Fokus 1a: Percepatan pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana tsunami di NAD-Nias
Peningkatan, pengembangan dan penguatan landasan pemulihan NAD-Nias yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
Semakin baiknya kinerja dan pelayanan infrastruktur di 6 wilayah dan 23 kabupaten/kota
Meningkatnya koordinasi serta kerjasama tingkat wilayah antara pemerintah daerah, donor dan NGO di 6 wilayah dan 23 kabupaten/kota
Bersinerginya pembangunan infrastruktur dan prasarana layanan publik di 6 wilayah dan 23 kabupaten/kota
Terlaksananya pengendalian program dan penerapan sistem akuntabilitas pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi di 6 wilayah dan 23 kabupaten/kota
Bersinerginya pembangunan yang sifatnya strategis dengan pembangunan yang dilaksanakan di 6 wilayah dan 23 kabupaten/kota
Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias
BRR
Peningkatan kehidupan masyarakat dan pengembangan wilayah NAD-Nias pasca bencana
Terealisasinya total 8.000 rumah baru dan penyewa
Terbangunnya PSD 461 paket
Rehabilitasi/rekonstruksi jalan nasional 232 km, jalan provinsi 243 km di Provinsi NAD, jalan provinsi di Nias 168 km, jalan kabupaten di NAD-Nias 864 km
Tersedianya runway bandara Sultan Iskandar Muda dengan kapasitas Airbus A340
Terbangunnya pelabuhan laut Lhoksemauwe (untuk industri); Meulaboh, Calang, dan Sabang (untuk logistik); dan Langsa (untuk CPO)
Tersedianya sarana kerja pemerintah untuk 545 daerah dan 5 unit peralatan mitigasi bencana untuk mendukung pelayanan publik
Tersedianya sarana dan prasarana sistem kehumasan untuk 15 kantor Pemda dan 27 forum komunikasi
Terbangunnya 15 kantor/gedung pemerintah
Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias
BRR
Fokus 1b: Percepatan pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana gempa di DIY-Jateng, serta pasca bencana alam lainnya di berbagai daerah
Penyelesaian pembangunan, rehabilitasi dan rekonstruksi perumahan dan prasarana dasar
Penanganan jembatan Janti
Program Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
Dep. PU
Rumah dan prasarana dasar di DIY dan Jateng
Program Pemberdayaan Komunitas Pemukiman
Dep.PU
Bantuan pembangunan dan perbaikan 600 unit rumah pasca bencana
Program Pengembangan Komunitas Perumahan
Kemenegpera
Pembangunan sarana dan prasarana ketenagalistrikan
Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Ketenagalistrikan
Dep. ESDM
Peningkatan pelayanan dasar bagi masyarakat yang meliputi pelayanan pendidikan, dan pelayanan kesehatan:
- Rehabilitasi sarana dan prasarana Pendidikan Dasar
Fasilitas dan layanan pendidikan . korban bencana di DIY dan Jateng
Program Pendidikan Dasar
Depdiknas
- Rehabilitasi sarana dan prasarana Pendidikan Menengah
Fasilitas dan layanan pendidikan . korban bencana di DIY dan Jateng
Program Pendidikan Menengah
Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dasar
Program Upaya Peningkatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Depkes
Jaminan KB berkualitas bagi rakyat miskin
Tersedianya sarana dan prasarana keluarga berencana serta alat/obat kontrasepsi
Program Keluarga Berencana
BKKBN
Fasilitasi Pengembangan Kapasitas Aparatur Pemerintah Daerah dalam Memantapkan Penyelenggaraan Pemerintahan di Wilayah Pasca Bencana
Terbangunnya sarana prasarana pemerintahan pasca bencana di Kab Alor, Nabire, Gunung Kidul, Klaten, Ciamis, Cilacap, Bantul, Kota Solok, Kota Bukittinggi dan Kota Padang Panjang
Program Peningkatan kapasitas kelembagaan Pemerintah Daerah
Depdagri
Pembangunan Gedung dan Pembangunan Prasarana
Rehabilitasi kantor BPKP di Provinsi DIY
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara
BPKP
Bantuan modal pasca gempa untuk usaha mikro dan kecil melalui koperasi
Bantuan modal pada 100 koperasi
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi UMKM
Kemeneg KUKM
Peningkatan kehidupan sosial Ekonomi Masyarakat dan Pengembangan Wilayah
- Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan (KHPP)
Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
Kemeneg PP
- Pemulihan warisan budaya yang rusak
Terlaksananya pemulihan benda cagar budaya dibawah pengelolaan BP3 DIY dan Jateng; dan terlaksananya pendukungan untuk pemulihan benda cagar budaya daerah di DIY dan Jateng
Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
Depbudpar
Fokus 2: Penjabaran rencana aksi nasional pengurangan risiko bencana
a.
Pengembangan Sistem Manajemen Penanganan Bencana
30 propinsi :Terbentuknya lembaga penanganan bencana dan SDM yang memahami PB di pusat dan daerah serta menjabarkan RAN PRB ke dalam Rencana Aksi Daerah (RAD) PRB
Program Pemulihan Daerah yang Terkena Bencana
Bakornas PB
Monitoring Pelaksanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi
1 paket
Program Pemulihan Daerah yang Terkena Bencana
Bakornas PB
b.
Pengembangan infrastruktur sistem deteksi dini tsunami (tsunami early warning system/TEWS) dan sistem integrasinya
Peningkatan kapasitas kelembagaan TEWS dan 1 Sistem integrasi
Difusi dan Pemanfaatan IPTEK
Kemenegristek
c.
Penelitian gejala alam tsunami dalam rangka pembekalan pengetahuan bagi masyarakat
Terbentuknya teknologi informasi untuk mensiapsiagakan masyarakat dalam menghadapi bencana, khususnya di beberapa daerah rawan
Penanganan dan pencegahan wabah virus flu burung pada hewan dan restrukturisasi perunggasan
Pengadaan vaksin AI 200 juta dosis, rapid test 10 ribu dan fasilitasi poskeswan dan laboratorium di 33 propinsi, operasionalisasi surveillans, penurunan kasus flu burung pada hewan di 30 provinsi, penataan budidaya unggas pedesaan melalui VPF 200 kelompok, penataan unggas di pemukiman 20 kelompok
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Deptan,
Meningkatnya peran Pemda dalam penanganan kasus flu burung di wilayahnya
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Pemda / Menko Kesra / Komnas (FBPI)
Terselenggaranya komunikasi dan informasi dan edukasi publik
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Menko Kesra / Komnas (FBPI)
Tersosialisasinya bahaya flu burung melalui media cetak dan eliktronik, forum/dialog dan pertunjukkan rakyat
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Publik
1 Kegiatan yang dilaksanakan oleh DEPKEU dilaksanakan dalam fokus 2b
** Dukungan Depbudpar tercantum dalam peningkatan promosi pariwisata ke luar negeri (MAK 4884) yaitu Dukungan untuk Pengembangan Indonesian Promotion Office/IPO (Rp. 9,0 M)
*** 45,0 Miliar untuk Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri, Rp 2,2 Miliar untuk Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
Untuk perpajakan dan kepabeanan terdapat dalam prioritas peningkatan kesempatan kerja, investasi, dan ekspor dan dalam fokus mengnurangi hambatan pokok pada prosedur perizinan, administrasi perpajakan dan kepabeanan
Untuk perpajakan dan kepabeanan terdapat dalam prioritas peningkatan kesempatan kerja, investasi, dan ekspor dan dalam fokus mengnurangi hambatan pokok pada prosedur perizinan, administrasi perpajakan dan kepabeanan