" (maksudnya: "Kenapa (ada apa) mas?"

Abud menengok ke belakang, diam sebentar lalu melompat ........

"Wow.... fanu!", ujarnya (maksudnya panu).

Itulah naskah atau copy sebuah iklan televisi yang gencar diputar sekitar 1998-

1999.


Naskah iklan itu saya tuturkan dalam seminar-seminar yang saya lakukan di ta-

hun-tahun itu, dan hampir semua orang mengingatnya. Sebagian lainnya sempat ber-

pikir-pikir, dan setelah diterangkan oleh teman yang duduk di sebelahnya ia segera

tersenyum. Saya melihat nada "aha!" di wajah mereka, menandakan mereka menemu-

kan "clue" itu dalam benaknya.

Kemudian saya minta mereka semua diam dan jangan lagi bicara atau memberi-

tahu temannya. Sekarang mereka harus menyampaikan "brand recall" (nama merek

yang mereka ingat) dari iklan tersebut. Semua jelas tampaknya bahwa itu adalah iklan

mengenal obat panu. Dengan begitu mereka tinggal membuka file obat panu saja dari

benak mereka dan menyebutkan nama mereknya.

Surprise!! 80% audience yang digilir menjawab di tahun-tahun itu menyebutkan

nama merek Kalpanax. Sekitar 15% mengatakan tidak ingat, dan 4,5% menyebut

nama-nama merek obat panu lainnya.

Tahukah Anda siapa pemasang iklan berdurasi 20 - 30 detik itu?

Pemilik dan pemasangnya adalah Mikorex. Saya yakin tak banyak di antara Anda

'Bersahabat de-

ngan orang tolol

sama bodohnya

berdebat dengan

pemabuk.'

- Kahlil Gibran -

Membuat kalimat

sederhana akan sangat

sulit bagi mereka yang

sok pintar dan yang

birokratik. Keduanya

sama takutnya, yaitu

takutdianggap seder-

hana yang diartikan

"tidak pandai."

yang masih mengingatnya. Anda mungkin juga menyebut Kalpanax, karena itulah

merek yang melekat (stick to) dengan kata panu. Sekali lagi, saya ingin menegaskan

penting melekatkan pesan dengan pembawa pesan dan perintah yang Anda berikan.

Kalau sebuah pesan begitu bagus masih melekat begitu kuat

pada nama yang lain (hal ini dikenal dengan strategi

positioning dalam pemasaran), maka komunikasi yang Anda

lakukan hanya menguntungkan orang lain.

Re-Code menandaskan perlunya menguji kelekatan sebuah pesan sebelum

disebarluaskan kepada khalayak sasaran. Bila ia masih melekat pada orang/lembaga

lain, maka putuskanlah atau lemahkanlah hubungan keduanya sebelum pesan itu dise-

barluaskan. Pribahasa telah mengajarkan kita: kerbau (yang) punya susu (nya, ternyata)

sapi yang punya nama!

Namun demikian pesan itu masih belum cukup kuat. Anda masih memerlu-kan

pesan yang menimbulkan impak yang luar biasa. Ada beberapa tips yang dapat

diberikan untuk membuat sebuah pesan melekat dan dipercaya oleh pendengar atau

para penerima pesan. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan:

• Pesan-pesan yang bunyinya sederhana

Iklan memang belum tentu bergerak sedahsyat komunikasi getak tular (word of

mouth), tetapi ada satu hal yang dapat kita pelajari dari kekuatan sebuah pesan

iklan, yaitu kemampuannya memberi pengaruh karena isi pesan-pesannya yang se-

derhana. Begitu sederhananya, ia harus sudah bisa dimengerti hanya dalam tempo

10 sampai 15 detik.

Sederhana berarti mudah dimengerti, isi pesannya cukup

satu sampai dua hal saja, tidak perlu menger-nyitkan dahi

untuk dimengerti, dan mudah, untuk d iteruskan.

Sekadar untuk diingat, pesan perubahan yang terlampau banyak dan me-

ngandung istilah-istilah yang baru menyandang potensi bias (menyimpang) dari

pesan semula dan dapat menjelma menjadi sas-sus atau rumor yang menyesatkan.

JADI KATA KUNCINYA ADALAH

KESEDERHANAAN DALAM PENYAMPAIAN

You Can (not) See Kangaroo In ....

Bacalah judul di atas, dan saya yakin banyak pembaca

yang keliru. Saya tunjukkan kaos bertuliskan di sebelah

ini dan orang-orang yang membacanya di Paris mengge-

leng-geleng kepala. Mereka mengatakan: "There is no

Kangaroo in Australia." Bacalah sekali lagi.

Kata kanguru (Kangaroo) sangat melekat dengan

kata Australia. Daya lekatnya luar biasa. Padahal saya baru

kembali dari Austria dan di Austria memang tidak ada

kangguru. Stickyness factor membuat sebuah pesan yang

disampaikan dengan benar jauh lebih efektif.

• Perintah yang menggerakkan

Sebuah pesan yang melekat adalah pesan yang mengandung perintah yang

jelas. Perintah itu adalah pesan untuk bergerak seperti beli, jual, bersihkan, am-bil,

bantu, hapus, pindah, jalan, cari, naik, keluar dan sebagainya. Beberapa studi

menemukan, perintah yang menggerakkan adalah perintah yang diberi batasan-

batasan tertentu, misalnya batasan jumlah, waktu, kepesertaan, dan Iain-lain.

• Perkaya dengan Ritual

Ritual ditujukan untuk menumbuhkan kebiasaan. Yang kami maksud dengan

ritual di sini adalah suatu kegiatan yang terdiri atas serial aktivitas yang bersifat

ekspresif dan dilakukan berulang-ulang.

Karena sifatnya ekspresif maka dengan sendirinya hal ini dapat menarik per-

hatian. Semua agama menggunakan ritual untuk mengajarkan manusia patuh dan

taat kepada Tuhan. Orang-orang di Bali menggunakan ritual untuk menjaga

keseimbangan tindakan manusia dengan alam semesta. Perusahaan-perusahaan di

Jepang aktif menerapkan ritual untuk membentuk sikap karyawan-karyawan dan

eksekutifnya terhadap pekerjaan, rekan kerja, pelayanan konsumen, dan se-

bagainya. Liga-liga sepakbola dan American football (rugby) juga menggunakan

ritual untuk menanamkan loyalitas fans terhadap tim sepakbola mereka.

Sementara itu banyak perusahaan menggunakan ritual untuk mengubah kon-

Orang yang merasa

punya hak yang seluas-

luasnya, bila dibatasi,

akan melawan. Perla-

wanan ini mencermin-

kan "nilai" yang

diperjuangkan lebih

besar dari biasanya,

yaitu saat tidak dibatasi

sama sekali.

Anda hanya

akan melihat

bayang-bayang

sendiri kalau

membelakangi

matahari.

- Kahlil Gibran -

Ritual dapat memben-

tuk kebiasaan. Tetapi ia

juga bisa menjemukan.

Maka ia harus disegar-

kan, diremajakan pada

waktunya.

Memori sementara

dikenal juga dengan

istilah working memory.

Ibaratnya ia adalah

kertas buram tempat

Anda mencatat untuk

sementara waktu.

Setelah Anda memiliki

waktu, bagian-bagian

yang penting dari

catatan itu akan

dipindahkan ke memori

permanen.

sumennya dari memakai produk-produk merek pesaing menjadi pemakai produk

mereka. Oreo misalnya menggunakan ritual: "Diputar, dijilat, lalu dicelupkan"

(pada segelas susu) dengan model iklan anak-anak. Harley Davidson menggunakan

ritual berkendaraan lengkap dengan atribut-atribut berupa jaket dan sarung tangan

kulit, bandana, dan sepatu booth.

Ritual ada script-nya, ada pemimpin dan komunitas aktif yang dikelola oleh para

aktivis dan mereka memakai atribut-atribut yang sama dengan bahasa yang khas.

Dengan rangkaian kegiatan yang diset secara rutin, maka konsumen merasa

telah dibantu melalui suatu kebiasaan yang melekat pada perilaku mereka. Pemda

DKI Jakarta misalnya, mengubah kebiasaan pengendara dan penumpang yang se-

ring naik-turun seenaknya di tempat-tempat di luar halte bis yang telah disediakan

dengan menerapkan sistem manajemen busway.

Mekanisme busway pada dasarnya adalah sebuah ritual

menaikkan dan menurunkan penumpang pada tempat-tempat

yang telah ditentukan.

Penumpang naik turun melewati suatu aktivitas serial, seperti menaiki tang-ga

penyebrangan, membeli karcis, antri, menunggu, naik pada pintu yang telah

ditetapkan, dan seterusnya.

• Harus Kontras dan Konfrontasi Berulang-ulang

Supaya melekat, sebuah pesan hendaknya tampil kontras. Kontras berarti au-

dience dapat melihat dengan jelas perbedaan yang tajam antara (hanya) dua hal

saja. Dua (bukan tiga atau lebih) turut mempermudah seseorang dalam mengambil

keputusan dan melihat apa yang harus ia pilih.


Yüklə 1,02 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   17   18   19   20   21   22   23   24   25




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©azkurs.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin