Sekarang UEA dan Dubai telah benar-benar berubah. Dari padang pasir yang
tandus, kurang air, dan tidak menarik sama sekali, menjadi kawasan investasi dan
tujuan wisata yang diminati di seluruh dunia. Sheikh Mohammed melengkapi
ucapan-ucapannya dengan langkah-langkah nyata.
Impiannya hanya satu, mengubah citra
tanah Arab sebagai tanah yang penuh
harapan dan kedamaian.
Pada saat ia dimakamkan awal Januari 2005 seluruh kepala negara asing yang
melayat menundukkan kepala. Media massa Internasional mengutip kata-kata-nya.
"Kita bekerja keras untuk melepaskan kaitan antara Islam
dengan aktivitas terorisme...., Islam adalah agama yang
berpihak pada keadilan, toleransi, dan perdamaian dunia...."
Itu sebabnya dana karitatif dari UEA tidak dibatasi hanya untuk membantu
negara-negara Islam saja. Siapa pun di dunia ini, sebagai sesama manusia yang
menderita, yang butuh pertolongan, haruslah disantuni. Almarhum telah mem-
bantu para korban tragedi WTC New York, sama pentingnya dengan para korban
kekerasan Israel di Palestina.
Padang pasir di tangan
Change Maker berubah
menjadi tanah yang
subur. Jangan
sampai terjadi
Sebaliknya disini.
Bangunlah bangsaku!
'Kami tidak boleh
tertidur. Sebab
segala yang stag-
nan berarti ke-
munduran. Oleh
karena itu siapa
pun juga harus
metnbangun
posisi ke depan.
Kalau Anda tidak
bisa bergerak ke
depan, posisinya
harus diberikan
kepada orang
lain.'
- Sheikh Moham-
med bin Rashid Al
Maktoum -
- Diolah dari berbagai sumber dan pengamatan di lapangan dalam kunjungan beberapa kali 2005-2006.
- Beberapa acuan: Duraid Al Baik. Dubai Is Entering a New Era. Gulf Hews, 6 Januari 2006. Hal. 8
Dubai kini telah memasuki sebuah era baru. Sebuah era yang dibangun dengan kerja keras.
Mereka bukan lagi seekor rusa yang harus berlari kencang di pagi buta
agar tidak dimangsa hewan-hewan liar. Mereka telah menjelma menjadi
macan di padang pasir yang berlari kencang, mengejar rusa-rusa lain
untuk kesejahteraan.
Tak ada kata lain selain transformasi
untuk maju terus ke depan.
DNA PERUBAHAN PADA MARTIN LUTHER KING
Anda mungkin pernah mengalami masa-masa sulit, menghadapi kelompok-kelompok tertentu
yang menentang langkah atau kebijakan yang Anda ambil. Atau Anda sendiri pernah merasa tidak
nyaman dengan pemimpin Anda. Anda melawan, menghambat, membuat surat-surat kaleng, melaku-
Apa yang Anda lakukan mencerminkan keadaan
Change DNA Anda.
Jangan sia-siakan harta berharga ini!
'Bukan cuma cinta yang buta, melainkan juga rasa
cemburu. Cemburu penuh dendam, dan dendam adalah
kepuasan yang tak akan pernah terpenuhi.'
- Lawrence Durrell - kan tindakan-tindakan intimidatif, atau mengorganisir kekuatan yang
dapat menghambat gerak langkah pemimpin Anda. Anda ingin agar ia
cepat-cepat diganti karena "self interest" Anda terusik. Atau Anda ingin
yang bersangkutan dipermalukan. Apakah Anda lakukan secara
gentlemen dan terbuka? Atau, mugkin Anda lakukan terse-lubung, sambil
mengancam-ancam. Apakah Anda resah, atau kaku, semua
mencerminkan kadar DNA Perubahan yang Anda miliki. Sementara itu,
sebagai pemimpin yang menghadapi tekanan-tekanan
itu Anda bisa saja resah, bisa juga menghadapinya
dengan kalem. Anda bisa saja cuma sekadar
berguyon, berwacana, atau asal bicara. Tetapi ada
yang melakukannya dengan sepenuh hati, penuh rasa
disiplin, dan bergerak tanpa rasa takut.
Di lain pihak, Anda juga menghadapinya dengan keinginan besar
berdamai, menghindari konflik, menyatukan pikiran, dan mencegah
terjadinya disintegrasi dan sebagainya.
Berikut ini, saya sajikan pidato terkenal dari tokoh perubahan Martin
Luther King yang berjudul "I have a dream". Pidato ini di-ucapkan oleh
Dr. King di The Lincoln Memorial Park, Washington DC pada tanggal 28
Agustus 1963.
Pidato ini diyakini banyak ahli mewakili sebuah
kekuatan DNA. Perubahan yang lengkap yang
menghasilkan sebuah gerakan damai, penuh moral,
dan dikung oleh berbagai kalangan, termasuk kaum
kulit putih.
King adalah tokoh yang sangat dihormati di Amerika Serikat yang
berhasil mendorong gerakan-gerakan kaum sipil dan mengha-puskan
diskriminasi rasial. Ia tewas tertembak kalangan status quo tak lama
setelah pidato itu diucapkan. Cerita lengkapnya ada di buku terdahulu
(CHaNgE! Tak Peduli Berapa Jauh Jalan Salah Yang Anda Jalani, Putar
Arah Sekarang Juga, 2005).
Naskah pidato ini sekarang menjadi bahan bacaan
wajib di banyak sekolah bisnis terkenal di dunia.
Bentuk audio aslinya pun banyak diperdagangkan, dan telah memberi
inspirasi yang sangat besar dalam gerakan-gerakan pembaharuan di manca
negara. Mari kita simak bersama!
Lahir: 15 Januari 1929, di Atlanta, Georgia, AS.
Meninggal: 4 April 1968, di Memphis, Tennessee, AS.
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN
1948: Lulus dengan gelar Bachelor of Art
dalam bidang Sosiologi
1951: lulus sebagai valedictorian dari
seminari Teologi Crozer, Pennsylvania, gelar
Bachelor of Divinity
1955: Menerima gelar Ph.D. dalam teologi
sistematik dari Universitas Boston.
AKTIVIS HAK-HAK WARGA NEGARA
1953: Menjadi pastor Gereja Baptis Dexter Avenue
(gereja kulit hitam paling terkemuka di
Montgomery, Alabamal.
1957: King membantu mendirikan Southern
Christian Leadership Conference (SCLC), sebuah
kelompok yang diciptakan untuk memanfaatkan
otoritas moral dan mengorganisasi kekuatan
gereja-gereja kulit hitam untuk melakukan
demonstrasi tanpa kekerasan dalam upaya
mereformasi hak-hak warga negara. King terus
memimpin organisasi itu sampai meninggal. King
dan SCLC menerapkan prinsip-prinsip demonstrasi
tanpa kekerasan dengan sangat berhasil karena
secara strategis memilih metode demonstrasi dan
tempat-tempat di mana demo dilakukan dengan
menentang otoritas segregasionis.Terkadang
konfrontasi itu berubah jadi kekerasan. King dan
SCLC membantu dalam gerakan demo yang tidak
berhasil di Albary, pada 1961 dan 1962 di mana
pembagian dalam komunitas kulit hitam dan
tanggapan remeh dan licik pemerintah setempat
menghancurkan upaya-upaya itu; dalam demo
Birmingham pada musim panas 1963; dan dalam
demo di St. Augustine, Florida, pada 1964. King
dan SCLC menggabungkan kekuatan dengan
SNCC di Selma, Alabama, pada Desember 1964, di
mana SNCC tengah menangani registrasi para
pemilih selama beberapa bulan.
1964 -1965: King mengorganisasi dan memimpin
gerakan bagi hak kaum kulit hitam untuk memilih,
desegregasi, hak untuk bekerja, dan hak-hak dasar
warga negara lainnya. Kebanyakan hak itu berhasil
dibuat dalam hukum Amerika Serikat dengan
diterimanya Civil Rights Act dan Voting Rights Act
4 April 1968: Martin Luther King meninggal
dibunuh.
SAYA merasa bahagia bergabung bersama Anda hari ini, dengan apa yang akan terjadi dalam seja-
rah sebagai demonstrasi terbesar demi kebebasan dalam sejarah bangsa kita.
Lima ratus tahun lalu, seorang Amerika yang hebat, yang bayangan simboliknya sekarang kita
rasakan, menandatangani Proklamasi Emansipasi. Keputusan penting itu adalah lentera harapan
bagi jutaan budak Negro yang masih terbakar dalam api ketidakadilan. Peristiwa itu dipandang
sebagai sebuah kabar gembira yang mengakhiri malam panjang mereka dalam tahanan.
Tetapi seratus tahun kemudian, ternyata kaum Negro masih terkekang.
Seratus tahun kemudian, hidup seorang Negro masih menyedihkan, pincang karena belenggu
pemisahan dan rantai diskriminasi.
Seratus tahun kemudian, Negro masih hidup di sebuah pulau kemiskinan yang sepi di tengah-
tengah luasnya lautan kemakmuran materi.
Seratus tahun kemudian kaum Negro masih hidup merana di sudut-sudut kota Amerika dan
menemukan dirinya hidup dalam pengasingan di tanahnya sendiri.
Jadi kita hadir hari ini di sini untuk mendramatisasi kondisi yang memilukan. Ibaratnya kita
datang ke ibu kota Negara untuk mencairkan cek kita.
Ketika arsitek republik ini menulis kata-kata indah tentang kon-
stitusi dan Deklarasi Kemerdekaan, mereka menandatangani
surat utang di mana setiap orang Amerika adalah ahli waris. Su-
rat utang itu menjanjikan bahwa setiap orang, ya, kulit hitam,
dan juga kulit putih, terjamin hak hidupnya yang tidak terpisah-
pisah yang dapat diambil oleh orang lain, termasuk kebebasan,
dan pencarian kebahagian hidupnya.
Mudah dimengerti hari ini Amerika sudah melalaikan janjinya. Amerika telah memberikan
orang Negro cek yang buruk; Sebuah cek yang dikembalikan dengan tulisan "tidak cukup dana".
Kami menolak mempercayai bahwa dana tidak cukup dalam ruang kesempatan bangsa ini.
Kami ingin tunaikan cek ini, cek yang akan memberikan tuntutan kekayaan, kebebasan, dan keadil-
an yang aman.
Kita datang ke tempat keramat ini untuk mengingatkan Amerika tentang ketakutan yang
mendesak. Tidak ada waktu untuk berada dalam kemewahan atau menelan sedikit demi sedikit
obat yang meredakan. Sekarang waktunya untuk membuktikan janji demokrasi.
Sekarang saatnya untuk bangkit dari kegelapan dan menyingkir-
kan lembah pemisahaan ke jalan cahaya keadilan antarras. Sekarang tiba saatnya mengangkat bangsa ini dari pasir ketidakadilan rasial ke batu kuat per-
saudaraan.
Sekarang saatnya menjadikan keadilan sebuah kenyataan untuk semua orang. Adalah fatal
bila bangsa ini melupakan keadaan yang mendesak. Terik di musim panas dari ketidakpuasan yang
masuk akal orang Negro tidak akan berhenti sampai musim semi kebebasan dan persamaan yang
menyegarkan datang.
Sembilan belas enam tiga bukan sebuah akhir, tetapi permulaan. Dan mereka yang mengharap-
kan Negro meledakkannya, dan menjadi sesuka hati, kita akan bangunkan secara kasar jika bangsa
ini kembali kepada 'business as usual'.
Tidak akan ada istirahat atau ketenangan di Amerika sampai Negro diberi hak-hak kewargane-
garaannya. Angin puyuh pemberontakan akan terus berlanjut menggoncang fondasi bangsa sampai
datang keadilan itu.
Tetapi ada sesuatu yang saya harus katakan kepada kaum saya
yang berdiri di ambang pintu yang hangat yang membawa ke is-
tana keadilan. Dalam proses mengambil hak-hak itu kita tidak
boleh melakukan kesalahan dengan melanggar hukum. Jangan
puaskan kehausan kebebasan dengan meminum dari cangkir
kepahitan dan kebencian. Kita harus selalu berjuang dengan
martabat dan disiplin. Jangan biarkan protes kreatif ini
diturunkan derajatnya dengan kekerasan fisik.
Sekali lagi dan sekali lagi kita harus bangkit ke tingkat yang paling mulia dengan mempertemu-
kan kekuatan fisik dengan kekuatan jiwa.
Jangan sampai semangat militan ini membawa kita dalam ketidakpercayaan kepada semua
masyarakat kulit putih. Untuk banyak Anda kulit putih kita, sebagai bukti dengan kehadiran
mereka hari ini, telah menyadarkan bahwa kebebasan mereka sejalan dengan kebebasan kita.
Serangan bersama kita telah bergemuruh, dan harus terus dikawal oleh tentara kedua warna kulit.
Kita tidak bisa berjalan sendiri.
Dan seiring kita berbicara, kita berikrar bahwa kita harus bergerak ke depan. Kita tidak berba-
lik ke belakang. Ada yang mempertanyakan perjuangan tentang hak-hak sipil. "Kapan Anda merasa
puas? " Kita tidak akan pernah merasa puas sepanjang Negro masih menjadi korban kekerasan-ke-
kerasan Polisi yang brutal.
Kita tidak akan pernah merasa puas sepanjang badan kita, yang letih setelah per jalanan jauh,
tidak diperkenankan beristirahat di penginapan. Kita tidak akan merasa puas sepanjang mobilitas
orang Negro dibatasi dari satu getho ke getho lain.
Kita tidak akan pernah merasa puas sepanjang anak-anak kita dirampas harga dirinya oleh
rambu-rambu yang menyatakan "Hanya Untuk Kaum Kulit Putih ". Kita tidak akan pernah puas
sepanjang orang Negro di Mississippi tidak boleh ikut memilih dan orang Negro di New York per-
caya, dia tidak memiliki apa-apa untuk memilih. Tidak, kita tidak puas, dan kita tidak akan puas sampai keadilan mengalir seperti air dan bergerak seperti aliran sungai.
Saya sadar sebagian dari Anda datang ke sini setelah ke luar dari pengadilan dan kesengsaraan
yang berlebihan. Sebagian Anda telah datang ke sini langsung dari penjara yang sempit. Sebagian
lagi meminta kebebasan dari pukulan-pukulan, penyiksaan, dan kebrutalan polisi.
Anda telah menjadi veteran dari penderitaan yang kreatif. Kembali beker-
ja dengan kepercayaan yang tidak menyisakan kepedihan adalah penyela-
matan.
Kembali ke Mississippi; kembali ke Alabama; kembali ke Carolina Selatan; kembali ke Georgia;
kembali ke Lousiana; kembali ke dusun dan perkampungan kecil di Kota sebelah utara, mengetahui
bahwa bagaimanapun situasi dapat, dan akan berubah. Jangan biarkan kita meratapi terus di bukit
keputusasaan.
SAYA katakan kepada Anda, sahabat saya, meskipun kita harus berhadapan dengan kesulitan hari
ini dan besok, saya masih bermimpi. Sebuah mimpi yang mengakar di mimpi orang Amerika, mimpi
di mana suatu hari bangsa ini akan bangkit dan hidup dalam pengertian yang sebenar-benarnya
tentang kepercayaannya. Siapa yang memegang teguh kebenaran ini akan menjadi bukti, bahwa
semua orang diciptakan sama.
Saya bermimpi kalau suatu hari di bukit merah Georgia, anak
dari bekas budak dan anak dari bekas pemilik budak akan dapat
duduk bersama di meja perAndaan.
Saya bermimpi kalau suatu hari, meskipun negara bagian Mississippi, negara bagian yang sa-
ngat panas dengan ketidakadilan, panas dengan penindasan akan berubah menjadi mata air kebe-
basan dan keadilan.
Saya bermimpi keempat anak kecil saya suatu hari akan hidup di
sebuah bangsa di mana mereka tidak akan dinilai karena warna
kulitnya, tetapi karena karakter mereka.
Saya bermimpi itu hari ini!
Saya bermimpi suatu hari di Alabama, dengan persoalan rasis yang sangat ganas, dengan gu-
bernurnya yang melontarkan kata-kata yang menyudutkan dan kontradiktif dari bibirnya, suatu
hari di Alabama, anak kecil kulit hitam laki-laki dan perempuan akan dapat berpegangan tangan
dengan anak kecil kulit putih laki-laki dan perempuan seperti kakak beradik. Saya bermimpi itu
hari ini!
Saya bermimpi kelak setiap dusun akan mulia, setiap bukit dan
pegunungan akan dibuat rendah, tempat yang kasar akan dibuat
datar, dan tempat yang berliku-liku akan dibuat lurus dan ke- muliaan Tuhan akan terungkap dan semua orang akan melihat
itu bersama-sama.
Ini harapan kita.
Ini kepercayaan yang akan saya bawa pulang ke Selatan.
Dengan kepercayaan ini, kita akan dapat menembang gunungan kepatahan hati sebuah batu
harapan.
Dengan kepercayaan ini kita akan dapat merubah kesalahpahaman di bangsa kita menjadi
simphoni perAndaan yang indah.
Dengan kepercayaan ini, kita akan dapat bekerja bersama, berdoa bersama, berjuang bersama,
dipenjara bersama, berdiri untuk kebebasan bersama, mengetahui kalau kita akan bebas suatu
hari.
Hari ini akan menjadi hari di mana anak-anak Tuhan akan dapat bernyanyi dengan makna
baru -
"Negaraku adalah milik-Mu, tanah indah kebebasan, untuk-Mu
aku bernyanyi, tanah di mana ayahku meninggal, tanah ke-
banggaan peziarah, dari semua tepi gunung, biarkan kebebasan
bergema"
- dan jika Amerika menjadi sebuah bangsa yang besar, ini harus menjadi kenyataan.
Jadi biarkan kebebasan bergema dari atas bukit New Hampshire yang luar biasa.
Biarkan kebebasan bergema dari atas puncak bukit Alleghenies Pennsylvania.
Biarkan kebebasan bergema dari gunung yang diselimuti salju Colorado.
Biarkan kebebasan bergema dari lekukan lereng California
Biarkan kebebasan bergema dari Gunung Batu Georgia
Biarkan kebebasan bergema dari pemandangan gunung Tennessee.
Biarkan kebebasan bergema dari setiap bukit dan onggokan tanah Mississippi,
dari setiap tepi gunung, biarkan kebebasan bergema.
Dan ketika kita membiarkan kebebasan bergema, ketika kita biarkan itu bergema dari setiap
desa dan dusun, dari setiap negara bagian dan kota, kita akan dapat mempercepat dari mana hari
itu ketika semua anak-anak Tuhan, pria kulit hitam dan putih, Yahudi atau bukan, Katolik dan
Protestan, akan dapat berjabat tangan dan bernyanyi dalam bahasa spritual Negro lama,
"Akhirnya bebas, akhirnya bebas, terima kasih Tuhan
yang Agung, kita akhirnya bebas"
Sumber: James Melvin (Ed.). (1992). / Have a Dream. Martin Luther King, Jr., 1929 -1968, Writings and Speeches that Changes the World: Foreword by
Coretta Scott King. Harper, San Francisco, hal. 102-106. CATATAN
Dengan mempelajari sejarah perjuangan Martin Luther King sejak kanak-kanak sampai de-
wasa dan akhirnya tewas ditembak, maka tampak jelas darah DNA Perubahan pada sikap-sika-
pnya. Pidato di atas hanyalah sebuah teks yang dianggap dapat mewakili sebagian dari sifat-sifat
dasarnya dalam melakukan perubahan. Dengan membaca sejarah hidupnya yang lebih lengkap
seperti yang saya ringkas dalam buku saya terdahulu, maka dapat diketahui larutan OCEAN yang
dimiliki sebagai berikut:
0 = Openness to experience (Keterbukaan terhadap Pengalaman Hidup)
Dr. King terbuka matanya sejak kanak-kanak (saat temannya yang berkulit putih dilarang
bermain dengannya), saat remaja di dalam bus kota diminta memberikan kursi kepada
penumpang kulit putih, dan saat-saat menyaksikan peristiwa-peristiwa rasial lainnya. Pada
saat orang-orang kulit hitam merasa menjadi budak adalah takdir yang tak bisa dilawan,
King justru melihat belief itu tak dapat diteruskan lagi.
C = Consciousness
Ia memperjuangkan gerakannya secara sistematis. Setelah mengalami sendiri diskriminasi
rasial, ia terpilih menjadi presiden MIA (organisasi para pendeta kulit hitam di Mont-
gomery-Alabama), ia lalu memperhatikan setiap kasus penghinaan dan penindasan rasial.
Ketika kasus Rosa Parks menolak diturunkan dari bus dan ditangkap polisi, ia mengupaya-
kan advokasi. Ia memimpin demo penolakan menggunakan kendaraan umum, dan terus
menerus menghadapi teror. Ia juga tidak berhenti walaupun rumahnya diteror KKK dan
dibom oleh mereka, dan anak-anak mereka diculik dan dibunuh oleh KKK. King meng-
hancurkan nilai-nilai lama sekaligus membangun nilai-nilai baru. Ia mencalonkan diri
sebagai presiden, menerima hadiah Nobel, dan seterusnya.
A = Agreeableness
Ia bersikap tegas, dan tahu siapa saja yang harus dilawan. Ia tidak membenci semua kaum
kulit putih. Bacalah kembali pidato di atas, King mengajak kaumnya agar bergerak dengan
damai; pulang dengan kesucian. Ia berkawan dengan John F. Kennedy dan demo-demo
besar damai yang ia canangkan banyak didukung kaum kulit putih. Maka sekalipun mereka
diperlakukan tidak adil, diperas polisi dan dizalimi, dipenjarakan dan seterusnya, King
memerintahkan agar tidak melakukan konfrontasi dan tidak pernah putus asa.
N = Neuroticism
Pelajari kembali seluruh pidato di atas, dan seluruh aktivitasnya. King begitu lentur terha-
dap tekanan-tekanan. Ia merasakan tekanan-tekanan itu begitu keras, hidupnya menjadi
lebih sulit setelah bergerak dan memimpin perubahan, tetapi hal itu tidak membuat dirinya
cemas, gelisah, mudah marah, dan sebagainya. Modal dasarnya yang kalau disalurkan
dalam bentuk aktivitas-aktivitas perubahan dengan nyali besar dan pidato-pidato yang
berenergi. 6 Re-Code The Leader
P
EMIMPIN, bukan anak buah. Dialah yang bertanggung jawab.
Dalam situasi yang sulit ia bukan sekadar pemangku jabatan,
melainkan seseorang yang menimbulkan gerakan dengan
kekuatan pengaruhnya. Maka di zaman sulit, na-manya bisa
menjelma menjadi motivator, coach, penerjemah, nabi, dai, guru, paus,
jenderal, atau panglima. Beda benar dengan sebutan-sebut-an formal
yang tertera pada surat keputusan pemangku jabatan: pres-iden, direktur,
dirjen, sekjen, menteri, kabag, kasie, kapolres, kacab, dan sebagainya.
Gambar 6.1
Dalam memimpin perubahan, pemimpin harus me-Re-Code
dirinya dari sekadar pemangku jabatan menjadi "sesuatu"
yang menggerakkan.
Lihatlah Gambar 6.1 di atas, dan renungkanlah di mana Anda berada. Pe-
mangku jabatan hanyalah pemimpin level 1, yaitu pemimpin yang berada pada
lapisan terendah dengan daya pikat/daya pengaruh yang nyaris tak berbunyi.
Lumpuhnya organisasi-organisasi usaha dan pemerintahan di Indonesia,
Umumnya mudah ditebak, yaitu begitu banyak orang yang sudah merasa menjadi
pemimpin dengan hanya mengantongi surat keputusan (pemimpin level 1).
Level 1: Posisi
Dengan memegang posisi, praktis tak ada orang lain yang bisa mengganggu
dirinya. Bawahan ikut karena mereka harus ikut (They follow you because they have
to). Tanpa tanda tangan bos, Anda tak bisa melakukan apa-apa.
Pemimpin level 1 ini sebenarnya bukanlah pemimpin. Ia hanyalah manajer
belaka, yaitu orang yang bekerja dengan sistem. Ia hanya menjaga sistem yang
ada. Bedanya dengan pemimpin adalah, ia haruslah seorang yang melihat jauh ke
depan. Seseorang yang menciptakan pembaharuan dengan pemikiran-pemikiran-
nya yang diikuti oleh anak buahnya. Ia melakukan suatu karya agung (greatness),
bukan sekadar sesuatu yang baik (being good).
Krisis menandakan
saatnya dibutuhkan
"pemimpin". Tetapi
"pemimpin" juga perlu
didukung oleh
kepemimpinan, bukan
pemangku jabatan
(level 1). Orang yang
sekadar menjaga posisi
hanya menjaga kepen-
tingannya, berorientasi
ke hari ini dan disini.
Yang kita butuhkan
adalah pembaharu
yang berorientasi pada
kesempurnaan dan ke-
beratan menciptakan
hal-hal baru.
Banyak orang
berpikir
bagaimana meng-
ubah dunia ini.
Hanya sedikit yang
memikirkan
bagaimana meng-
ubah dirinya
sendiri.
- Leo Tolstoy -
Levels of
Leadership
Loyalitas
dan
Influence
Seperti tampak pada Gambar 6.2, seorang pe-
mimpin mencapai greatness melalui quality of work
(karya-karya yang berkualitas) yang original (belum
pernah dilakukan orang lain) sehingga bagi banyak
orang, hal ini berarti sebuah tindakan revolusioner
(revolutionalizing).
Dostları ilə paylaş: |