ujarnya merendah. Tetapi dialah salah seorang pembawa pesan, yaitu penjual yang
beruntung karena kerja keras dan terlatih.
Orang-orang seperti inilah yang menjadi motor penggerak MLM. Mereka menjadi
penjaga pintu gerbang yang selalu menyapa banyak orang.
Diolah dari Bisnis Kita Edisi November 2005 2. Penghubung (Connector)
Di luar pintu gerbang, ada orang yang lalu-lalang yang pergi dari satu pintu ke
pintu lainnya. Ia kenal dengan banyak orang, dan selalu mendatangi orang di
tengah-tengah kesibukan pekerjaannya.
Ia selalu membuka percakapan, ekstrovert, dan profesi
pekerjaannya memungkinkan baginya untuk menjalin
hubungan dengan banyak orang. Orangnya ramah, tetapi tidak
"nyablak". Ia selalu datang dengan keinginan membantu.
Kalau Anda rajin bertanya, dan iseng-iseng membuat peta kepada siapa saja
seseorang dalam unit Anda menjalin hubungan dalam sebuah peta jaringan so-sial,
maka Anda akan menemukan mereka. Sekali lagi, orang-orang yang populer seperi
ini jumlahnya sangat sedikit dan perlu waktu bagi kita untuk menguji dan
mengungkapkannya.
3. Pencemas yang banyak bicara
Orang-orang yang mudah cemas, pada prinsipnya juga pembawa berita.
Karena begitu cemas ia tidak tahan untuk tidak menghubungi orang lain. Dalam
beberapa hal ia bisa bersikap destruktif dengan mengambil langkah yang over-
reactive, bahkan dapat mengakibatkan suatu berita menyimpang (bias), sesuai
dengan kebutuhan dan perilakunya. Mereka adalah pembawa pesan kasak-kusuk,
penggosip, yang sering meng-entertain apa saja yang baginya menarik perhatian
orang-orang di sekitarnya.
Tetapi, meski meng-entertain, mereka pada dasarnya adalah
orang yang mudah cemas, dan berbicara lebih banyak untuk
menyenangkan dirinya sendiri sekadar katup pelepas bagi
jiwanya yang gundah.
Oleh karena sifat-sifatnya yang demikian, maka diperlukan kehati-hatian me-
nangani mereka. Anda bisa tidak mengangkat atau menggunakan mereka dalam
tahap awal, tetapi peran mereka jangan diabaikan. Sebab mereka dapat menjadi
penghalang langkah Anda, dengan ucapan-ucapannya yang negatif, cepat menu-
duh, dan membiaskan suatu pesan. Mereka dapat menjadi penyebar rumor, penulis
pesan-pesan singkat (SMS) yang seakan-akan sedang bertanya, menjadi kompor
yang membakar orang lain, atau penulis pesan lewat internet yang menimbulkan
ketakutan-ketakutan.
4. Spesialis Informasi (Kritikus Masalah)
Dalam setiap komunitas dan organisasi, selalu ada spesialis orang (yang menge-
nal banyak orang), dan ada spesialis informasi. Spesialis orang menyampaikan
pokok bahasan pada tiga kelompok di atas tadi (penjaga pintu gerbang, peng-
Orang-orang yang mu-
dah cemas cenderung
cepat menyebarkan
epidemi sebagai bentuk
kecemasannya. Tetapi
Anda bisa mengambil
manfaat dari mereka.
'Jika kereta adalah
politik dan kudanya
adalah ekonomi,
maka kuda harus
berada di depan,
bukan Sebaliknya. '
- Sheikh Mohammed
bin Rasyid
Al-Maktoum -
Di dunia ini akan
selalu kita temui
orang yang merasa
sulit karena mereka
tak pernah mencoba.
Karena sebagian besar
orang tidak mencoba
hal-hal yang baru, maka
sebagian besar orang
itu tak memiliki after-
natif. Mereka menjadi
tidak berpengetahuan,
bodoh, dan selalu
menganggap tak ada
jalan keluar serta gemar
melarang. Hal ini beda
benar dengan mereka
yang senang mencoba,
sehingga menjadi
banyak tahu mana yang
bisa dan mana yang
tidak bisa.
Ia adalah orang yang
karakternya ingin
menolong, ingin terlihat
dan menjadi pem-
buka pintu. Bagi mereka
jarang sekali terucap
kata "tidak bisa"
sebelum ia mencoba
dan mengalaminya
sendiri bahwa sesuatu
memang benar-benar
tidak bisa.
hubung dan pencemas). Sekarang kita lihat spesialis informasi, yaitu orang-orang
yang tahu lebih banyak tentang suatu hal. Mereka adalah orang-orang yang selalu
menaruh perhatian terhadap segala produk dan isu yang baru muncul.
Menemui mereka tidaklah sulit, karena mereka selalu
menjadi tempat bertanya, sekaligus pemberi informasi,
baik diminta maupun tidak. Adakalanya, mereka
merangkap dua hal sekaligus, sebagai spesialis orang
dan spesialis produk.
Inilah sebabnya saya menyebut mereka sebagai seorang
multi-talent.
Paul Revere, pejuang Amerika yang saya kutip dari Gladwell, ternyata seorang
yang tahu banyak hal. Profesi utamanya memang hanyak pandai perak, tetapi
tanyakanlah tentang benda, budaya, asuransi, lisrik, dan apa saja yang Anda ingin
ketahui, maka ia akan memberi jawaban yang memuaskan. Ia juga sekaligus se-
bagai kamus berjalan dan data-based hidup. Ia tahu banyak kejadian dan hal-hal
baru, sekaligus mengenal banyak orang penting untuk keperluan yang berbeda-
beda.
Karena mereka tahu banyak hal maka hidup mereka tidak pernah susah atau
menyusahkan orang lain. Mereka selalu punya alternatif.
Lebih dari itu, yang kita cari untuk melahirkan Re-Code di sini adalah bukan
spesialis informasi yang pasif. Yang kita cari adalah spesialis aktif yang bukan
sekadar tahu untuk dirinya sendiri, melainkan terlihat aktif untuk segera memberi
tahu orang-orang di sekitarnya.
Tentu saja kehati-hatian tetap diperlukan di sini, sebab selalu saja ada orang yang
tahunya sedikit tetapi banyak bicaranya sehingga kita merasa terkelabui seakan-akan
ia adalah orang yang serba tahu, orang yang kita cari. Sebelum melakukan Re-Code,
Anda perlu mengujinya beberapa kali. Sebab ada orang yang benar-benar tahu karena
pernah mencobanya, dan ada pula orang yang tahunya karena "diberitahu" atau
"mendengar dari orang lain". Setiap kali ditanya, ia selalu butuh waktu karena selalu
melakukan "call a friend" sebelum menjawab. Akan sangat merepotkan bila mereka
sesungguhnya tidak tahu tetapi berpura-pura tahu.
Ada contoh menarik yang ditemui dari para bijak bestari yang tahu banyak
tentang banyak hal. Katanya, mereka Umumnya sangat senang mempromosikan
hal-hal yang mereka anggap luar biasa, mereka senang menemani orang lain ber-
belanja atau bertemu dengan pihak-pihak yang diyakini perlu dikenalkan, dan yang
lebih penting, mereka selalu tahu letak kamar kecil di sebuah tempat perbe-lanjaan.
5. Salesman yang selalu beruntung
Anda mungkin pernah bertemu dengan orang seperti ini, yaitu mereka yang
selalu beruntung. Apa yang ia inginkan selalu dapat menjadi miliknya, dan di tangannya benda yang hampir mati selalu menjadi hidup, tampak berkilauan dan
menjadi sangat diminati atau naik kembali harga/nilainya.
Anda menyebutnya sebagai orang yang beruntung. Perhatikanlah wajah dan
pilihan kata-kata yang ia pakai dalam berhubungan dengan banyak orang. Wajah-
nya enak dilihat, murah senyum, bersahabat, tidak memuakkan. Seakan-akan ada
aura yang terpancar dari dirinya bak sebuah magnet. Ada ketulusan dan kejujuran
yang terpancar dari wajahnya. Matanya teduh, tak ada kerakusan atau pandangan
sinis penuh curiga. Ia juga tidak menggunakan kata-kata keras atau negatif. Ia
adalah orang yang selalu optimis, sekalipun keadaan sudah sangat menakutkan dan
semua orang sudah bersuara pesimis, ia tetap memberikan harapan.
Orang-orang seperti ini berbeda benar dengan mereka yang hidupnya selalu
dirundung malang atau merasa "buntung". Perhatikanlah wajah mereka yang
kurang beruntung. Meski tidak semua orang demikian, Pertanyaan-pertanyaan ini
patut Anda renungi, adakah kebahagiaan terpancar dari wajah mereka? Apakah
wajah mereka enak dilihat? Apakah mereka menggunakan kata-kata positif dan
tidak menyinggung perasaan? Apakah mereka bisa mengendalikan amarah mereka
saat tersinggung atau tak bisa menerima keadaan?
Saya pernah bertemu dengan orang-orang seperti ini. Pada saat mengatur per-
temuan saja suaranya yang lembut sudah mengalir kata-kata yang terdengar aneh.
"Saya ini tidak kaya, kantor saya tidak bagus, tetapi saya jujur. Karena saya jujur
maka saya tidak kaya," ujarnya. Saat kita bertemu ia selalu menunjukkan seakan-
akan ia serba tahu, meski yang ia ucapkan terlalu basic dan menurut saya kurang
tepat. Setelah itu ia mulai menilai orang-orang hebat satu persatu yang menurut-
nya belum layak menjadi guru besar. Menurutnya, kalau ia tidak menjaga pintu
dengan keras, maka runtuhlah moral bangsa. Belakangan saya banyak dengar ke-
luhan tentang orang ini. Ia ternyata sangat sinis dengan semua orang yang kita nilai
hebat. Setelah bertemu saya melihat satu kali ia menganggap dirinya paling hebat
dan menurutnya orang-orang yang dibicarakan hebat sebenarnya tidak ada apa-
apanya. Bahkan ia berpendapat orang yang sejahtera banyak ketidakjujuran-nya,
dan karena ia tidak sejahtera maka cuma dialah yang jujur. Ternyata ia lebih
dikenal sebagai penjegal karier para guru besar.
Seringkali orang beranggapan salesman yang beruntung bukanlah orang yang
berpengalaman. Sebaliknya, mereka yang berwajah berat dan kusut itulah orang
yang pintar dan serba berpengetahuan. Tentu saja keliru. Tentu saja kita harus bisa
membedakan antara mereka yang sekadar tahu (pintar secara akademis) dan
mereka yang benar-benar tahu bagaimana cara menggunakan pengetahuannya.
Tahu banyak tapi sedikit yang bisa dikerjakan akan sangat
berbeda dengan mereka yang tahu sedikit tapi bisa
mengerjakan banyak hal. Yang pertama tahu banyak
tetapi tidak meyakini pengetahuannya. Yang kedua tahu
dan meyakininya.
'Karena orang
bijak banyak tahu
dan banyak
kawannya maka ia
juga menjadi
bebas, merdeka,
lebih berkuasa,
lebih kaya, dan
lebih cepat
mendapatkan
peluang-peluang
penting. Kalau
suatu peluang atau
produk bertemu
dengan orang-
orang ini, maka
peluang untuk
sukses menjadi
lebih besar.'
Semua ini berasal dari
karakter dan cara ber-
pikir. Cara berpikir Anda
menentukan perilaku
dan respons Anda pada
setiap kejadian.
Seorang salesman yang
kita cari adalah seorang
yang pandai menjual
gagasan-gagasannya.
Ia adalah orang yang
sangat persuasif tetapi
tidak mengesankan
sebagai seorang yang
sedang berjualan,
apalagi tengah
menjebak mangsanya.
Ia selalu berfokus pada
kebahagiaan dan
kepuasan lawan
bicaranya.
'Semboyan suatu
bangsa yang begitu
miskin bukanlah
anti materalistis,
melainkan berilah
kami materi
sebanyak-banyak-
nya. Bukan anti
intelektualistis,
melainkan berilah
kami intelek
sebanyak-
banyaknya.'
- Sultan Takdir
Alisyahbana -
Tentu akan lebih sempurna lagi bila yang kita dapatkan adalah orang yang tahu
banyak sekaligus bisa mengerjakan banyak hal seperti Paul Revere.
Sebagai mantan juri dalam pemilihan Putri Indonesia saya selalu bisa mem-
bedakan dengan jelas mana calon putri yang belum Jadi apa-apa dengan Miss
Universe yang sudah menjadi sesuatu. Seorang calon putri selalu ingin dikenal dan
ingin bercerita banyak tentang dirinya. Sedangkan Miss Universe adalah orang
yang sudah Jadi dan selalu ingin memperhatikan lawan bicaranya. Ia tidak meng-
gunakan kata saya ("I"), melainkan Bapak/Ibu/Saudara ("You") dan fokus pada
lawan bicaranya.
Itulah rahasia sukses seorang salesman. Ia bisa membuat sesuatu yang tidak di-
butuhkan menjadi kebutuhan, dan bisa membuat seorang penjual melepas barang-
nya pada harga yang ia inginkan. Baginya, "Everything can be negotiated".
Karena kelihaiannya itulah, seorang salesman yang selalu beruntung harus ada
dalam daftar agen perubahan yang sedang Anda galang. Ia harus menjadi sasaran
Anda dalam melakukan Re-Code, karena mereka akan menjadi penular epidemi,
perubahan yang penting.
Demikianlah kita telah membahas lima tipe orang yang perlu Anda libatkan
dalam Re-Code The Critical Mass.
Anda membutuhkan penjaga pintu gerbang dan penghubung
yang kenal banyak orang. Anda perlu mewaspadai pencemas
yang bisa menghambat perubahan dengan pesan-pesan negatif
karena mereka tidak dilibatkan. Anda juga memerlukan
spesialis informasi sebagai bank data dan perekat sosial yang
menyebarluas-kan informasi, dan salesman yang memiliki
keterampilan-keterampilan membujuk dan menimbul-kan
kepatuhan.
Orang-orang di atas bisa Anda temui, namun Anda perlu waktu dan menguji
benarkah mereka masuk dalam kategori yang saya sebutkan di atas. Di antara
mereka yang secara fisik dan kasat mata tampak hebat bisa Jadi menipu diri kita.
Begitu bekerja dalam tim bisa Jadi tenaga dan inisiatif mereka loyo dan mereka
tidak bisa menjalankan misi yang kita berikan. Maka itu mengenali mereka satu
persatu dan melakukan testing dengan memberi mereka tanggung jawab tertentu
yang sifatnya jangka pendek sangat diperlukan.
Sekali lagi harap diingat Anda tak perlu orang banyak-banyak. Ingat, Nabi Isa
(Yesus) hanya dibantu oleh 12 orang rasul, dan Nabi Muhammad SAW hanya
memulainya dengan 4 (empat) orang kerabat yang kita sebut Khulafaur Rasyidin. KAIDAH KEDUA: FAKTOR KELEKATAN
(THE STICKYNESS FACTOR)
Selain mengenal orang dan jaringannya serta menguasai informasi, Anda
masih memerlukan satu keahlian lagi yaitu begaimana agar pesan yang Anda sam-
paikan melekat di benak sasaran Anda dan mereka mau melakukannya.
Tentu saja, siapa yang menjadi pembawa pesan akan sangat menentukan apa-
kah orang mau mendengarkan dan mempercayainya. Artinya Anda memerlukan
juga orang yang kredibel, yang layak dipercaya dan ucapan-ucapannya tidak bias.
Kalpanax yang Beruntung
(Iklan yang Tidak Melekat)
IA terkenal dengan ucapan "tulus" di sekitar tahun 1998. Maka, Abud, orang itu - dalam
sebuah pesan komersial televisi tampak sedang menghitung "fulus" (uang kertas). Te-
ngah asyik menghitung "fulus" itu dengan mimik lucu, dari bagian belakang di kursi-
nya tiba-tiba muncul seorang wanita yang mengesankan menggoda. Ia mendekatkan
bagian tubuhnya dari belakang. Wan Abud terkesan kaget.
Perempuan itu lalu berujar, "Nafa mas?" (maksudnya: "Kenapa (ada apa) mas?"
Abud menengok ke belakang, diam sebentar lalu melompat ........
"Wow.... fanu!", ujarnya (maksudnya panu).
Itulah naskah atau copy sebuah iklan televisi yang gencar diputar sekitar 1998-
1999.
Naskah iklan itu saya tuturkan dalam seminar-seminar yang saya lakukan di ta-
hun-tahun itu, dan hampir semua orang mengingatnya. Sebagian lainnya sempat ber-
pikir-pikir, dan setelah diterangkan oleh teman yang duduk di sebelahnya ia segera
tersenyum. Saya melihat nada "aha!" di wajah mereka, menandakan mereka menemu-
kan "clue" itu dalam benaknya.
Kemudian saya minta mereka semua diam dan jangan lagi bicara atau memberi-
tahu temannya. Sekarang mereka harus menyampaikan "brand recall" (nama merek
yang mereka ingat) dari iklan tersebut. Semua jelas tampaknya bahwa itu adalah iklan
mengenal obat panu. Dengan begitu mereka tinggal membuka file obat panu saja dari
benak mereka dan menyebutkan nama mereknya.
Surprise!! 80% audience yang digilir menjawab di tahun-tahun itu menyebutkan
nama merek Kalpanax. Sekitar 15% mengatakan tidak ingat, dan 4,5% menyebut
nama-nama merek obat panu lainnya.
Tahukah Anda siapa pemasang iklan berdurasi 20 - 30 detik itu?
Pemilik dan pemasangnya adalah Mikorex. Saya yakin tak banyak di antara Anda
'Bersahabat de-
ngan orang tolol
sama bodohnya
berdebat dengan
pemabuk.'
- Kahlil Gibran -
Membuat kalimat
sederhana akan sangat
sulit bagi mereka yang
sok pintar dan yang
birokratik. Keduanya
sama takutnya, yaitu
takutdianggap seder-
hana yang diartikan
"tidak pandai."
yang masih mengingatnya. Anda mungkin juga menyebut Kalpanax, karena itulah
merek yang melekat (stick to) dengan kata panu. Sekali lagi, saya ingin menegaskan
penting melekatkan pesan dengan pembawa pesan dan perintah yang Anda berikan.
Kalau sebuah pesan begitu bagus masih melekat begitu kuat
pada nama yang lain (hal ini dikenal dengan strategi
positioning dalam pemasaran), maka komunikasi yang Anda
lakukan hanya menguntungkan orang lain.
Re-Code menandaskan perlunya menguji kelekatan sebuah pesan sebelum
disebarluaskan kepada khalayak sasaran. Bila ia masih melekat pada orang/lembaga
lain, maka putuskanlah atau lemahkanlah hubungan keduanya sebelum pesan itu dise-
barluaskan. Pribahasa telah mengajarkan kita: kerbau (yang) punya susu (nya, ternyata)
sapi yang punya nama!
Namun demikian pesan itu masih belum cukup kuat. Anda masih memerlu-kan
pesan yang menimbulkan impak yang luar biasa. Ada beberapa tips yang dapat
diberikan untuk membuat sebuah pesan melekat dan dipercaya oleh pendengar atau
para penerima pesan. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan:
• Pesan-pesan yang bunyinya sederhana
Iklan memang belum tentu bergerak sedahsyat komunikasi getak tular (word of
mouth), tetapi ada satu hal yang dapat kita pelajari dari kekuatan sebuah pesan
iklan, yaitu kemampuannya memberi pengaruh karena isi pesan-pesannya yang se-
derhana. Begitu sederhananya, ia harus sudah bisa dimengerti hanya dalam tempo
10 sampai 15 detik.
Sederhana berarti mudah dimengerti, isi pesannya cukup
satu sampai dua hal saja, tidak perlu menger-nyitkan dahi
untuk dimengerti, dan mudah, untuk d iteruskan.
Sekadar untuk diingat, pesan perubahan yang terlampau banyak dan me-
ngandung istilah-istilah yang baru menyandang potensi bias (menyimpang) dari
pesan semula dan dapat menjelma menjadi sas-sus atau rumor yang menyesatkan.
JADI KATA KUNCINYA ADALAH
KESEDERHANAAN DALAM PENYAMPAIAN
You Can (not) See Kangaroo In ....
Bacalah judul di atas, dan saya yakin banyak pembaca
yang keliru. Saya tunjukkan kaos bertuliskan di sebelah
ini dan orang-orang yang membacanya di Paris mengge-
leng-geleng kepala. Mereka mengatakan: "There is no
Kangaroo in Australia." Bacalah sekali lagi.
Kata kanguru (Kangaroo) sangat melekat dengan
kata Australia. Daya lekatnya luar biasa. Padahal saya baru
kembali dari Austria dan di Austria memang tidak ada
kangguru. Stickyness factor membuat sebuah pesan yang
disampaikan dengan benar jauh lebih efektif.
• Perintah yang menggerakkan
Sebuah pesan yang melekat adalah pesan yang mengandung perintah yang
jelas. Perintah itu adalah pesan untuk bergerak seperti beli, jual, bersihkan, am-bil,
bantu, hapus, pindah, jalan, cari, naik, keluar dan sebagainya. Beberapa studi
menemukan, perintah yang menggerakkan adalah perintah yang diberi batasan-
batasan tertentu, misalnya batasan jumlah, waktu, kepesertaan, dan Iain-lain.
• Perkaya dengan Ritual
Ritual ditujukan untuk menumbuhkan kebiasaan. Yang kami maksud dengan
ritual di sini adalah suatu kegiatan yang terdiri atas serial aktivitas yang bersifat
ekspresif dan dilakukan berulang-ulang.
Karena sifatnya ekspresif maka dengan sendirinya hal ini dapat menarik per-
hatian. Semua agama menggunakan ritual untuk mengajarkan manusia patuh dan
taat kepada Tuhan. Orang-orang di Bali menggunakan ritual untuk menjaga
keseimbangan tindakan manusia dengan alam semesta. Perusahaan-perusahaan di
Jepang aktif menerapkan ritual untuk membentuk sikap karyawan-karyawan dan
eksekutifnya terhadap pekerjaan, rekan kerja, pelayanan konsumen, dan se-
bagainya. Liga-liga sepakbola dan American football (rugby) juga menggunakan
ritual untuk menanamkan loyalitas fans terhadap tim sepakbola mereka.
Sementara itu banyak perusahaan menggunakan ritual untuk mengubah kon-
Orang yang merasa
punya hak yang seluas-
luasnya, bila dibatasi,
akan melawan. Perla-
wanan ini mencermin-
kan "nilai" yang
diperjuangkan lebih
besar dari biasanya,
yaitu saat tidak dibatasi
sama sekali.
Anda hanya
akan melihat
bayang-bayang
sendiri kalau
membelakangi
matahari.
- Kahlil Gibran -
Ritual dapat memben-
tuk kebiasaan. Tetapi ia
juga bisa menjemukan.
Maka ia harus disegar-
kan, diremajakan pada
waktunya.
Memori sementara
dikenal juga dengan
istilah working memory.
Ibaratnya ia adalah
kertas buram tempat
Anda mencatat untuk
sementara waktu.
Setelah Anda memiliki
waktu, bagian-bagian
yang penting dari
catatan itu akan
dipindahkan ke memori
permanen.
sumennya dari memakai produk-produk merek pesaing menjadi pemakai produk
mereka. Oreo misalnya menggunakan ritual: "Diputar, dijilat, lalu dicelupkan"
(pada segelas susu) dengan model iklan anak-anak. Harley Davidson menggunakan
ritual berkendaraan lengkap dengan atribut-atribut berupa jaket dan sarung tangan
kulit, bandana, dan sepatu booth.
Ritual ada script-nya, ada pemimpin dan komunitas aktif yang dikelola oleh para
aktivis dan mereka memakai atribut-atribut yang sama dengan bahasa yang khas.
Dengan rangkaian kegiatan yang diset secara rutin, maka konsumen merasa
telah dibantu melalui suatu kebiasaan yang melekat pada perilaku mereka. Pemda
DKI Jakarta misalnya, mengubah kebiasaan pengendara dan penumpang yang se-
ring naik-turun seenaknya di tempat-tempat di luar halte bis yang telah disediakan
dengan menerapkan sistem manajemen busway.
Mekanisme busway pada dasarnya adalah sebuah ritual
menaikkan dan menurunkan penumpang pada tempat-tempat
yang telah ditentukan.
Penumpang naik turun melewati suatu aktivitas serial, seperti menaiki tang-ga
penyebrangan, membeli karcis, antri, menunggu, naik pada pintu yang telah
ditetapkan, dan seterusnya.
• Harus Kontras dan Konfrontasi Berulang-ulang
Supaya melekat, sebuah pesan hendaknya tampil kontras. Kontras berarti au-
dience dapat melihat dengan jelas perbedaan yang tajam antara (hanya) dua hal
saja. Dua (bukan tiga atau lebih) turut mempermudah seseorang dalam mengambil
keputusan dan melihat apa yang harus ia pilih.
Dostları ilə paylaş: |