Tugas manajemen



Yüklə 1,02 Mb.
səhifə13/25
tarix14.04.2017
ölçüsü1,02 Mb.
#14143
1   ...   9   10   11   12   13   14   15   16   ...   25

kelas satu. Semua orang harus mulai terbuka terhadap pasar dan menghargai adanya profesi lain

di luar insinyur yang memberi kontribusi sama pentingnya terhadap pengembangan produk.

Business Week menulis, di era Groove dan Barrett, "Siapa pun yang tidak terlihat dalam produksi

PC dianggap warga negara kelas dua." Tetapi belakangan Barret menyadari kesalahannya.

"Budaya itu," katanya lagi, "Tanpa saya sadari telah melahirkan semak-semak

creosote." Creosote adalah sejenis pohon yang mengandung minyak yang

mematikan. Siapa pun yang tumbuh di sekitar-nya, kalau tertetes getahnya, akan

mati. Microprocessor yang demikian dominan telah mematikan pikiran-pikiran untuk

menumbuhkan produk-produk lainnya. Akibatnya mereka sangat dikuasai oleh belenggu-

belenggu yang menutup diri dari siapa pun, termasuk orang-orang baru yang hebat di

tempat lain. Sekarang, kalau Anda mampir di kantor pusat Intel, di kafetaria untuk

karyawan mulai disediakan aneka makanan dari segala penjuru dunia. Sushi dan

Kim Chi mulai tampak. Padahal dulu cuma ada makanan khas bule, yaitu roti

lapis dan sosis yang dingin.

Sesungguhnya tiap

generasi punya

pandangan yang ber-

beda-beda, yang

penting jangan ada

yang mengipasi orang-

orang tua agar bereaksi

berlebihan!

Tentu saja semua orang bertanya-tanya apa yang membedakan Otellini dengan

para pendahulunya? Kepada majalah Time ia menjelaskan cara berpikirnya.

"Gordon (Moore) adalah genius yang pernah dimiliki Intel.

Andy (Groove) adalah guru manajemen. Craig (Barrett)

mempunyai legacy dalam membangun fasilitas manufaktur

dalam era yang menurun. Lantas saya ini apa? Saya hanya

ingin dikenang sebagai orang produk."

Mengapa ia ingin dikenang sebagai orang produk?

Jawabnya mudah. Dengan strategi berbasiskan pengembangan produk, pe-

rencanaan dan desain Intel akan keluar dari kegelapan. Produk bukan berarti

produksi, produk berarti pemasaran. Ini berarti struktur Intel akan berbasiskan

produk, dan akan lebih banyak product variety dari masa-masa sebelumnya.

• • • Kunci Perubahan: Persetujuan Groove

Semua orang sudah melihat Otellini akan berhadapan dengan Groove. Dan

seperti yang sudah kita saksikan, benturan antara kakak dan cucunya ini tak dapat

terhindarkan. Apalagi Otellini sudah mulai membusuk-busukkan segala yang dirintis Groove: Produk, logo, branding, strategi, sampai ke struktur dan kultur.

Semua orang tahu Groove adalah seorang yang keras dan mottonya sangat dike-

nal: Only paranoid can survive. Semua juga tahu betapa besar kharismanya dan

tentu saja jangan coba-coba berdebat.

Ditambah dengan keluhan-keluhan dari anak buah yang memilih hengkang

daripada menyaksikan perubahan, tentu cukup membuat Groove berang. Majalah

Business Week yang terbit awal 2006 melaporkan bagaimana tegangnya suasana ra-

pat tahunan yang digelar pemimpin baru Intel di hadapan sekitar 300 manajernya

di Santa Clara 20 Oktober 2005. Masalahnya, rapat itu juga dihadiri pemimpin

yang sangat dihormati seluruh karyawan dan manajer Intel: Andy S. Groove.

Lebih-lebih lagi, dalam rapat itu, yang melakukan presentasi adalah bukan pria

berkulit putih, melainkan Eric B. Kim, direktur pemasaran keturunan Korea, eks

Samsung. Dalam presentasinya Eric juga berujar dingin tak mempedulikan budaya

Intel yang sangat mengagungkan masa lalu.

Semua orang terdiam saat Kim mengusulkan untuk

membunuh segala legacy yang dibangun Groove : logo,

simbol e, kata Intel Inside, produk, merek Pentium dan lain-

lainnya. Semua yang hadir kenalbetul bagaimana suara

bariton Groove keluar, saat ia meledak marah.

Ternyata, di luar dugaan banyak orang, kita semua keliru. Groove ternyata

tidak marah, tidak merasa terhina. Ia menerima semua rencana itu dengan lapang

dada.


"Saya ingin mengatakan." Katanya seperti yang dicatat Business Week,

"Saya melihat program ini sebagai salah satu mani-festasi

terbaik yang pernah saya lihat di sini, yang menggabungkan

nilai-nilai Intel: Pengambilan risiko, kedisiplinan, dan

orientasi pada hasil. Saya mendukung sepenuhnya."

Semua orang berdiri, bertepuk tangan.

Itulah awal dari sebuah proses, proses

perubahan yang membawa Intel ke dunia

yang sama sekali baru.

Dan hilang sudah segala kecemasan atau keragu-raguan yang dapat mendong-

kel seorang CEO dari kursinya. Sekarang semua sudah jelas dan tak ada lagi ka-

sak-kusuk yang mempertanyakan Otellini.

'Seorang murid

tidak pernah

menilai dirinya

sendiri.'

- Muhammad Jusuf Kalla -

Groove ternyata menya-

dari bahwa zaman telah

berubah dari ia telah

mencetak sejarah. Ia

telah mengantarkan

generasi baru Intel ke

zaman yang lebih indah.

Sekarang giliran orang

lain untuk mencetak

sejarah yang lain.

'Tidak ada orang

yang melakukan

kesalahan lebih

besar daripada

seorangyang tidak

melakukan

apa-apa dan

tidak mengubah

apa-apa, karena

dialah orang yang

melakukan paling

sedikit.'

- Edmund Burke - He may go!

Tetapi akan berhasilkah Otcllini membawa Intel ke masa depan yang lebih

baik? Tak seorang pun yang tahu. Seperti yang sering dikatakan,

"Suatu ketika Anda akan diberitahukan: Change or Die.

Tetapi ketika Anda lakukan perubahan, Anda juga akan diberi

peringatan: Hati-hati, organisasi bisa mati karena perubahan

yang Anda kerjakan".

Sementara itu, "Pada setiap keberhasilan upaya perubahan, selalu ditemui satu

peristiwa kegagalan di tempat yang lain."

Arab Saudi

1943-4 Januari 2006

LATAR BELAKANG

1943: hir di Shindagha, La

Dubai.

1971 - 2006: Menjadi Perdana



Menteri dan pemimpin Dubai

hingga ia wafat.

2-3 November 2004: Sempat

menjadi Presiden UEA saat

kematian Sheikh Zayed bin

Sultan Ai Nahayan sampai

diploklamirkannya presiden

UEA yang baru, Sheikh Khalifa bin

Zayed AI Nahayan tanggal 4

November 2004.

Sheikh memerintah kerajaan

Dubai bersama kedua adiknya,

Sheikh Mohammad (Putra

Mahkota dan Menteri

Pertahanan) dan Sheikh

Hamdan (Menteri Keuangan).

4 Januari 2006: ia meninggal

terkena serangan jantung di

Australia.

Posisinya diambil alih oleh

adiknya Sheikh Mohammad bin

Rashid AI Maktoum sebagai

Pemimpin Dubai.

SHEIKH MOHAMMED BIN RASHID AL MAKTOUM:

MENGUBAH PADANG PASIR MENJADI

"HONGKONG OF THE MIDDLE EAST"

Pada tanggal 18 Februari 1968, di sebuah tenda berjendela di tengah-tengah

padang pasir yang menyengat, bertemulah dua orang bangsawan Arab. Yang satu

adalah Sheikh Zayed, penerus tahta Emir Abu Dhabi, dan satu lagi Sheik Rashid,

pangeran penerus tahta Dubai. Mereka bertemu untuk menindaklanjuti pembica-

raan yang sudah dirintis selama bertahun-tahun untuk melahirkan sebuah federasi

yang terdiri atas berbagai kekuasaan di Arab. Sheikh Rashid atau Sheikh Moham-

med bin Rashid Al Maktoum saat itu baru saja tiba dari London setelah menye-

lesaikan studinya sebagai kadet di Aldershot, sekitar 40 mil sebelah selatan ibu

kota Inggris. Ia masih ingat betul ucapan Sheikh Zayed yang mengawali peristiwa

bersejarah bukan saja bagi dirinya, melainkan juga bangsanya.

"So, Rashid, sekarang bagaimana? Jadikah kita membentuk federasi itu?,"

tanya Sheikh Zayed.

Tanpa terlalu banyak berpikir Sheikh Mohammed Bin Rashid

segera menjawab: "Ulurkan tanganmu Zayed. Mari kita

bersepakat, kita bangun negeri tercinta ini bersama-sama.

Andalah Presidennya." Mereka berpelukan.

Itulah awal bagi terbentuknya sebuah union, yang kelak

dikenal sebagai Uni para Emir Arab, atau Uni Emirat Arab

(UEA).

Lompatan bersejarah itu kemudian dilengkapi oleh empat orang Emir lain- nya, yang masing-masing datang dari Sharjah, Ajman, Fujairah, dan Umm Al-



Qawain pada tanggal 2 Desember 1971. Sejak itu masing-masing membuka diri,

saling membantu, membuka jalan dan menyiapkan masa depan yang baru. Saat itu

Sheikh Mohammad Bin Rashid dipercaya menjadi Perdana Mentri.

Terbentanglah segala angan-angan di kepaja Mohammad. Ia

ingin melakukan dua transformasi sekaligus.

••• Rusa yang Gesit

Mungkin inilah keistimewaan sebuah kerajaan. Selain kekayaan yang terpu-

sat, kekuasaannya pun diyakini punya daya pengaruh yang kuat. Tetapi abad 20 di

seluruh dunia, berbagai kerajaan mulai tampak kehilangan auranya, menyusul cara

berpikir masyarakat yang jauh lebih modern dan lebih kritis. Kalau rajanya tidak

cerdas, sudah pasti kerajaan tinggal menjadi simbol sejarah belaka. Hal ini disadari

betul oleh para Emir. Itulah sebabnya Pangeran berpendidikan Barat ini segera

mengambil langkah-langkah strategis. Sebuah rencana strategis tentang masa

depan UEA segera dicanangkan.

Siapa pun yang baru saja keluar dari Benua Afrika dan

mendarar di negara-negara teluk, dengan cepat mem-

bayangkan bahwa Timur Tengah tak ubahnya dengan rusa

yang jinak.

Di alam rimba Sabana di Afrika, rusa-rusa yang jinak akan segera menjadi

sasaran empuk binatang-binatang lain seperti singa, leopard atau bahkan srigala.

Sebagai penghasil minyak yang kaya, raja-raja Arab punya daya dorong yang

kuat untuk hidup bersantai-santai, menikmati kekayaan alam warisan Tuhan.

Dengan berperilaku demikian sudah pasti mereka akan menjadi sasaran empuk

hewan-hewan ekonomi bernaluri rimba.

Menyadari hal itu, Sheikh Mohammad Bin Rashid yang gemar membuat

puisi-puisi indah, melontarkan filosofi hidupnya.

"Whether you are a deer or a lion, you have to run fast to

survive," katanya.

Maklumlah, di pagi-pagi buta, manakala rusa-rusa jinak belum puas betul

menikmati tidurnya, rombongan singa sudah pasti memburunya. Supaya Selamat,

rusa-rusa itu tdak cukup hanya harus hidup berkelompok dan saling melindungi

diri, melainkan mereka juga harus bisa berlari kencang dengan gesit. Ucapan Mo-

hammad di atas rupanya sungguh membekas di hati para pengikutnya.

Supaya hidup, mereka semua harus bekerja keras dan bekerja

cepat. Supaya bisa bekerja cepat, mereka semua harus bisa

membangun sistem yang simpel dan berpikir simpel.

1. Transformasi

pemerintahan.

Yang ingin dilakukan

sederhana saja,

yaitu ubah bentuk

pemerintahan yang

kental dengan warna

dunia ketiga yang

korupdan lamban,

menjadi semacam

korporasi yang sehat,

responsif, modern, dan

menyejahterakan para

"pemegang sahamnya"

(yaitu rakyat UEA). 2.

Menyulap padang

pasir yang kering

kerontang menjadi

pusat belanja yang

ramai, seramai

Hongkong. Kelak di

atas tanah Arab ini akan

didiami oleh para

profesional yang datang

dari manca ne-gara.

Mereka akan tinggal

digedung-gedung

pencakar langit yang

tertata baik, dengan

layanan jasa istimewa,

cepat dan profesional.

Baginya Arab tak bisa

terus menerus meng-

gantungkan hidupnya

pada minyak.

'Hanya sedikit

yang mem-

bedakan manusia

satu dengan

lainnya, tetapi

Perbedaan kecil

itu dapat menjadi

besar. Yaitu

manakala ia

positif atau

negatif.'

- Laurie Coots -

(Searah jarum jam) Dubai dahulu dan sekarang

"Saya tidak tahu apakah saya dapat disebut sebagai pemimpin yang baik, tetapi

saya adalah seorang pemimpin. Dan saya mempunyai visi. Maka saya sudah

membayangkan 20 tahun, 30 tahun ke depan. Saya belajar dari ayah saya,

Sheikh Rashid. Dialah pemimpin, bapak bagi rakyat Dubai. Saya mengikuti

langkah-langkah yang diteladani al-marhum. Dia selalu bangun pagi-pagi, dan

berjalan seorang diri me-ngontrol proyek-proyek penting. Saya melakukan hal

yang sama. Saya turun ke bawah, melihat sendiri, melihat wajah-wajah,

menggerakkan mereka. Saya mengambil keputusan tanpa keragu-raguan dan

bergerak cepat. Dengan penuh energi."

Gerakan penuh energi dengan arahan yang jelas telah menjadikan UEA dan Dubai sebuah ka-

wasan sejahtera dalam tempo kurang dari 20 tahun.

••• Perencanaan Dapat Mengubah Masa Depan

Hampir semua negara punya perencanaan, tetapi tak semua negara menghasilkan kesejahteraan.

Sheikh Mohammed menyadari pentingnya rencana, tetapi bukan sekadar rencana. Baginya setiap

rencana harus mengandung tiga hal, yaitu:

Filosofi, Prioritas, dan Disiplin Filosofi

Filosofi diperlukan untuk menetapkan apa yang menjadi landasan berpikir untuk melihat masa

depan di tengah-tengah ribuan pilihan yang sama pentingnya.

Setiap pemimpin tentu punya cara berpikir yang berbeda-beda dan pada saat

yang bersamaan akan mengalami pilihan-pilihan yang saling bertentangan satu

dengan lainnya. Oleh karena itulah filosofi menjadi sangat penting.

Dulu, Ir. Soekarno membangun Indonesia dalam suasana yang penuh keterbatasan. Ia tidak

memiliki banyak pilihan, tidak cukup tenaga yang mampu membantunya, dan dikelilingi oleh pilihan-

pilihan yang cenderung conflicting satu dengan lainnya. Dalam suasana itulah ia memilih cara berpikir

"Demokrasi Terpimpin".

Rencana Strategis Sheikh Mohammed bin Rashid

Filosofi: Landasan berpikir, ekonomi dulu baru politik

Prioritas: Dahulukan yang utama, dengan urutan yang tepat

1. Transformasi pemerintahan, menuju korporatisasi

2. Transformasi nilai-nilai

3. Modernisasi sektor-sektor usaha:

a. Infrastruktur (bandara, pelabuhan)

b. Emirates Air & turisme

c. Empat point of interest

(Dubai Shoping Festival, Pacuan Kuda Dunia, Palm Island, Wisata Padang Pasir)

d. Pelayanan publik

Disiplin: Manusia yang disiplin dan Budaya disiplin



Sheikh Mohammed bin Rashid juga punya pilihan-pilihan.

Ia memilih ekonomi agar berada di depan, bukan politik sebagaimana yang

ditekankan oleh sahabat-sahabatnya di negara Barat. Suatu ketika, misalnya, ia

mengatakan:

"If a cart is politics and a horse is the economy, then we have to put the horse

before the cart and not the other way around."

Filosofi yang demikian tentu sangat penting mengingat di negara-negara lain, dipercaya politik -

bukan ekonomi - yang harus berada di depan. Mereka beranggapan tanpa demokrasi, pembangun-an

ekonomi dapat terhadang, tak akan menyejahterakan dan tak ada yang mengontrol. Sheikh Moha-

mmed berpandangan Sebaliknya. Untuk berpolitik yang beradap, manusia harus sejahtera lebih da-

Ia tidak hanya

mampu melihat yang

kasat mata dengan

mata persepsi, juga

tidak hanya dengan

mata "probability"

seperti para pengamat.

Pemimpin visioner

mempunyai mata

"possibility", karena di

tangannya segala hal

memungkinkan.

hulu. Maka yang ia butuhkan untuk membangun negerinya bukanlah politisi

ataupun para pengamat yang selalu mengkritik orang lain.

Baginya, kata "impossible" tidak

boleh ada dalam setiap kamus

seorang pemimpin.

Baginya, pemimpin adalah seorang yang visioner. Pemimpin bukan cuma

punya mata dan telinga, melainkan juga kekuasaan, anggaran, dan sumberdaya-

sumberdaya lainnya. Dengan kekuasaan dan penguasaan yang demikian, maka tak

ada yang mustahil untuk diubah oleh seorang pemimpin.

Tiga Jenis Mata dalam Melihat

Ingatlah satu hal ini:

Jangan abaikan hal-hal

kecil. Sebab ia bisa

memberi dampak yang

luar biasa.

Prioritas

Prioritas, adalah unsur strategi yang tak kalah pentingnya. Seperti yang dia-

jarkan oleh Vilvredo Pareto, Sheikh Mohammed bin Rashid menyadari betul per-

lunya mencari 20% kegiatan yang diutamakan karena akan menyumbang 80%

keberhasilan.

. Mata Persepsi, melihat yang kasat mata.

Bagi yang melihat, apa yang tertangkap dianggap sebagai realitas.

2. Mata Probability, melihat dengan skenario-skenario.

Ini adalah "mata"para analis.

3. Mata Possibility, melihat dengan kekuatan menggerakkan.

Inilah mata pemimpin, karena di tangannya ada kekuasaan &

penguasaan sumber-sumber daya. Untuk hal yang terakhir, Mohammed membangun sejumlah

infrastruktur, dimulai dari dok kapal dan bandara internasional

dengan menerapkan kebijakan langit terbuka (Open Sky Policy).

Pada tahun 1977, ia membentuk sebuah komite untuk mem-

bangun Dubai International Airport.

Visinya, Dubai akan dijadikan hub untuk

memasuki wilayah-wilayah lain di Afrika dan

Timur Tengah. Bahkan juga untuk penerbangan

komersial dari Asia ke Eropa Barat.

Menurut sejumlah sumber, kultur yang dibangun dalam

komite ini begitu kreatif, sedemikian rupa sehingga setiap orang

merasa perlu mencari solusi-solusi kreatif untuk mengembangkan

bandara internasional ini menjadi bandara yang strategis.

Setelah Bandara Dubai Internasional beroperasi secara ko-

mersial, pada tahun 1985, di bulan Januari, Sheikh Mohammed

bin Rashid memanggil Maurice Flanagan, General Manager pada

Dubai National Tourist Authority ke istananya di Za'Abeel Pa-

lace. Selanjutnya cerita berikut ini menjadi sangat populer sekali

bagi lahirnya Emirates Airline yang sekarang mulai disetarakan

dengan Singapore Airline.

"Saya dipanggil dan Sheikh mengatakan bahwa ia ingin

segera memulai usaha jasa penerbangan udara secepat mungkin.

Sheikh bertanya, perlu modal berapa besar? Dan berapa lama

dibutuhkan supaya bisa segera beroperasi?," ujar Maurice. Ia tahu

persis Sheikh Mohammed bukanlah seorang yang mau menunggu

beberapa hari. Ia adalah orang yang mengutamakan

profesionalisme. Untuk itulah ia bersedia merekrut tenaga-tenaga

kelas satu. Maka Maurice tak bisa berandai-andai dan jawaban-

nya ditunggu segera. Ia segera menjawab, "Sepuluh juta dolar."

Mendengar itu Sheikh Mohammed mengangguk-anggukkan

kepala. Ia segera membentuk sebuah tim kecil yang bekerja se-

cara rahasia. Hanya dalam hitungan bulan, tak lama kemudian

Emirates sudah mengudara untuk pertama kalinya (25 Oktober

1985).


Pesannya kepada para pengikutnya sangat

sederhana, "Cari orang-orang bagus dari mana

saja dan berikan yang terbaik."

Sekarang Emirates di kenal sebagai maskapai dengan kekuat-

an pelayanan, dengan jaringan yang menyebar ke mana-mana, Bagan 5.1

Sheikh percaya, di

balik padang pasir yang

tidak menarik terletak

potensi wisata yang tak

kalah bila dibandingkan

dengan wisata safari di

Tanzania atau Kenya.

Burj AI Arab adalah

sebuah hotel super

mewah yang menjadi

idaman para selebriti

dunia. Sebagai peleng-

kap, sejak tahun 2001,

Sheikh Mohammed

telah mencanangkan

sebuah proyek besar di

samping Burj AI Arab,

yaitu sebuah resort

laut yang lebih mewah

lagi, Palm Island yang

berbentuk dua buah

pohon kelapa dengan

17 cabang-cabangnya.

dan dilayani oleh crew dari mancanegara. Mereka datang dari Indonesia, Singapu-

ra, Taiwan, China, India, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Belanda, Turki, Iran,

dan sebagainya. Armadanya dimiliki orang Arab, tetapi crew-nya. internasional.

Di balik prioritas itu, Visinya adalah membangun Dubai

sebagai daerah pariwisata yang diminati dunia.

Tetapi untuk datang ke sana, Dubai harus menjadi kota terbuka. Saat ini saja

dari 3 juta penduduknya, hanya kurang dari 1 juta penduduk aslinya. Selebihnya

adalah pendatang. Sheikh membangun empat point of interests. Pertama, Dubai

Shopping Festival (DSF) yang direncanakan secara langsung di bawah Pengawasan

Sheikh Mohammed. DSF adalah festival tahunan yang dilakukan bersama-sama

secara terpadu untuk mempromosikan ekonomi UEA kepada dunia yang dapat

diperluas menjadi produk dari berbagai negara yang diperdagangkan di negeri

ini. Kedua, DSF didukung dengan sebuah event besar, yaitu perebutan

Dubai World Cup, sebuah arena balap kuda dunia. Kuda dan pembalapnya

didatangkan dari berbagai negara. Hadiahnya sebesar US$2,4 juta. Ketiga,

Sheikh membangun sebuah resort dengan bangunan hotel yang unik di

laut Arab, yang tingginya hanya 60 meter lebih rendah dari Empire State

Building, Burj Al Arab (The Tower of the Arabs). Dan keempat,

mengaktifkan resort di padang pasir dengan arena racing dengan

pengendara-pengendara profesional bersertifikat.

Tak disangka, bukan cuma turis yang datang. Investasipun terus berdatang-an.

Tahun lalu, angka pertumbuhan bisnis properti melebihi target sebesar 20%.

Kantor-kantor perwakilan dagang asing berdatangan. Sementara itu turis yang da-

tang (2005) mencapai 5,5 juta orang. Padahal biaya yang harus dikeluarkan untuk

melancong ke negeri ini tidaklah kecil. Emirates Air tentu memperoleh bisnis yang

tidak kecil. Tahun 2006 ini, mereka membeli 7 Airbus A380 yang mampu meng-

angkut 555 penumpang. Selain itu mereka juga menambah 60 pesawat berbadan

lebar lainnya senilai $10 miliar.

Disiplin

Disiplin adalah modal penting untuk perubahan. Seperti kata Jim Collins,

"Banyak yang memiliki budaya, dan banyak yang memiliki

disiplin, tetapi sedikit yang memiliki kedua-nya: Culture of

discipline."

Siapkah Anda menjadi Presiden Republik yang banyak masalah

ini? Saya berharap buku ini mengilhami Presiden Rl tahun 2025.

Barangkali saat ini usia Anda baru 25 tahun.

Kalau Anda memiliki culture of discipline, lanjutnya lagi,

maka Anda tak memerlukan hierarki.

Tampaknya inilah yang dikejar oleh Sheikh Mohammed.

Oleh karena itu, pilihannya adalah corporatism. Orang-orang direkrut secara

profesional, lembaga-lembaga dimiliki oleh publik, jasa-jasa publik mengede-

pankan kepuasan pelanggan, teknologi informasi diterapkan di mana-mana. De-

ngan cara itu tidak ada lagi tempat bagi pemalas yang tidak disiplin.

••• Berlari Seperti Macan

Ia benar-benar mengharapkan kemajuan dan kemajuan berarti sejarah.

"Kita bekerja membuat sejarah. Sejarah yang berubah dari

masa ke masa. Kita bekerja menciptakan sesuatu yang baru.

Dan bila upaya itu selesai, kita sudah harus siap dengan hal

baru lainnya. Langkah kita adalah bergerak ke depan, bukan

menunggu masa depan menghampiri kita."


Yüklə 1,02 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   9   10   11   12   13   14   15   16   ...   25




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©azkurs.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin