Fokus 1: Peningkatan Produksi Pangan yang Mengarah ke Swasembada Pangan terutama Beras dan Akses Rumah Tangga terhadap Pangan
|
|
|
a.
|
Penyediaan dan perbaikan infrastruktur pertanian dalam mendukung ketahanan pangan
|
Jaringan irigasi desa dan tingkat usaha tani 145.000 ha, TAM 30.000 ha, jalan usaha tani dan jalan produksi 500 km, cetak sawah dan pendampingan seluas 30.200 ha pada 40 kabupaten
|
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
|
Deptan
|
b.
|
Pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT), penyakit hewan, karantina dan peningkatan keamanan pangan
|
OPT tanaman pangan 33 unit dan OPT kebun seluas 29 ribu ha, OPT hortikultura di 33 provinsi, fasilitasi 65 pos kesehatan hewan, 500 ribu dosis vaksin anthrax, 600 ribu dosis vaksin rabies penyediaan 2.024 tenaga karantina, dan pembangunan 33 unit laboratorium Kesmavet
|
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
|
Deptan
|
c.
|
Pengembangan pembibitan sapi
|
Pengadaan 1.500 ekor bibit sapi bunting eks-impor dan fasilitasi kegiatan pembibitan sapi 9 unit
|
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
|
Deptan
|
d.
|
Bantuan benih/bibit kepada petani dalam mendukung Ketahanan Pangan
|
Pengadaan benih sukun 200 ribu, 3 juta benih pisang, termanfaatkannya benih unggul bermutu untuk petani miskin (padi non hibrida 1,2 juta ha, jagung komposit 500 ribu ha, dan kedelai 120 ribu ha)
|
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
|
Deptan
|
e.
|
Peningkatan penanganan pasca panen dan pengolahan pangan
|
Sarana pasca panen mendukung P2BN swasembada jagung di 139 kabupaten
|
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
|
Deptan
|
f.
|
Pengembangan desa mandiri pangan diversifikasi pangan, penanganan rawan pangan dan kelembagaan ketahanan pangan
|
Pengembangan desa mandiri pangan di 824 desa pada 200 kab.kota, pengembangan PIDRA 100.000 KK, pengembangan cadangan pangan berbasis lokal di 30 kabupaten
|
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
|
Deptan
|
g.
|
Penyediaan dana subsidi ketahanan pangan
|
Tersedianya subsidi ketahanan pangan
|
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
|
Perbankan
|
h.
|
Penyediaan subsidi pupuk dan benih
|
Tersedianya subsidi pupuk dan benih
|
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
|
PT Sangyang Sri dan PT Pertani, BUMN Produsen Pupuk
|
i.
|
Penyediaan dana alokasi khusus untuk mendukung ketahanan pangan
|
Terdianya dana alokasi khusus untuk mendukung ketahahan pangan
|
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
|
Depkeu, Depdagri
|
j.
|
Koordinasi monitoring dan evaluasi cadangan dan penanganan pangan strategis
|
1 laporan dan 4 rumusan kebijakan cadangan dan penanganan pangan strategis
|
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
|
Kemenko Perekonomian
|
Fokus 2: Peningkatan Produktivitas dan Kualitas, Pengolahan dan Pemasaran Produk Pertanian, Perikanan, Kelautan dan Kehutanan
|
|
|
|
Peningkatan produksi dan pendapatan petani dengan mendorong:
|
|
|
|
-
|
Revitalisasi unit pelayanan jasa alsintan (UPJA) dan kelompok UPJA (KUPJA)
|
Pengaktifan 36 UPJA horti, pengaktifan UPT BPMA (Balai Penguji Mutu Alsin) di 139 kabupaten, UPJA mesin pengolah ransum dan mesin tetas unggas 10 kelompok, UPJA tanaman pangan 1.980 kelompok UPJA/KUPJA kebun di 11 provinsi
|
Program Pengembangan Agribisnis
|
Deptan
|
-
|
Pengembangan pertanian terpadu tanaman-ternak, kompos dan biogas
|
Paket sistem terpadu horti, ternak, kompos, dan biogas di 108 kabupaten, paket sistem pertanian terpadu ternak dan kebun 3 paket 500 batamas (biogas ternak bersama masyarakat), mesin pembuat pupuk organik 440 unit
|
Program Pengembangan Agribisnis
|
Deptan
|
-
|
Peremajaan tanaman perkebunan rakyat
|
Kebun bibit pokok 10 ha, kapas 25.000 ha. kakao 51.000 ha, kelapa rakyat 10.000 ha, lada 600 ha, kina 40 ha, pendampingan dan pengawalan revitalisasi
|
Program Pengembangan Agribisnis
|
Deptan
|
-
|
Penyediaan dan perbaikan infrastruktur pertanian dalam mendukung pengembangan agribisnis
|
Embung 100 unit, irigasi tanah dangkal 550 unit, jalan usaha tani 200 km bangun/rehab kantor 12 unit, bangun/rehab instalasi 4 unit, lab 2 paket, peralatan lab 2 paket, perluasan areal horti dan kebun 12 ribu ha, padang penggembalaan 5.000 ha.
|
Program Pengembangan Agribisnis
|
Deptan
|
-
|
Pengembangan desa mandiri energi
|
5 desa mandiri energi basis coconut-biodiesel, 20 desa mandiri energi basis minyak jarak pagar
|
Program Pengembangan Agribisnis
|
Deptan
|
-
|
Penyediaan subsidi bunga penyediaan energi nabati dan revitalisasi perkebunan
|
Tersedianya dana subsidi untuk pengembangan BBN dan revitalisasi perkebunan
|
Program Pengembangan Agribisnis
|
Perbankan
|
-
|
Penyediaan dana alokasi khusus untuk mendukung pengembangan agribisnis
|
Tersedianya DAK Pertanian
|
Program Pengembangan Agribisnis
|
Depkeu/Depdagri
|
-
|
Pembentukan/pengaktifan kelompok tani dan gabungan kelompok tani
|
Penguatan modal 180 unit LKM horti, pemberdayaan P3A, LKM 25 kelompok, 227.704 kelompok tani, dan 3.594 gapoktan
|
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
|
Deptan
|
-
|
Pengembangan magang sekolah lapang
|
Magang SL bagi pelaku usaha/petani 11.505 orang, 89 kelp SLPHT pekebun, SLPHT horti 231 unit, 10.000 unit SLPHT tanaman pangan.
|
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
|
Deptan
|
-
|
Peningkatan sistem penyuluhan dan sumberdaya manusia pertanian
|
Biaya operasional 28,5 ribu penyuluh, tambahan 16 ribu penyuluh baru dalam rangka pendampingan petani, fasilitas farmer empowerment through agriculture technology and information (FEATI) di 71 kab/18 provinsi, dan pembangunan/renovasi 268 unit BPP
|
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
|
Deptan
|
|
Peningkatan produksi perikanan dan pendapatan nelayan, pembudidaya ikan dan masyarakat pesisir lainnya dengan melakukan:
|
|
|
|
-
|
Pembinaan dan pengembangan sistem usaha perikanan
|
Terbinanya dan berkembangnya sistem usaha perikanan di 33 provinsi; 21 UPT; 10 klaster industri perikanan; 6 lokasi buffer stock rumput laut
|
Pengembangan sumber daya perikanan
|
DKP
|
-
|
Pengembangan dan penyelenggaraan karantina perikanan dan sistem pengelolaan kesehatan ikan
|
Terselenggara sistem pengelolaan kesehatan ikan di 33 provinsi dan berkembangannya 43 UPT Karantina Perikanan, 3 lokasi laboratorium HPIK
|
Pengembangan sumber daya perikanan
|
DKP
|
-
|
Penyelenggaraan revitalisasi perikanan
|
Peningkatan produksi perikanan sebesar 7,9 juta ton serta produk olahan 3,6 juta ton
|
Pengembangan sumber daya perikanan
|
DKP
|
-
|
Peningkatan sistem penyuluhan dan pengembangan SDM kelautan dan perikanan
|
Berkembangnya SDM kelautan dan perikanan melalui 12 Sekolah/Akademi/Sekolah Tinggi, 6 Balai pelatihan serta perkuatan sistem penyuluhan perikanan dan pengembangan 2.600 orang penyuluh, 10 unit perahu penyuluh
|
Pengembangan sumber daya perikanan
|
DKP
|
-
|
Penguatan dan pengembangan pemasaran dalam negeri dan ekspor hasil perikanan
| -
Peningkatan volume ekspor sebesar1,6 juta ton dan nilai ekspor sebesar USD$ 2,3 miliar;
-
Peningkatan konsumsi ikan sebesar 26,02 Kg perkapita/tahun
|
Pengembangan sumber daya perikanan
|
DKP
|
-
|
Peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana perikanan serta input produksi lainnya
| -
Pengembangan/rehabilitasi dan bantuan operasionalisasi 21 UPT Pelabuhan Perikanan, 99 PPI; 33 BBI, 10 BBU, 10 BBUG dan 330 sarana rangkap skala kecil, dan
-
22 lokasi breedstock, 13 lokasi breedstock center UPT Pusat, 18 lokasi backhoe.
|
Pengembangan sumber daya perikanan
|
DKP
DKP
|
-
|
Peningkatan mutu dan pengembangan pengolahan hasil perikanan
|
Meningkatnya mutu dan pengembangan pengolahan hasil perikanan di 10 lokasi sentra pengolahan, pengembangan cold chain system di 24 lokasi serta pengembangan 16 Laboratorium Pengembangan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP)
|
Pengembangan sumber daya perikanan
|
DKP
|
-
|
Pengembangan dan pengelolaan sumber daya riset kelautan dan perikanan serta penyebaran pemanfaatan iptek
|
Sarana dan prasarana di 16 satker BRKP; 10 paket diseminasi teknologi berbasis masyarakat; 1 stasiun pemantauan tuna; dan riset komoditas unggulan perikanan
|
Pengembangan sumber daya perikanan
|
DKP
|
-
|
Pengembangan rekayasa teknologi terapan perikanan
|
Berkembangnya rekayasa teknologi perikanan di 14 Balai Budidaya/Penangkapan/Pengujian Hasil Perikanan
|
Pengembangan sumber daya perikanan
|
DKP
|
-
|
Pengelolaan sumber daya ikan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan
|
Terkelolanya sumber daya ikan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan di 9 lokasi Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP)
|
Pengembangan sumber daya perikanan
|
DKP
|
-
|
Pengembangan sistem, data, statistik, dan informasi kelautan dan perikanan
|
Terwujudnya peningkatan pelayanan data, statistik, dan informasi pembangunan kelautan dan perikanan di 33 provinsi
|
Penguasaan serta Pengembangan Aplikasi dan Teknologi Informasi dan Komunikasi
|
DKP
|
-
|
Pengembangan pengelolaan konservasi laut dan perairan
|
Berkembangnya pengelolaan konservasi laut pada 15 lokasi Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) di 15 Kab/Kota, dan berkembangnya 8 UPT; 33 kabupaten/kota PLBPM
|
Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
|
DKP
|
-
|
Pengelolaan dan rehabilitasi terumbu karang, mangrove, padang lamun, estuaria, dan teluk
|
Terkelolanya dan terehabilitasinya terumbu karang pada 21 Kab/Kota di 8 Provinsi
|
Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam
|
DKP
|
|
Peningkatan kualitas pertumbuhan kehutanan dengan melakukan:
|
|
|
|
-
|
Pengembangan hutan tanaman dan hutan tanaman rakyat
|
Fasilitasi pembangunan HTI seluas 600 ribu ha dan HTR seluas 200.000 ha
|
Program Pemantapan Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan
|
Dephut
|
-
|
Pengelolaan hutan produksi yang tidak dibebani hak/ijin pemanfaatan
|
Selesainya rancang bangun pembentukan unit usaha HPH, HTI, dan HTR pada kawasan hutan yang belum dibebani hak seluas 4 juta ha.
|
Program Pemantapan Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan
|
Dephut
|
-
|
Pengembangan pengelolaan/pemanfaatan hutan alam
|
30 unit IUPHHK bersertifikat PHPL mandatory, 64 unit HPH melaksanakan sistem silvikultur intensif
|
Program Pemantapan Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan
|
Dephut
|
-
|
Restrukturisasi industri primer kehutanan
|
Terfasilitasinya peningkatan produksi industri pengolahan hasil hutan dan efisiensi pemanfaatan bahan baku sebesar 5 persen.
|
Program Pemantapan Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan
|
Dephut
|
-
|
Penertiban peredaran hasil hutan
|
Terkendalinya aliran hasil hutan (volume dan jenis) sesuai dengan data fisik/penerimaan iuran kehutanan
|
Program Pemantapan Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan
|
Dephut
|
Fokus 3: Perluasan Kesempatan Kerja untuk Mendukung Diversifikasi Ekonomi Perdesaan
|
|
|
-
|
Mekanisasi kegiatan produksi pertanian pasca panen dalam mendukung pengembangan agribisnis
|
Kelembagaan pasca panen hortikultura di 30 kab dan hasil perkebunan di 45 kabupaten
|
Program Pengembangan Agribisnis
|
Deptan
|
-
|
Penguatan kelembagaan ekonomi petani melalui PMUK dan LM3
|
400 kelompok PMUK ternak, 150 LM3 dan 105 PMUK horti, terbangunnya dan berkembangnya usaha pengolahan dan pemasaran horti di 150 LM3, fasilitasi pemberdayaan SDm di 1.000 LM3, terdistribusinya paket teknologi budidaya padi 1,2 juta ha, jagung 500 ribu ha, dan kedelai 120 ribu ha
|
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
|
Deptan
|
-
|
Pengembangan agroindustri perdesaan
|
Industri olahan berbasis tepung lokal di 29 kab, pengolahan hasil hortikultura di 35 kab, pengolahan hasil perkebunan di 50 kab, pengolahan hasil ternak di 15 kab, pengolahan pakan di 15 kabupaten sentra unggas
|
Program Pengembangan Agribisnis
|
Deptan
|
-
|
Penyediaan dana melalui koperasi untuk pengadaan sarana produksi bersama anggota
|
Terlaksananya bantuan kepada 125 koperasi
|
Program Pengembangan Kewira usahaan dan Keunggulan Kompetitif UKM
|
Kemeneg KUKM
|
-
|
Pemberdayaan lembaga dan organisasi masyarakat perdesaan
|
Terlaksananya bimbingan teknis sebanyak 12 angkatan; orientasi sebanyak 7 angkatan; dan pelatihan dan pelatihan untuk pelatih (TOT) bagi tenaga pengurus lembaga/organisasi masyarakat desa, yang diselenggarakan di 3 Balai Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Balai PMD)
|
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
|
Depdagri
|
-
|
Peningkatan kapasitas fasilitator pembangunan perdesaan
|
Terlaksananya pelatihan dan bimbingan konsultasi bagi para fasilitator pembangunan perdesaan yang berasal dari organisasi/lembaga masyarakat desa, yang diselenggarakan di 3 Balai Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Balai PMD)
|
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
|
Depdagri
|
-
|
Penyelenggaraan diseminasi informasi bagi masyarakat desa
|
Tersedianya informasi pembangunan secara luas dan mudah diakses bagi masyarakat perdesaan serta informasi tentang kemajuan pembangunan perdesaan bagi masyarakat luas, melalui pemanfaatan media cetak, media elektronik, dan media lainnya termasuk forum-forum pertemuan di tingkat daerah dan nasional yang dapat memotivasi kemajuan pembangunan perdesaan
|
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
|
Depdagri
|
-
|
Pemantapan kelembagaan pemerintahan desa dalam pengelolaan pembangunan
|
Terlaksananya Pelatihan untuk pelatih (Training of Trainer/TOT) sebanyak 3 angkatan, bimbingan teknis 3 angkatan, pelatihan pengembangan kapasitas pemerintahan desa sebanyak 1 angkatan, dan I RUU tentang desa
|
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
|
Depdagri
|
-
|
Peningkatan kapasitas aparat pemda dan masyarakat dalam pembangunan kawasan perdesaan
|
Terlaksananya sosialisasi pedoman pembangunan kawasan perdesaan terpadu berbasis komunitas di 10 Provinsi, fasilitasi penyusunan Perda di 5 Provinsi, monitoring dan Evaluasi di 10 Provinsi
|
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
|
Depdagri
|
-
|
Fasilitasi pengembangan diversifikasi ekonomi perdesaan
|
Terlatihnya aparat kabupaten dan kecamatan sebanyak 180 orang di bidang kewirausahaan agribisnis dalam kawasan agropolitan.
|
Program Pengembangan Ekonomi Lokal
|
Depdagri
|
-
|
Pembinaan lembaga keuangan perdesaan
|
Tersosialisasinya payung hukum lembaga keuangan perdesaan dan pengelolaan keuangan perdesaan.
|
Program Pengembangan Ekonomi Lokal
|
Depdagri
|
-
|
Penyelenggaraan diseminasi teknologi tepat guna bagi kawasan perdesaan
|
Terlaksananya gelar, pelatihan, bimbingan teknis, dan pos pelayanan teknologi tepat guna (TTG)
|
Program Pengembangan Ekonomi Lokal
|
Depdagri
|
-
|
Fasilitasi pengembangan potensi perekonomian daerah dan pengembangan produk unggulan daerah
|
Terlaksananya pemetaan potensi ekonomi daerah dan fasilitasi pemerintah daerah dalam implementasi pengembangan produk unggulan daerah
|
Program Pengembangan Ekonomi Lokal
|
Depdagri
|
-
|
Pengembangan prasarana dan sarana di kawasan agropolitan
|
Tersedianya prasarana dan sarana di 65 kawasan agropolitan
|
Program Pengembangan Ekonomi Lokal
|
Dep.PU
|
-
|
Percepatan pembangunan kawasan produksi di daerah tertinggal
|
Terbangunnya kawasan produksi (perkebunan, peternakan, perikanan) di 58 kabupaten tertinggal.
|
Program Pengembangan Ekonomi Lokal
|
Kemeneg. PDT
|
-
|
Percepatan pembangunan pusat pertumbuhan daerah tertinggal
|
Terlaksananya perbaikan mutu pengeolaan sumberdaya alam di 28 kabupaten tertinggal.
|
Program Pengembangan Ekonomi Lokal
|
Kemeneg. PDT
|
-
|
Peningkatan infrastruktur perdesaan skala komunitas
|
Terbangunnya prasarana dan sarana perdesaan untuk mendorong diversifikasi dan petumbuhan ekonomi serta penanggulangan kemsikinan di perdesaan di 2.000 desa di 17 provinsi
|
Program Peningkatan Prasarana dan Sarana Perdesaan
|
Dep. PU
|
-
|
Percepatan pembangunan infrastruktur perdesaan
|
Terbangunnya sistem pebangkit listrik alternatif (solar home system) pada desa-desa tanpa jaringan listrik di 81 kabupaten tertinggal.
|
Program Peningkatan Prasarana dan Sarana Perdesaan
|
Kemeneg. PDT
|
-
|
Penyusunan rencana induk sistem pengembangan kota-kota kecil dan menengah
|
Tersusunnya rencana induk sistem pengembangan kota-kota kecil dan menengah pada 4 provinsi
|
Program Pengembangan Kota Kecil dan Menengah
|
Dep.PU
|
-
|
Pembangunan sarana dan prasarana pendukung di kota kecil dan menengah
|
Pembangunan sarana dan prasarana pendukung perkotaan di kota-kota kecil dan menengah melalui pengembangan SPAM IKK di 250 kawasan
|
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
|
Dep.PU
|
-
|
Bimbingan teknis penyusunan RTRW Kab/Kota
|
Tersusunnya rencana rinci tata ruang di kota kecil menengah di 15 Kabupaten
|
Program Penataan Ruang
|
Dep.PU
|
-
|
Pengembangan dan revitalisasi sistem dan kelembagaan ekonomi
|
Tersusunnya konsep kebijakan pengembangan dan revitalisasi sistem kelembagaan ekonomi perkotaan
|
Program Pengembangan Keterkaitan Pembangunan Antar Kota
|
Depdagri
|
Fokus 4: Peningkatan Kualitas Pengelolaan Hutan dan Lingkungan
|
|
|
a.
|
Pengendalian kebakaran hutan
|
Menurunnya hot spot menjadi sekitar 30 persen dari tahun 2006
|
Program Perlindungan dan Konservasi SDA
|
Dephut
|
b.
|
Rehabilitasi hutan dan lahan
|
Tersusunnya rencana teknis RHL dan terselenggaranya rehabilitasi hutan di daerah rawan banjir
|
Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan SDA
|
Dephut
|
c.
|
Pembangunan KPH
|
Ditetapkannya 7 unit KPH Model di 7 provinsi dan penyelesaian rancangan bangun KPH Model 21 unit di 21 provinsi
|
Program Pemantapan Pemanfaatan Potensi SDH
|
Dephut
|
d.
|
Pengelolaan taman nasional model
|
Terwujudnya kelembagaan pengelolaan kolaboratif di 15 taman nasional model dan terlaksananya pengembangan 3 taman nasional dalam rangka DNS
|
Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam
|
Dephut
|
Fokus 5: Pembaruan Agraria Nasional
|
|
|
a.
|
Pengaturan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah (P4T)
| -
10 ribu bidang konsolidasi tanah
-
Redistribusi tanah (termasuk pemetaan untuk mendukung PPAN) 300 ribu bidang tanah
-
Inventarisasi P4T di 2.000 kel/desa
|
Program Pengelolaan Pertanahan
|
BPN
|
b.
|
Pengendalian dan pemberdayaan kepemilikan tanah
| |
Program Pengelolaan Pertanahan
|
BPN
|
c.
|
Pengkajian dan penanganan sengketa dan konflik pertanahan
| -
2.600 perkara di 419 kab/kota
|
Program Pengelolaan Pertanahan
|
BPN
|