• Lakukan reorientasi OCEAN dan desain kembali organisasi Anda. 3 Change DNA
CATATAN:
Anda boleh menuju Bab 4 lebih dulu dan mengukur kadar Change DNA Anda pribadi, baru membaca
penjelasannya pada Bab ini. Satu kata yang terpenting adalah, Change!
Dua kata terindah di hati manusia, Terima Kasih.
Tiga kata yang menghimpit di hati, Negeriku Sulit Berubah.
Empat kata yang membunuh, Negeriku Tidak Bisa Berubah.
Lima kata yang memanggil, Negeriku Butuh Aku untuk Berubah.
Banyak kata yang perlu diwaspadai, .... Mereka yang Berubah-ubah Terus
dan yang Tak Mau Berubah Sama Sekali.
Mohammad Yunus Sheikh Maktoum bin
Rashid Al Maktoum
Susilo Bambang Yudhoyono Paul Otellini
'Orang-orang
pesimis selalu
merasa dirinya
lebih hebat dari-
pada kekuatan
perubahan.
Sedangkan orang
optimis selalu
merasa ada
kekuatan yang
lebih hebat dari
dirinya.'
Mohammad Yunus di Bangladesh, Mohammed Rashid di Dubai, Susilo Bam-
bang Yudhoyono di Indonesia dan Paul Otellini di Amerika Serikat, apa yang
menyamakan mereka?
Keempat-empatnya menginginkan perubahan.
Sama seperti kita semua, mereka memandang penting arti perubahan. Beda-
nya cuma satu:
Mereka bukan cuma menginginkannya,
melainkan juga bergerak dan menggerakkannya.
Yunus, seorang profesor ekonomi di Bangladesh punya kemampuan melihat
dengan "mata" terbuka. Berbeda dengan profesor-profesor atau ahli-ahli lain yang
berpikir dogmatis, Yunus sangat mempercayai apa yang ia lihat sendiri. Padahal di
dalam buku teks ilmu keuangan dan lembaga keuangan sudah tertulis, "Jangan me-
minjamkan (uang) pada mereka yang tak bisa menunjukkan jaminan (kolateral)."
Ini mengandung pesan: Orang miskin tak bisa
mengembalikan pinjaman karena mereka tak punya aset,
tak ada kolateral.
Di lapangan, Yunus melihat kenyataan yang berbeda, ia mengalami sesuatu
yang berbeda dengan belief kebanyakan orang, dan ia sangat mempercayainya.
Sejak itu, ia menutup buku dan mengerjakan sendiri bank untuk kaum miskin
dengan paham yang berbeda sama sekali dengan yang dikerjakan orang-orang
bank.
Sheikh Mohammed, putra raja di Dubai lain lagi. Ia sedih melihat negerinya
DALAM MENGGERAKKAN PERUBAHAN ADA YANG BERUNTUNG
DAN BERHASIL, ADA YANG SETENGAH BERHASIL,
DAN TENTU SAJA TAK SEDIKIT YANG GAGAL.
Wajah Dubai saat ini.
hanya dihiasi padang pasir yang tak ada indah-indahnya sama sekali. Di sebuah
tenda di atas pasir-pasir itu, Sheikh Mohammed berjanji bahwa tanahnya akan di-
sulap menjadi pusat dagang yang ramai. Orang-orang lain menertawakannya, tapi
ia tidak peduli. Cita-citanya bukanlah menjadi presiden Uni para Emir, melain-kan
menyejahterakan bangsanya. Baginya minyak akan habis, tetapi perdagangan jalan
terus.
Otellini juga lain lagi. Dengan berani ia menghancurkan segala yang telah
dirintis para pendahulunya di perusahaan pembuat chip komputer terkenal: Intel.
Baginya, penciptaan baru memerlukan cara berpikir baru, dan hanya dalam tempo
beberapa bulan sejak diangkat menjadi CEO ia langsung bergerak, menghancurkan
segala sesuatu yang telah dirintis pendahulunya di Intel.
Demikian pula di Indonesia. Diam-diam ada puluhan CEO muda yang te-ngah
menghancurkan nilai-nilai lama dan bekerja dengan cara-cara baru. Sebagian mulai
kelihatan hasilnya, tetapi sebagian lagi belum. Mereka masih perlu waktu untuk
berbicara menunjukkan apa yang telah mereka lakukan.
Di tengah-tengah situasi yang sulit, mereka dapat menjadi
lentera yang memberi cahaya dalam kegelapan.
Di tangan Sheikh
Mohammed, Dubai ber-
hasil menjelma menjadi
kota dagang teramai di
TimurTengah dan
Emirates Air mampu
menandingi Singapore
Airline, padahal usia
airline-nya masih muda
sekali. Dubai berhasil
diajak berdansa keluar
dari stigma yang
menyamakanArab
dengan terorisme dan
kemiskinan.
Intel berdiri sejak 1968 dan mulanya
memproduksi memory chips. Belakangan Intel
beralih menjadi produsen computer chips di
bawah pemimpin karismatisnya, Andy Groove.
'Siapa yang menutup pintu, wajib membukanya kembali
untuk menyambut matahari pagi. Siapa yang menutup
pintu hati dan pikirannya akan tinggal selamanya dalam
kegelapan.'
Setiap lokomotif dibuat
dari besi. Tetapi ia
hanya akan menjadi
kuat kalau ia berjalan di
atas relnya.
DNA ada di dalam
setiap sel manusia yang
membentuk sifat-sifat.
Dalam sebuah riset
yang didukung oleh
National Geographic
Society (2006), ditemu-
kan bahwa asal muasal
setiap bangsa dapat
ditelusuri hanya dari
DNA yang diperoleh dari
darah manusia.
Kita memang tengah menghadapi situasi yang berubah, dan semua orang di-
tuntut untuk meresponsnya dengan cepat. Bukan hanya menjadi penonton dan
menertawakan siapa saja yang terperosok dalam lumpur perubahan.
Siapa yang mentertawakan, atau mengolok-olok pelaku-
pelaku perubahan adalah jauh lebih nista daripada yang tidak
melakukan apa-apa. Mereka yang diam saja adalah pencuri
yang mengambil harta anak-anaknya sendiri. Sedangkan yang
mengolok-olok, bukan cuma mencuri, melainkan juga
membunuh anak-anak mereka sendiri secara berencana.
Hukuman bagi mereka sangatlah berat. Sementara itu, orang yang Anda olok-
olok belum tentu sebagai pesakitan yang harus dibunuh. Ia hanya "keliru" di mata
mereka yang bekerja secara konvensional, menggunakan nilai-nilai dan cara-cara
lama.
Orang yang saat bekerja dianggap keliru, dapat saja berarti pembaharu di lain
waktu. Mereka tengah berupaya untuk dapat mewarisi sesuatu yang baik untuk
anak-anak kita.
Oleh karena itu marilah kita beri semangat kepada siapa saja yang tengah
berikhtiar melakukan perubahan. Beri terus mereka semangat. Kalau mereka ma-
suk lumpur, jangan ditertawakan, tetapi dibantu. Ditarik beramai-ramai. Dido-rong
ke depan agar terus bersemangat dan berjalan di trek yang benar.
Persoalannya adalah, apakah Anda sudah punya semangat
lokomotif itu. Setiap orang punya unsur-unsur DNA yang
menandai apakah mereka siap atau tidak untuk berubah.
Change DNA
Sudah sejak lama para ahli menemukan bahwa setiap makhluk hidup memiliki
unsur yang dikenal dengan DNA (Deoxyribo Nucleic Acid). Majalah National
Geographic (Maret 2006) menulis:
"Setiap tetes darah manusia berisi buku sejarah yang ditulis
dalam bahasa genetika kita," (halaman 36).
Unsur DNA menjadi sangat penting karena ia memberi indikasi tentang hidup
kita. Kalau 99,9% genetika manusia dibentuk oleh gen yang identik satu dengan
yang lain di seluruh dunia, maka masih ada yang tersisa 0,1% yang memberi indi-
kasi tentang sifat-sifat dan kekuatan-kekuatan (sekaligus kelemahan-kelemahan)
yang membedakan kita.
Kita memang belum tahu secara persis apakah gen-gen itu mengandung catat-
an tentang kemampuan manusia beradaptasi terhadap perubahan. Tetapi para ahli telah menemukan bahwa DNA dapat saja bermutasi yang kemudian diwariskan
pada generasi-generasi berikutnya. Belakangan muncullah studi-studi tentang be-
havioral genetics yang mempelajari perilaku dan kepribadian manusia (Harrison &
Frales, 2005).
Teori-teori dalam ilmu behavioral genetics telah menunjukkan bahwa kepriba-
dian manusia tidak sepenuhnya dibentuk oleh lingkungannya, melainkan juga oleh
genetika yang diwariskan oleh pendahulunya. Mereka misalnya telah me-
nyaksikan betapa besar persamaan sifat antara dua orang kembar yang terpisah
hidupnya sejak lahir.
Orang-orang yang kembar identik, misalnya, ditemu-kan
sebagian besar mengambil jenis pekerjaan yang sama,
memiliki kebiasaan-kebiasaan, dan opini tentang suatu isu
yang sama.
Studi-studi lainnya, menemukan tingkat kebahagiaan (diukur dengan happi-
ness index) ternyata sangat dipengaruhi oleh garis keturunan (genetik). Bahkan
faktor ini dianggap jauh lebih penting daripada pendidikan yang dicapai, Penda-
patan atau status sosial ekonomi.
Studi-studi lainnya, menemukan dari 700 remaja dan orangtua mereka yang
diteliti, ditemukan adanya hubungan genetika yang kuat dalam perilaku-perilaku
antisosial, depresi, dan prestasi akademis. Sekitar 71 sampai 89 persen hubungan
itu terbentuk karena unsur genetika (perilaku).
Faktor yang terakhir, yaitu "non-shared environmental influences" adalah un-
sur non-DNA, yaitu sesuatu yang dibentuk oleh lingkungan. Maka sering dikatakan
pula, "You are what your friend" (Anda adalah bagian dari teman-teman Anda).
Karena tempat di mana Anda berada dan berkembang turut membentuk Anda.
Maka misalnya orang-orang lulusan Harvard, yang walaupun hanya menghabiskan
waktu dua tahun bersama-sama kuliah di Boston, dapat memiliki karak-teristik
kepemimpinan yang sama.
Tetapi tentu saja bukan sekadar lingkungan yang mem-
bentuk Anda. Anda pun turut membentuk lingkungan
Anda.
Selain itu, orang-orang yang diterima di suatu komunitas, biasanya datang
dengan karakter dan panggilan yang sama, dan mereka disaring dengan cara atau
standar yang sama. Sehingga bentukan yang diperoleh sangat ditentukan oleh
bahan mentah milik masing-masing yang diperkaya dengan pengalaman hidup
yang berkesan di kala muda.
Faktor lain yang turut membentuk adalah pengalaman dalam hidup, ter-masuk
bertemu dengan guru-guru yang sangat mempengaruhi hidup seseorang.
Pengalaman berguru, baik formal maupun informal, pengalaman kerja, mengikuti
sebuah proses ritual dan sebagainya dapat saja membentuk seseorang.
Ternyata selain
hal-hal fisik, DNA juga
menyimpan kode-kode
perilaku. Hal itulah
yang dipelajari ilmu
behavioral genetics.
Studi-studi seperti ini,
dewasa ini mulai
menyentuh bidang
kewirausahaan,
perubahan dan kepe-
mimpinan. Dipercayai
ada unsur pembawa
sifat, seperti keter-
bukaan, kelenturan,
kesiapan menghadapi
tekanan-tekanan, dan
sebagainya. Sebuah
studi yang dilakukan
oleh Arvey dan kawan-
kawan (2005) menemu-
kan bahwa unsur DNA
membentuk sekitar
30 persen Perbedaan
antar manusia dalam
hal kepemimpin-
annya. Studi ini
dilakukan pada orang-
orang kembar. Sekitar
70 persen dipengaruhi
oleh "non-shared envi-
ronmental influences".
DNA adalah DNA,
sedangkan perilaku
bisa dibentuk, bisa juga
terbelenggu. Hati-hati!
Peristiwa budaya, nilai-
nilai kultural, peristiwa
alam dan ekonomi,
perang dan politik,
dapat menekan pen-
duduk keluar dari tanah
kelahiran. Di tempat
yang baru, satu-satunya
yang dapat mereka
lakukan untuk hidup
hanyalah menjadi buruh
atau berdagang. Karena
tidak ada sanaksaudara
yang membantu, maka
mereka menjadi sangat
mandiri dan harus
bekerja keras, berdialog
dengan diri sendiri dan
membentuk sikap-sikap
positif terhadap orang
lain.
Pengalaman bukan sekadar dibentuk oleh hal-hal yang biasa,
melainkan juga kejadian-kejadian luar biasa.
Peristiwa politik yang terjadi di masa seseorang masih muda akan sangat
mempengaruhi "belief" dan respons seseorang. Kalau ditelusuri, suatu bangsa yang
berasal dari rumpun yang sama ternyata memiliki komponen genetika yang mirip
satu sama lain, sehingga para ahli dengan mudah mendeteksi asal muasal mereka.
• • • Interaksi Change DNA dengan Lingkungan
Dalam perkembangannya, di seluruh dunia masyarakat mulai melihat adanya
karakter yang membentuk kesamaan setiap bangsa. Kesamaan karakter ini mem-
bentuk persepsi yang disebut stereotiping sebagai bentuk penilaian terhadap suatu
kelompok budaya. Tetapi, sekalipun ada stereotiping (misalnya dikatakan orang-
orang keturunan Tiongkok, keturunan Yahudi, dan keturunan India adalah bangsa
pedagang), di tanah kelahiran masing-masing ternyata mereka tidak menjadi
pedagang seperti yang diramalkan. Mengapa demikian?
Jawabnya adalah karena genetika yang melekat pada diri setiap manusia, yang
membawa unsur DNA itu, berinteraksi dengan lingkungan di mana masing-masing
berkembang.
Interaksi perilaku akan menghasilkan mutasi nilai-nilai dan
pandangan-pandangan yang akhirnya membentuk belief
dan personality.
Itulah sebabnya bangsa-bangsa yang disebut di atas dianggap memiliki entre-
preneurial DNA setelah mereka merantau. Mereka "belajar" beradaptasi dengan
tuntutan lingkungan. Karakter seperti ini dapat tumbuh karena bentukan ling-
kungan, yang berinteraksi dengan unsur internal pada setiap orang.
Dengan demikian, perbincangan kita tentang Change DNA adalah mirip
dengan perbincangan tentang Entrepreneurial DNA. Pertanyaan yang sering di-
ajukan antara lain adalah:
Apakah pengusaha dilahirkan atau dapat dipelajari?
Apakah pemimpin itu dilahirkan?
Dan seterusnya. Seakan-akan pertanyaan itu meragukan bahwa pengetahuan,
pelatihan atau sekolah dapat membentuk seseorang.
Kita Umumnya begitu terpukau dengan kharisma, tatapan mata, pilihan kata-
kata beserta intonasi, kemampuan mengambil sikap, keberanian bertindak, intui-si,
daya pengaruh dan daya pikat lainnya yang memancar dari seorang pemimpin.
Demikian pula dalam kelicinan bergerak, kecepatan membaca peluang, keberanian
mengambil risiko, kemampuan membangun jejaring, dan daya imajinasi seorang
wirausaha.
Semua unsur bawaan yang kita sebut tentu saja
penting. Tetapi sekali lagi ia berinteraksi dengan ling-
kungannya masing-masing. Misalnya saja seseorang
punya DNA yang menandakan dirinya sebagai manu-sia
yang unggul. Tetapi apakah dengan sendirinya
seseorang dengan benih unggul akan akan menjadi
unggul?
Gambar di samping menunjukkan ilustrasi, yang
antara lain diinspirasikan dari pemahat terkenal, Michael
Angelo.
Patung itu kita anggap sebagai DNA.
Nah tugas kita, menurut Michael
Angelo, adalah menyingkirkan batu-
batu lain yang membelenggu patung itu
sehingga belum kelihat-an indah.
Angelo adalah pemahat, yang datang dari luar pa-
tung. Inilah yang disebut "environmental influences". Ia
memahat, mengasah, mengeluarkan patung, agar tampak
hidup, mengeluarkan aura cahaya hidupnya.
Patung itu akan menjadi sangat indah kalau batu cadas-
nya betemu dengan seorang maestro.
Demikian pula dengan Change DNA. Ini adalah DNA, unsur pembawa sifat
yang membentuk manusia. Anda mungkin sudah memilikinya, bahkan demikian
besar dan kuat. Pertanyaannya adalah apakah Anda bertemu dengan sang maestro?
Sudah terasahkah DNA Anda? Atau DNA Anda masih diselimuti oleh kabut yang
kusam sehingga auranya tidak keluar.
Persoalannya adalah tidak cukup sekadar memiliki DNA.
Anda perlu terus mengasahnya, menghadapi berbagai
cobaan, terbuka terhadap pengalaman dan tekanan-
tekanan, dan terus membangun diri.
Buku ini antara lain juga dimaksudkan untuk memoles DNA Anda, agar se-
makin bercahaya.
Konsep buku ini sejalan dengan konsep Entrepreneurial DNA (Harrison and
Frakes, 2005) untuk menjelaskan ciri-ciri yang nampak dimiliki wirausaha sejati.
Hanya saja konsep tersebut masih perlu dijelaskan dengan cara yang berbeda untuk
dipakai di sini. Konsep ini didasarkan atas pandangan bahwa kepribadian dapat
saja terbentuk dari sesuatu yang diturunkan secara genetik. Dan kepribadian
'Pada setiap batu
cadas selalu ter-
kandung patung
yang indah.'
- Michael Angelo -
Dalam buku ini, saya
memperkenalkan
konsep Change DNA,
yaitu sifat-sifat dasar
yang membentuk diri
seseorang sehingga ia
mampu melihat dan
bergerak melakukan
perubahan.
Satu hal yang perlu
kami ingatkan saat
Anda membaca bagian
ini dan mengisi kuis
Change DNA, dalam
kepribadian persoalan-
nya adalah bukan pada
apakah Anda memiliki
atau tidak memilikinya.
setiap orang pada dasarnya merupakan kombinasi dari beberapa unsur bawaan.
Beberapa orang ahli telah menemukan, Setidaknya ada lima komponen domi-
nan, yang disebut dengan "the big five" (Costa & McCrae, 1997). Kelima kompo-
nen tersebut dalam bahasa Inggris dikenal dengan akronim OCEAN yang akan
dijelaskan di bawah ini. Selanjutnya Anda dapat mencoba sendiri, mengukur un-
sur-unsur yang Anda miliki pada kuis di bagian berikutnya
Dalam setiap unsur, yang akan terjadi adalah Anda pasti memilikinya, tetapi
besar/kadarnya bisa bervariasi. Ada yang mempunyai kadar yang tinggi, ada yang
sedang saja, dan ada yang rendah, atau rendah sekali. Karena ia bukan biological,
melainkan behavioral, maka ia-pun dapat ditumbuhkembangkan, dibentuk, atau
dibiarkan layu dan terkubur.
• • • Sebuah Akronim Perubahan Bernama OCEAN
Sekarang mari kita lihat masing-masing unsur pembentuk sifat perubahan
(Change DNA) yang saya jelaskan di atas:
OCEAN (Costa & McCrae, 1997) adalah akronim dari segala
jenis keterbukaan.
'Kesulitan adalah
sebuah kendala
yang mematang-
kan kita.'
- Deddy Mizwar-
OPENNESS
TO
EXPERIENCE
Keterbukaan
pikiran,
khususnya
terhadap hal-hal
baru, hal-hal
yang dialami
dan dilihat
dengan mata
sendiri.
CONSCIEN-
TIOUSNESS
Keterbukaan
hati dan
telinga. Penuh
kesadaran
mendengar-
kan, baik yang
terdengar
maupun yang
dirasakan.
EXTROVER-
SION
Keterbukaan
diri terhadap
orang lain,
kebersamaan
dan
hubungan-
hubungan.
AGREEABLE-
NESS
Keterbukaan
terhadap
kesepakatan
(tidak mudah
memilih
konflik)
NEUROTICISM
Keterbukaan
terhadap
tekanan-
tekanan.
'Dalam ilmu
pengetahuan saja
kita bedakan dua
hal: literati dan
intelegensia.
Literati adalah
orang yang meng-
elu-kan pusaka
kultural. Intele-
gensia adalah
orang yang selalu
mempertanyakan
lingkungan di-
mana ia berada.'
-Taufik Abdullah -
Kelima komponen pembentuk kepribadian di atas, merupakan
benih yang baik untuk melakukan perubahan.
Tokoh-tokoh perubahan yang disebut-sebut dalam sejarah, seperti Mahatma
Gandhi, Martin Luther King, Abraham Lincoln, Ir. Soekarno, Winston Churcill,
Jendral Eisenhower, Roosevellt, sampai nabi-nabi besar, semua memiliki karakter
dan kepribadian di atas. Demikian pula dengan tokoh-tokoh bisnis yang kita sebut
sebagai pemimpin. Andrew Groove dan Paul Otellini (Intel), Jack Welch (GE),
Gossen (Nissan), Jorma Olila (Nokia), Konosuke Matshusita (Panasonic), sampai
Mohammad Yunus (Grameen Bank).
Demikian pula dengan tokoh-tokoh perubahan dalam panggung bisnis di
Indonesia. Semua yang disebutkan adalah tokoh-tokoh yang pola perilakunya tidak
dogmatis dalam berpikir, tapi terbuka terhadap hal-hal baru, disiplin dalam
menyelesaikan setiap proses, bukan penyendiri, terbuka terhadap kesepakatan,
percaya terhadap orang lain, dan secara emosional mampu menghadapi segala
tekanan dengan kepala dingin. Cerita tentang proses perubahan yang mereka
jalankan dapat dilihat dalam buku terdahulu saya: CHANGE! Tak Peduli Berapa
Jauh Jalan Salah yang Anda Jalani, PutarArah Sekarang Juga (Manajemen Perubah-
an dan Manajemen Harapan).
Sekarang marilah kita lihat satu persatu, lalu bersiap-siaplah mengukur diri
Anda apakah Anda sudah memiliki Change DNA seperti yang dimiliki para pe-
mimpin perubahan.
• • • Keterbukaan terhadap Pengalaman Hidup
(Openness to Experience)
Keterbukaan ini disebut juga sebagai keterbukaan pikiran. Sering juga di-
sebutkan,
"All people have brain, but only few use their mind."
Otak adalah mesin yang menggerakkan tubuh, tetapi yang lebih penting adalah
apakah ia dipakai untuk berpikir atau tidak. Sama seperti rumah, tak semua house
mampu menjadi home. House dibuat oleh tukang, tetapi yang mengisi-nya adalah
manusia.
Manusia robot tak mampu memberikan ruh ke-hidupan, hanya
manusia yang punya DNA kehangatan yang mampu.
Ada people, ada human dan DNA mereka mencerminkan perbedaan antara
keduanya.
Demikianlah otak manusia, kalau ia hanya dipakai untuk merekam saja, maka
ia hanya akan tetap menjadi brain. Padahal Tuhan memberi empat fungsi pada
otak manusia, yaitu mengambil, menyimpan (merekam), memproses, dan
mengeluarkan. Jadi ia tidak cukup hanya dipakai menjadi gudang saja, yaitu untuk
menyimpan dan mengambil.
Banyak manusia yang membiarkan semua ini terjadi begitu saja. Otaknya
hanya diisi pada saat ia muda, pada waktu mereka bersekolah, atau awal-awal
meniti karier. Semua yang dipelajari atau diajarkan pada suatu ketika akan diang-
gap sebagai suatu kebenaran. Semua itu disusun rapi di sana, dan tak boleh ada
orang yang memindahkannya atau menaruh benda atau konsep lain. Kalau ada hal
yang lain, yang bertentangan dengan pandangan semula, maka ia akan ditolak,
dikeluarkan. Lama-lama orang seperti ini memang akan ketinggalan zaman dan
tampak kuno.
Bacalah buku ini karena
ia merupakan fondasi
untuk memahami
Re-Code!
Otak yang demikian
bekerjanya, dapat
menjadi museum, yaitu
tempat menyimpan
benda-benda purbakala
yang isinya adalah
sejarah masa lalu atau
kebenaran-kebenaran
yang berlaku di masa
lalu. Kebenaran
masa lalu tak selalu
dapat dipakai untuk
memecahkan masalah-
masalah baru di masa
depan.
Ada orang yang
memang sengaja ter-
perangkap oleh orang
lain, apakah itu
guru-guru mereka,
orang tua, teman
ataupun pengalaman
mereka. Semua orang
itu memegang kunci
ruang tahanan yang
memenjarakan pikiran-
Dostları ilə paylaş: |